Nana terlihat duduk di bangkunya sambil menyimak guru sejarah yang sedang membahas mengenai perang dunia.
Pembahasan pun harus terputus oleh bel istirahat yang telah berbunyi. Seluruh siswa yang sudah bosan dengan ocehan dari Pak Bambang, guru sejarah itu pun mulai bergegas meninggalkan kelas, begitu juga dengan Nana.
Nana pergi ke kelas Mark dan Karina seperti biasanya, tetapi hari ini dia tidak membawa bekal dari rumah, jadi ia berencana untuk mengajak Mark makan di kantin.
"Mark, ke kantin kuy," ajak Nana yang sedang menunggu di balik pintu kelas Mark.
"Kuy," Karina berjalan lebih dulu dari Mark menuju ke arah Nana.
"Ini aku juga mau ke kantin bareng Karina," balas Mark berjalan bersamaan dengan Karina keluar.
"Ok baguslah," kata Nana dengan lega karena mereka juga sama-sama mau pergi dan makan di kantin. Nana pun berjalan bersama Mark dan Karina melewati lorong sekolah dan pergi menuju ke kantin yang terletak di depan gedung sekolah.
Di tengah perjalanan menuju kantin, Mark mengajak Karina dan Nana ke pos depan, karena dia ingin mengambil tugas yang dititipkan mamanya di pos satpam sekolah.
"Ok cepat sebelum snack di sana habis. Aku lagi pengen beli gorengan di sana," keluh Karina tidak sabar dan takut jika jajan di kantin akan habis.
Namun ketika sampai di depan pos, terlihat banyak mobil dan motor ramai lewat tidak beraturan. Terdengar teriakan panik dari luar sekolah.
"Apa yang terjadii?" Tanya pak satpam di depan sembari membuka pagar sekolah dengan buru-buru.
"Pergi sajaa!! Selamatkan murid-murid!!" teriak seorang wanita dengan motor berkecepatan tinggi berusaha menyalip kendaraan yang tercecer tidak karuan.TINNN!!! TINNNN!!!!
Suara klakson berbunyi bergantian. Terlihat ada seseorang seperti orang gila mendekati pengendara motor yang sedang terhenti lalu menggigitnya dengan liar. Orang gila itu terlihat menggigit leher orang itu seperti di film aksi hingga penuh darah.
"Apa yang terjadi?!" tanya Nana panik karena melihat orang gila yang berjumlah 5 lebih dan penuh lumuran darah di mulutnya. Mark dan Karina yang juga tidak tahu apa-apa hanya bisa terdiam kaku menonton.
Nana yang melihat banyak orang digigiti satu per satu pun perlahan panik.
Kemudian salah satu dari mayat hidup itu menyeret dan menggigit satpam yang ada di gerbang depan. Lalu berkumpullah orang-orang 'sakit' yang lain mengepung pak satpam.
Nana yang melihatnya dengan rasa takut, panik dan bingung langsung membelalakkan matanya dan anehnya 5 orang 'sakit' itu terhempas hingga sejauh lima meter.
"Cepat tutup gerbangnya!!" perintah satpam itu dengan nafas terakhir yang berusaha ia kumpulkan setelah diterjang oleh makhluk-makhluk aneh itu.
"Ba-bapak bagaimana??" tanya Nana panik sambil gemetaran.
"Sudah tutup!!" dengan lemas satpam itu bangkit dan menghampiri mobil yang tidak berpenghuni lalu pergi.
"Sudah Na! Cepat tutup!" tegas Karina yang berdiri di belakang Nana. Dia membantu Nana menutup gerbang, diikuti oleh Mark.
Nana pun menutup gerbang pagar dengan tangan yang gemetar.
"Na, kamu ngga papa kan?" tanya Mark khawatir. Nana masih syok dan menatap jauh ke depan, entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Ia benar-benar tidak memiliki sebuah pemikiran mengenai apa yang terjadi di depan matanya barusan. Apakah mereka adalah pembunuh berantai? Apakah mereka adalah teroris?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M CHOSEN
FantasyNana Wu, si gadis yang dibesarkan tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Dia selalu dikucilkan di kelasnya semenjak dirinya berpisah kelas dengan sahabatnya, namun dia masih memiliki neneknya serta dua orang sahabatnya, Mark dan Karina. Tetapi suatu f...