Chapter 35: Lepas

98 10 0
                                        

"Bagaimana bisa kamu melepaskannya bodoh?!" bentak orang berjubah hitam itu.

"Kamu pikir aku tau? Aku tidak mengetahui kekuatan miliknya," balas Giordano tidak terima.

"Kehancuran dunia ini akan semakin parah jika orang itu masih hidup di dunia."

"Pergilah, jangan rusuh. Kepalaku pusing memikirkan perintahmu, lagipula kamu tidak bisa menyuruhku terus. Aku ingin hidup bebas seperti kakekku," Giordano mengusir pria berjubah itu dengan nada agak kasar.


"Tidakkah kamu ingat kalau harta milik kakekmu dicuri olehnya? Lebih baik kamu menemukannya sebelum galaksi ini dihancurkannya," pria itu pun terbang pergi.

Giordano menendang batu di hadapannya hingga mengenai monster buaya.

Hhaargghh..

"Hm?" Giordano menatap buaya yang keluar dari air. Buaya itu mengeluarkan Nana dari mulutnya.

"Kau makan dia?!!!!!" teriak Giordano panik.

"Ehh?? Mana ada? Aku melindunginya. Karena aku tahu kalau dia adalah orang penting," ucap buaya itu.

"Aku hanya mendengar mitos mengenai monster buaya, dan ternyata itu benar ada," keluh Giordano.

"Apa kamu ingin menyerahkannya?" tanya buaya itu penasaran setelah mendengar percakapan Giordano dengan seseorang pria asing.

"Entahlah. Dia telah menghancurkan segalanya. Bukankah ia harus bertanggung jawab?" Giordano duduk dan bingung sambil menatap Nana yang pingsan.

"Aku adalah 1 dari 21 hewan titisan dewa. Aku dapat melihat isi hati terdalamnya. Mungkin dia akan mengingat masa lalunya secara perlahan. Kamu harus berhati-hati karena orang itu adalah manusia setengah dewa berbahaya," buaya itu memberikan nasihat kepada Giordano.

"Cukup omong kosong ini. Galaksi ini telah hancur karena perang. Aku tidak punya pilihan lain. Aku harus menjalankan perintah almarhum ayahku," cetusnya dengan wajah dingin.

"Aku tidak bisa berkata banyak, semua yang di pikirannya terlalu samar. Pemikiranmu masih belum matang sejauh aku mendengar perkataanmu. Wanita ini tau banyak tentang dunia ini di masa lalunya. Itu kata dewa," buaya itu masuk ke dalam rawa meninggalkan Nana bersama Giordano.

"Cih," Giordano pun menggendong Nana dengan lembut dan membawanya kembali ke dalam kastil miliknya.

••••


"Dunia ini begitu lemah, dimensi kita dengan dewa semakin jauh. Di saat kamu tau bahwa ini semua adalah salah, kamu harus membunuh orang itu. Aku yang sudah tua ini tidak bisa. Bahkan orang itu tidak bisa ditemukan oleh dewa. Yang terpisah harus bersatu, entah keluarga, manusia atau hewan," ucap Masato yang sudah terbaring lemah di pangkuan Luna.


••••

Terlihat Karina duduk dipojok bersama Jason, Brandon dan Levant di gubuk pinggir pengungsian.

"Cih," Jason memalingkan mukanya dari Levant.

Levant pun membalas dengan muka dinginnya. Dia ingin sekali pergi dari hadapan mereka. Begitu menyebalkan.

Suasana sangatlah canggung dan dingin. Karina mencoba membuka satu-persatu masalah yang dihadapi orang-orang 'luar' ini.

Mark pun membuka pintu dan masuk ke dalam. Lalu dia duduk di sebelah Karina dan menatap orang-orang ini.

"Ok, Levant, ceritakan semua yang kamu rasa," ucap Mark mencoba membuka percakapan.

"Aku dan Nana pernah bertemu di masa lalu, bahkan dia adalah soulmate bagiku. Aku melihatnya begitu baik, sampai akhirnya perang terjadi antara keluarga besar Earl, termasuk orang yang sudah dikeluarkan dari silsilah keluarga yang ada di hadapan kalian ini," Levant menatap Jason dengan tatapan jijik.

"Heh! Sial-!" Jason pun tidak terima, ingin memukul namun ditenangkan oleh Brandon.

"Aku ngga tahu apapun, tapi Nana bukanlah orang biasa, dia sudah bereinkarnasi. Bahkan Nana dulu juga berteman dengan kalian, Mark dan Karina bahkan orang yang lain. Mungkin kalian tidak, ehm, tepatnya belum ingat. Dan aku pikir hanya Jason yang mencari, tapi Giordano si perebut itu pun mencari dia," lanjut Levant.

"Ok, Jason. Giliranmu," Karina membiarkan Jason kini berbicara.

"Aku mencari Nana karena, aku tau dia. Bahkan sebelum aku dikeluarkan dari silsilah keluarga besar. Bahkan dia mendengarkan salah satu percakapan penting denganku secara tidak sengaja. Dan ayahku hanya ingin melindungi keluarga, karena ayah Giordano selalu disayang dibanding ayahku. Bahkan Giordano menghinaku saat itu terjadi. Tahun demi tahun berlalu dan aku bertemu dengan Brandon yang juga putus asa," Jason melipat tangannya dan menatap orang seisi ruangan ini.

"Berarti... Ini semua adalah salah paham, dan aku yakin Giordano juga memiliki cerita lain," Karina langsung menemukan permasalahan dari mereka.

"Adu domba? Aku juga mengiranya. Tapi mungkin semua sudah terlambat. Semua anak Earl sudah berpencar membentuk kerajaan sendiri, dan semesta serta dunia begitu keras. Perang bisa terjadi kapan saja," ucapnya lagi.

"Perang? Kenapa itu bisa terjadi?" Karina merasa ada sesuatu yang benar-benar janggal dari cerita ini.

"Perebutan kekuasaan dan kekuatan. Semua telah jauh berbeda dari yang dirimu kira," Jason menatap dalam mata Karina yang penasaran. Semua terasa belum jelas dan buram.

Situasi ini adalah situasi yang membingungkan.

"Karinaaaaaaaaaaaaa. Aku bisa terbang!!" teriak seseorang dari jauh.

Karina dan yang lainnya keluar dari ruangan lalu melihat Daniel melayang di udara.

"Wah," Mark melongo.

"Itu wajar, semua orang bisa terbang," ujar Levant maju ke arah Karina.

"Karena aku datang kemari dengan bulan yang kalian pakai saat itu, kekuatan yang kalian punya pun kembali seperti dulu, tapi ada kemungkinan itu bisa hilang tanpa kita ketahui," imbuhnya sambil menatap bulan yang terlihat samar.

"Bulan yang kita pakai?" Karina menoleh pada Levant dengan sebuah rasa tanda tanya.

"Hm, kamu pindah dari galaksi Nissan ke galaksi ini dengan bulan itu, lalu atas perintah Nana, aku membuat bulan itu menyerap kekuatan kalian dan Nana mengembalikannya. Dia cukup bijaksana dalam keinginannya untuk membuat dunia yang damai, namun ia gagal," jelas Levant yang membayangkan wajah Nana saat menemuinya pertama kali.

"Namun dia tidak cukup handal untuk menutup identitasnya," sela Jason dengan tersenyum sombong.

"Dia masih menyembunyikan banyak hal dengan baik," timpal Jason menatap Levant dengan senyum samar.

"Hm entahlah apa maksud kalian, kita harus mencari Nana, ok?" Karina pun mengakhiri percakapan aneh dengan dua manusia 'luar' ini.

I'M CHOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang