Pagi yang cerah. Nana bangun dengan semangat pagi secerah mentari. Dia melangkah keluar dari kamarnya dan melihat nenek sedang menyiapkan sarapan.
"Pagi, nek," sapa Nana dengan gembira.
"Hmm ceria sekali cucu nenek pagi ini. Ayo makan, nenek udah buatkan roti panggang loh."
"Yeay! Menteganya banyak ngga nih, nek?" Nana duduk dan melapisi rotinya dengan selai stroberi. Roti yang masih hangat itu dilahapnya. Paduan rasa stroberi dan gurihnya mentega menjadi satu dalam mulut Nana.
"Banyak dong, seperti kesukaan Nana biasanya." Nenek begitu senang melihat cucunya makan dengan lahap.
"Oh ya, untuk jatah bulan ini, tante dan om sudah mengirim uang 2.5jt untuk kita. Tetapi ingat, kita harus berhemat ok?" imbuh nenek sambil memakan rotinya perlahan.
"Hmm," jawab Nana mengerti.
Setelah makan, Nana berangkat dan berpamitan pada nenek. Hari ini, nenek mencium kening Nana dengan lembut. Sangat jarang nenek berperilaku seperti itu karena biasanya beliau tengah sibuk dengan aktivitas pagi di dapur.
"Daaah nek," Nana pun menuju keluar ditunggu oleh 3 anjing setianya.
Nana menaiki sepedanya lalu mengayuh menuju ke sekolah dengan semangat seperti biasanya.
Sesampainya disekolah, dia bertemu dengan Mark. Nana langsung berjalan menuju ke arah Mark dan sahabat cowoknya itu pun langsung menyadarinya.
"Pagiii," sapa Nana sambil berjalan di samping Mark.
"Pagi, Na. Eh Katanya besok ada festival ya?" tanya Mark tanpa basa-basi.
"Festival apa? Aku ngga update soal itu," jawab Nana.
"Aduh kamu tuh punya hp tapi ngga pernah update. Kebanyakan belajar tapi ngga pinter-pinter," cetus Mark bercanda sambil menepuk bahu Nana.
"Ehehehe. Abis buat beli kuota itu mahal. Kamu tau sendiri kalau nenek menyuruhku hemat." balas Nana sambil menunduk dan menatap jauh lantai yang dilangkahinya.
"Itu ada festival sepeda hias, sekolah kita ikut, loh! Tapi ngga penting sih soalnya salah satu dari kita ngga ada yang terpilih kayak tahun lalu kita bertiga terpilih. Jadi males banget buat nonton," jelas Mark seakan-akan kecewa bahwa dia tidak dapat berpartisipasi.
"Oh, iya sih, makanya juga aku ngga update, kan kita ngga ada sangkut pautnya."
Mereka berjalan hingga mereka sampai di depan kelas Nana.
"Ya udah deh, sana ke kelas. Lanjut nanti istirahat ya. Bye," pamit Mark berjalan ke kelasnya yang hanya terpisah satu ruang dari kelas Nana.
"Byeee," Nana pun masuk ke kelasnya. Saat dia masuk, hanya ada 1 cowok yang sudah duduk di sana, ia adalah ketua kelas serta ketua OSIS yang sangat disegani di sekolah. Cowok itu sedang bermain dengan ponselnya dan bahkan tidak menghiraukan Nana yang masuk ke kelas
Nana duduk di bangkunya yang terletak agak jauh dari cowok itu. Dia pun mengeluarkan buku matematika dan mengerjakan soal yang kemarin belum sempat dia selesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M CHOSEN
FantasyNana Wu, si gadis yang dibesarkan tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Dia selalu dikucilkan di kelasnya semenjak dirinya berpisah kelas dengan sahabatnya, namun dia masih memiliki neneknya serta dua orang sahabatnya, Mark dan Karina. Tetapi suatu f...