BAGIAN EMPATPULUH SATU
David Archuleta -
A Little Too Not Over You• • •
Pagi-pagi sekali, Fathan sudah datang ke sekolah. Tetapi, ia tidak ke kelas terlebih dahulu. Ia lebih memilih untuk tetap tinggal di parkiran ini sampai orang yang ia tunggu datang.
Ia sedang berdiri di samping motornya, tepatnya tempat parkir Rangga yang seperti biasa.
Fathan melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul enam tiga puluh. Tepat pada saat itu, Rangga sudah memarkir motornya di sebelah motor Fathan.
"Pagi, Than," sapa Rangga dengan senyum sumringah seraya melepas helm-nya. Rangga benar-benar tidak menyadari tatapan Fathan yang siap menerkam. "Tumben banget di sini pagi-pagi? Nungguin gue, ya?"
Fathan mengangguk namun masih sama dengan ekspresi datarnya. Sementara Rangga terkekeh. "Jomblonya keliatan banget, Mas."
Tanpa mengindahkan candaan Rangga yang receh itu, Fathan langsung saja to the point. "Gue mau bicara serius sama lo."
"Soal apa?" tanya Rangga seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Fiora."
Rangga mengernyitkan dahinya. Kemudian, ia mengembuskan nafasnya gusar. "Kenapa memangnya?"
Makin lama, Fathan jadi naik pitam. Lelaki di hadapannya ini--yang juga sahabatnya sendiri--benar-benar tidak tahu diri.
"Ngapain lo mutusin Fiora secara sepihak?! Perasaan dia ke lo nggak pernah main-main, bro," ucap Fathan dengan berapi-api dan berhasil mencuri perhatian siswa-siswi yang baru berdatangan. Alhasil, mereka pun mengerubungi Fathan dan Rangga yang sebentar lagi akan 'bertempur'.
Rangga mengendus. "Gue punya alasan tersendiri dan lo nggak perlu tau itu!"
Fathan tersenyum miring. "Tapi, Fiora berhak tau! Lo gentleman apa nggak, sih?!"
Merasa kesal dengan Fathan, Rangga mencengkram leher baju seragam Fathan dan Fathan sama sekali tidak takut dengan kilatan amarah di mata Rangga. "Harusnya gue yang nanya, lo sengaja kan nyari-nyari perhatian ke Fiora supaya lo bisa deketin dia pas gue udah nggak sama dia lagi? Lo suka kan sama Fiora?!"
Fathan tidak tahu kalau Rangga ternyata akan menyerang balik dirinya. "Iya, gue suka sama Fiora!"
Rangga tersenyum miring. "Jadi, selama ini lo nungguin gue sama Fiora putus?"
"Sekarang gue yang nanya ke lo, apa Evelyn penyebab lo putusin Fiora? Hah?!"
"Jangan sembarang ngomong lo!" Rangga mengepalkan tangannya dan meninju bibir Fathan. Alhasil, sudut bibir Fathan sobek.
"Gue ngomong berdasarkan apa yang gue liat dan apa yang Fiora cerita!"
Tak mau kalah, Fathan juga balas meninju Rangga. Keduanya pun terlibat dalam perkelahian. Tidak ada satupun dari mereka yang menyaksikan yang berani untuk melerai keduanya, sampai Fiora datang untuk menengahi mereka berdua.
"Rangga! Fathan! Berhenti!" teriak Fiora.
Setelah mendengar teriakan itu, Fathan dan Rangga menghentikan pukulan mereka. Sudut bibir Fathan sobek dan pelipis Rangga pun sobek.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
Teen Fiction#46 in Teen Fiction (23 November 2018) #74 in Teen Fiction (22 November 2018) #792 in Teen Fiction (14 September 2018) #832 in Teen Fiction (13 September 2018) #943 in Teen Fiction (23 April 2018) Kita tidak akan pernah tahu kepada siapa kita akan j...