BAGIAN DUAPULUH DUA
New Empire -
A Little Braver• • •
Fiora sedang berada di ruang guru. Di tangannya terdapat beberapa lembar kertas HVS yang merupakan tugas fisika yang diberikan oleh Pak Ardi tempo hari agar nilai Fiora bisa meningkat.
Ia menghentak-hentakkan kakinya di lantai seraya menunggu datangnya Pak Ardi, guru mata pelajaran yang benar-benar Fiora benci. Saat Fiora hendak ingin menyerahkan tugasnya pada jam istirahat, Pak Ardi mengatakan bahwa Fiora menyerahkan tugas itu saat jam pelajaran selesai saja, lebih tepatnya di ruang guru. Namun, sudah lima belas menit Fiora menunggu datangnya guru yang identik dengan kacamata bulatnya itu dan beliau belum juga datang.
Jika Fiora memiliki urusan dengan Pak Ardi, lain halnya dengan Rangga yang memiliki urusan dengan Bu Anggraini. Rangga memasuki ruang guru dengan langkah tegap. Ia berjalan menuju meja Bu Anggraini yang terletak di sudut ruangan. Sebelum jam pulang berakhir, Bu Anggraini meminta Rangga agar menemuinya di ruang guru setelah jam pelajaran selesai.
"Ini buku soal-soal yang bisa kamu pelajari mulai dari sekarang," ucap guru yang berumur tiga puluh tahun itu seraya menyodorkan buku olimpiade itu kepada Rangga.
"Terima kasih, Bu," ucap Rangga lalu meninggalkan meja Bu Anggraini. Namun, langkahnya terhenti kala menyadari bahwa Fiora berada di dalam ruangan yang sama dengannya. Ia sedang berurusan sama Pak Ardi lagi.
"Kerja bagus, tugas ini bisa membantu untuk menaikkan grafik nilai kamu yang sempat turun," ungkap Pak Ardi yang langsung membuat Fiora tersenyum. Karena baru kali ini, Pak Ardi menghargai usahanyaーmeskipun ini semua berkat bantuan Rangga.
"Terima kasih banyak, Pak!" ucap Fiora dengan begitu riang dan berjalan meninggalkan meja Pak Ardi.
Fiora tersenyum. Rangga sedang menunggunya di depan ruang guru. Ia berjalan mendekati Rangga dengan senyuman yang menunjukkan bahwa beban yang ia pikul baru saja terangkat.
"Makasih banyak, ya! Berkat kamu, aku dapat sanjungan baik dari Pak Ardi!" ucap Fiora dengan riangnya saat mereka sudah berjalan bersama di koridor.
"Iya, Fiora. Aku seneng lihat kamu kalau lagi riang gini," tutur Rangga. Fiora hanya tersenyum menanggapinya.
Setelah mereka sampai di tempat parkir, Rangga menoleh ke arah Fiora, "aku mau ngajak kamu ke suatu tempat."
"Kemana?" tanya Fiora seraya mengernyitkan keningnya.
"Rahasia dong," ucap Rangga terkekeh. "Makanya ikut aku supaya tau tempatnya dimana."
Fiora hanya mengangguk patuh.
Mengikuti kemana Rangga akan membawanya.
• • •
Setelah mereka berdua berada di dalam mobil, suasana biasa-biasa saja. Yang jadi pemecah keheningan hanyalah radio yang menyiarkan berita kemacetan siang ini. Rangga terlalu fokus pada pandangan di depannya dan Fiora hanya duduk manis menanti kapan mereka sampai di tempat yang akan ditunjukkan Rangga kepadanya.
Fiora menatap sekelilingnya dengan heran. Ini adalah jalanan menuju pemakaman.
"Kita ngapain kesini?" tanya Fiora seraya menoleh ke arah Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
Teen Fiction#46 in Teen Fiction (23 November 2018) #74 in Teen Fiction (22 November 2018) #792 in Teen Fiction (14 September 2018) #832 in Teen Fiction (13 September 2018) #943 in Teen Fiction (23 April 2018) Kita tidak akan pernah tahu kepada siapa kita akan j...