"Lihatlah itu," tunjuk Karina terpaku pada pemandangan di sekitar minibus mereka.
Nana menoleh ke belakang dan melihat betapa hancurnya lingkungan sekitar minibus yang dia tumpangi.
Pohon pun banyak yang tumbang. Zombie yang mengejar mereka pun badannya menjadi hancur meninggalkan jejak darah merah kehitaman di atas aspal dan tanah berumput.
"Apa kamu tidak menyadarinya?" tanya Levant sambil menatap mata Nana dengan santai.
"Ngga, aku ngga pernah menyadari apapun. Mungkin itu adalah kekuatan Levant, bukan milikku kan?" Nana memasang wajah konyol dan tersenyum linglung.
"Hmmm itu tidak mungkin, karena kekuatanku menahan mobil ini agar tidak rusak. Jadi ini ulahmu," Levant tersenyum polos dan menatap Nana dengan tatapan tak bersalah di situasi panas ini.
"Sudah kita harus pergi dari sini sebelum malam, kita bahas ini nanti," sela Pak Frans mengakhiri perdebatan dan peradu mulutan mereka mereka.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka agar cepat sampai menuju ke pelabuhan dengan kecepatan penuh. Naik turunnya jalan mereka hadapi dengan mental baja dan kepercayaan.
Di sisi lain, Mark berdiri di ujung kapal besar yang terletak pinggir pelabuhan.
"Apa kamu masih mau menunggu?" Vellany yang berdiri di sebelah Mark pun memastikan keadaan dan suasana hati Mark.
"Aku tau mereka dalam perjalanan, mereka pasti selamat. Kita hanya perlu menunggu," Mark menjawab sambil tetap menatap ke arah gerbang masuk pelabuhan yang berserakan mayat zombie yang terbakar, terbelah, dan siksaan kepada zombie lainnya.
"KITA AKAN BERANGKAT DALAM LIMA MENIT LAGI!!" terdengar suara Deftara terucap di speaker kapal.
"Tunggu!! Kita tidak bisa meninggalkan mereka!" teriak Mark kesal karena mereka sepertinya tidak ingin menunggu rombongan temannya.
"Ini pasti perintah dari Pak Nahkoda itu," Vellany menenangkan Mark yang terlihat tidak tenang.
Lima menit mereka menunggu namun keadaan tetaplah nihil. Tidak ada siapapun yang datang.
"Kita akan berangkat," suara di speaker terdengar kembali.
Kapal pun memutar arah perlahan. Mark semakin tidak tenang.
Namun tiba-tiba...
"MEREKA DATANG!" teriak Mark saat melihat mobil dengan kecepatan penuh terlihat dari kejauhan. Mark masuk ke dalam dan memerintahkan semua orang untuk berhenti dan membantunya.
"BUKA BAGIAN BAWAHNYA," perintah Mark pada seluruh orang di dalam.
"Nana!!!!! Di siniiiii!" teriak Vellany sambil melambaikan tangannya dengan wajah senang.
"Suaramu tidak terdengar sayang," Lianne pun mengarahkan telapaknya ke atas langit dan menyemburkan api melalui telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M CHOSEN
FantasyNana Wu, si gadis yang dibesarkan tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Dia selalu dikucilkan di kelasnya semenjak dirinya berpisah kelas dengan sahabatnya, namun dia masih memiliki neneknya serta dua orang sahabatnya, Mark dan Karina. Tetapi suatu f...