BAGIAN TIGAPULUH SATU
Tiger JK feat. Jinsil -
Reset• • •
Sudah tiga hari semenjak kejadian di rumah sakit saat itu, juga Fiora sudah mulai masuk ke sekolah lagi dari kemarin. Ia juga kembali aktif di sanggar lukis setelah seminggu lebih tidak mengikuti kegiatannya. Situasi di kelas tidak juga berubah semenjak ketidakhadirannya yang sangat lama itu. Guru-guru tetap memberikan tugas yang berupa soal dan juga rangkuman materi per bab yang kira-kira menghabiskan sepuluh lembar kertas buku. Padahal, ulangan kenaikan kelas akan dilaksanakan dua minggu lagi.
Jadi kali ini Fiora sedang berada di perpustakaan, mencatat segala materi juga mengerjakan soal yang ia tanggalkan karena sakit seminggu lebih. Tentunya ditemani Giann dan Lidya.
Sebenarnya, Giann dan Lidya sendiri heran kenapa Fiora tiba-tiba ingin ke perpustakaan. Yang mereka tahu Fiora hanya akan ke perpustakaan sebulan sekali itupun kalau memang lagi pengen membaca buku ensiklopedia. Kali ini tujuannya berbeda, ia ingin mengerjakan segala tugasnya. Juga untuk apa ia mengajak Giann dan Lidya jika kehadirannya hanya sebagai figuran.
"Lo kenapa, sih, Ra? Dari kemarin kayaknya badmood mulu. Terus lo juga nggak betah banget di kelas? Kenapa?" Giann mulai menyuarakan rasa penasarannya sejak tadi. Hal itu juga mewakili rasa penasaran Lidya.
"Nggak apa-apa. Gue lagi PMS aja. Makanya badmood."
Ya, Giann dan Lidya yang cewek pun kadang ngeri untuk mendekati Fiora jika sahabatnya itu sedang halangan.
Sebenarnya, itu hanya pengalihan. Alasan sebenarnya adalah Fiora sedang berusaha menghindari Rangga. Setelah kejadian di rumah sakit itu, ia memilih untuk menjauhi Rangga sejenak dan menunggu lelaki itu datang menghampirinya lebih dulu untuk menjelaskan semuanya apa yang telah terjadi.
Tempo hari, lelaki itu memang menghampirinya. Namun, ia tidak menjelaskan kejadian itu, yang terjadi di antara dia dan Evelyn. Ia juga enggan memberitahu Fiora penyebab tangannya yang harus diperban.
Fiora sudah mengetahui semuanya. Tapi, ada baiknya jika Rangga mengakui semuanya maka dengan itu Fiora tidak akan bersikap seperti ini.
"Lo ada masalah sama Rangga? Atau gimana, sih? Jangan buat penasaran dong, gue lagi nggak pengen main game tebak-tebakan, Ra," ucap Lidya yang mulai bosan karena sahabatnya itu terus-terusan menyembunyikan perasaannya.
Fiora melemparkan bolpoinnya ke atas bukunya lalu mengembuskan nafasnya gusar. "Gue lagi pengen fokus ngejain semua tugas ini. Jangan buat pikiran gue bercabang-cabang."
Giann dan Lidya memilih diam. Daripada harus menerima amukan dari panda yang sedang PMS.
Tiba-tiba sosok laki-laki duduk di sebelah Fiora. Membuat Fiora menoleh ke kiri.
Fathan, satu-satunya orang yang tahu perasaan Fiora yang paling dalam.
"Gue tau lo nggak ke kantin gara-gara ngerjain ini semua." Fathan menyodorkan sebungkus roti coklat kesukaan Fiora dan juga air mineral.
"Makasih," balasnya simpel. Dengan raut wajah flat, Fathan bisa menebak bahwa gebetannya itu masih merasakan sakit hati yang begitu dalam. Terlebih, setelah Fiora bercerita kepadanya kalau Rangga bersikap seolah tidak ada apa-apa di antara dia dan juga Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
Teen Fiction#46 in Teen Fiction (23 November 2018) #74 in Teen Fiction (22 November 2018) #792 in Teen Fiction (14 September 2018) #832 in Teen Fiction (13 September 2018) #943 in Teen Fiction (23 April 2018) Kita tidak akan pernah tahu kepada siapa kita akan j...