BAB 10

5.6K 274 5
                                    

BAGIAN SEPULUH

Kassy -
Good Morning

• • •

"Kemarin yang nganterin kamu pulang itu siapa?" tanya Bunda di sela-sela dirinya dan juga Fiora yang sedang menyiapkan sarapan.

"Temen, Bun. Bukan siapa-siapa," jawab Fiora tanpa melihat Bunda melainkan pandangannya tetap pada sandwich yang ada di depannya.

"Ryan pernah cerita ke Bunda, katanya kamu pernah ngajak cowok shalat di rumah. Orangnya yang kemarin, ya?"

Ah, sial! Ternyata Ryan tidak main-main dengan perkataannya.

"Emang nggak boleh, ya, Bun?" Fiora balik bertanya kepada Bunda.

"Boleh kok. Bunda cuman mau nanya aja."

Fiora mengangguk mengerti. Tak lama kemudian, Ayah dan Ryan turun dari lantai dua dan kini mereka berjalan bersama menuju ruang makan untuk sarapan.

Ayah, Bunda dan Ryan sudah menempati meja makan. Fiora? Ia masih sibuk untuk memasukkan sandwich buatannya itu ke dalam kotak bekal.

"Bawa bekal? Nggak biasanya," tegur Ryan sembari menyesap teh.

"Emang nggak boleh? Lagian sandwich-nya aku yang buat kok!" ucap Fiora sambil menjulurkan lidah ke arah Abangnya itu.

Setelah semuanya selesai sarapan, Bunda membuka pintu ruang tamu. "Kamu?"

Fiora langsung memperhatikan kepada siapa Bunda berbicara. Ternyata Bunda sedang berbicara dengan sosok yang kini tengah berdiri di depan rumahnya dengan motor sport yang terparkir di sampingnya.

Astaga, Rangga!

"Pagi Om, Tante, Bang Ryan, Fiora." Rangga menyapa keempatnya dengan begitu hangat. Tak lupa juga seulas senyum ia berikan kepada para penghuni rumah.

"Kamu yang kemarin nganterin Fiora pulang 'kan?" tanya Bunda.

"Iya, Tante." jawab Rangga dengan ramah.

"Ngapain lo pagi-pagi datang kesini?" tanya Fiora heran.

Rangga melirik Fiora sejenak dan mengabaikan pertanyaan Fiora. "Om, Tante, Bang Ryan, saya mau berangkat ke sekolah bareng Fiora. Boleh 'kan?"

Mata Fiora melebar dan ia berharap Ayah, Bunda dan Ryan tidak menyetujui permintaan Rangga.

"Boleh kok. Tapi, hati-hati, ya," ucap Ayah dengan penuh senyuman kepada Rangga.

"Pasti, Om."

Fiora mendengus. Lalu, "Ayah, Bunda sama Bang Ryan berangkat duluan aja. Aku masih mau ngobrol sama Rangga."

Bunda mengangguk mengerti. Lalu, keempatnya pamit kepada Fiora dan juga Rangga.

Setelah mobil mereka berlalu, barulah Fiora angkat bicara.

"Lo kenapa nggak bilang kalau mau datang pagi-pagi gini?!" tanya Fiora dengan suara lantang.

"Emang gue harus bilang dulu, ya, kalau datang kesini?"

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang