Nana melompat dan terjatuh...
Ini pertama kalinya dia mengalami keadaan seperti ini, dia tidak pernah skydiving atau seperti apapun yang berhubungan dengan udara, dan ini sangat membingungkan. Dia hanya berusaha mengingat aba-aba cara membuka parasut seperti yang dibilang rekan dari pilot itu saat dirinya hendak lompat tadi.
Wussshhhhh
Angin yang sangat kencang menerpa Nana. Dia menatap ke bawah dan membelalakkan matanya.
"Bagaimana bisa pohon-pohon itu tiba-tiba tumbuh begitu saja," tanya dirinya bingung saat melihat deretan pohon tumbuh di saat angin itu menerpa. Dan angin itu sangat kencang.
"NANA!!! PARASUTMU SEKARANG!" Teriak Bella dari kejauhan.
Nana menoleh dan kaget....
"Lihatt, seperti ini," Bella pun menunjukkan dari jauh cara mengeluarkan parasut yang dipakai olehnya.
Nana pun menirukan Bella dan mengeluarkan parasutnya dengan lancar.
"KITA AKAN BERTEMU DI PELABUHAN! JANGAN SAMPAI MATI! BERTAHANLAH!" Bella pun terhuyung jauh dari Nana karena angin kencang yang menerpanya.
"Pelabuhan ya, aku tidak akan mati. Aku akan menjadi mandiri, aku tidak akan bergantung pada siapapun. Aku pasti bisa," Nana menyemangati dan meyakinkan dirinya sendiri.
••••
"Sialan sekali, siapa yang bisa membuat kita terjatuh seperti ini." Seseorang berambut acak keluar dari batu meteor yang baru terjatuh dan mengeluarkan asap putih.
"Aku rasa dia yang kita cari tuan," jawab seorang lagi pria berambut merah dengan mata bulat berwarna merah.
"Tuan lihatlah itu," tunjuk pria berambut merah ke arah 4 gadis yang sedang turun menggunakan parasut dengan bergandengan.
"Aaaaa aku takut ketinggian."
"Samaa aku jugaaaa."
"Heiii jangan berisikk nanti ada zombie datengin kitaaa. Kan gawattt."
"Zzzzzz kecilkan suaramu bodoh!!"
"Sepertinya dia penumpang pesawat tadi. Mari kita ke sana. Waktuku tidak banyak, tapi sebelum itu mari kita buat percobaan," katanya sambil melihat zombie di sekitarnya.
"Baik tuan," mereka pun berjalan ke arah empat gadis berisik itu.
••••
Anne, Fella, Vivi, Sarah mendarat dari udara dengan cukup heboh.
"Astagaaaa, akhirnya sampai tanah juga, bisa mati udara aku," keluh Sarah dengan suara bebeknya.
"Sama aku juga. Aku takut ketinggian tau!" balas Vivi dengan suara yang cukup keras.
"HEI! Lihatlah sekitar kalian ini," tegas Anne sambil melihat sekitarnya yang berisi banyak pepohonan.
"Ini jalan raya, itu ada pertokoan. Tapi di tengah hutan?" Sarah pun ikut bingung dengan keadaan di sekitarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M CHOSEN
FantasyNana Wu, si gadis yang dibesarkan tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Dia selalu dikucilkan di kelasnya semenjak dirinya berpisah kelas dengan sahabatnya, namun dia masih memiliki neneknya serta dua orang sahabatnya, Mark dan Karina. Tetapi suatu f...