Chapter 24: Hotel

278 40 1
                                        

Hujan pun sedikit reda. Yang awalnya deras menjadi rintik-rintik.

"Akhirnya aku menemukanmu,"

Nana membuka matanya dan baru menyadari bahwa dirinya sedang memeluk seseorang.

"Ah maaf. Aku ngga bermaksud," Nana melepas pelukannya dan berusaha meminta maaf atas ketidaksopanan yang dia lakukan barusan.

"Tidak apa," pria itu menatap Nana dengan hangat. Baru pertama kali Nana menatap pria yang terlihat tampan dan polos. Bahkan kalau dia bisa menilai ketampanannya, dirinya akan menilai 101.

"Apa kamu mendengar suaraku? Sampai kamu harus repot-repot menyelamatkanku?" tanya Nana dengan perasaan bersalah karena membuat pria itu basah kuyup karena kehujanan.

"Hmmm tidak juga. Aku kebetulan menemukanmu karena instingku, haha," pria itu mengelak sambil tertawa kecil.

"Siapa namamu sekarang?" pria itu bertanya lagi kepada Nana.

"Namaku sekarang? Bukankah namaku selalu Nana? Apa maksudnya?" batin Nana sambil mengernyitkan dahi.

"Hei?" panggil pria itu sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Nana.

"Ahh maaf, namaku Nana. Kamu?"

"Levant," pria bernama Levant itu pun tersenyum lembut. Senyuman yang sangat tulus terpapar ke arahnya bagaikan hangatnya matahari pagi.

Nana menatap Levant dengan wajah polos dan tatapan mata yang semi kosong.

"Nana ada masalah?" Levant melambaikan tangannya ke depan wajah Nana. 

"Ah nggak kok..." sontak Nana kaget Dan menggelengkan kepalanya.

Nana terdiam sejenak dan kemudian mengamati Levant dari bawah ke atas.
Pakaiannya hampir seperti jubah atau hampir terlihat seperti jaket tanpa lengan. Dan modelnya terlihat sedikit kuno.

Tik.. tik.. tik..

Jubah Levant menitikkan air ke tanah tak berubin itu.

Suasana menjadi hening sejenak.

"Apa kamu kedinginan?" Nana menatap jubahnya yang basah itu.

"Oh, ngga kok, ngga perlu khawatir," Levant sekali lagi menunjukkan senyum yang menyejukkan hati, bahkan kalau Nana boleh menebak...

semua wanita akan jatuh cinta hanya dengan melihat senyumannya.


••••


Nana membuka ranselnya dan mengambil ponselnya.

Dia terlihat mengusap-usap layar ponselnya. Levant pun maju selangkah dan melihat apa yang dilakukan Nana.

"Itu ngapain?" tanya Levant penasaran.

"Ohh aku cuma mencari letak hotel yang dekat di sini. Dan kita ada diiiiiiiii...... Situbondo," papar Nana melihat fitur map yang ada ponsel canggihnya itu.

Levant hanya melihat gadis yang tingginya hanya sebahunya itu sedang menatap ponsel yang nampak asing di matanya.

Nana terlihat begitu manis....

"Ahhh akhirnya ada sinyal, kita harus pergi ke hotel itu sekarang," Nana menaikkan kepalanya dan menatap Levant dengan gembira.

I'M CHOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang