"She becomes a small dot and then disappears."
**
Seoul, 2019
"Sesuai dengan permintaannya, mereka ingin kau menaruh lukisan itu di pameran mereka nanti. Bagaimana?"
"Kalau aku menolaknya bagaimana?"
"Mwo? Ya, Park Jimin!" keluh Hoseok saat sifat aneh Jimin muncul lagi.
"Aku mulai lelah, Hyung. Aku ingin istirahat."
Hoseok melihat Jimin dengan tatapan yang sulit diartikan, dia menarik kursi lipat dan diletakkannya di samping Jimin.
"Ada apa denganmu, huh?" tanya Hoseok mulai khawatir.
"Aku hanya tidak bisa berpikir dengan benar sekarang." keluh Jimin sambil memijat pelipisnya.
Hoseok mengerti dengan apa yang terjadi pada Jimin sekarang. Dia tau ini pasti karena cerita itu, cerita yang tidak pernah bisa diceritakan Jimin padanya. Jimin benar-benar tertutup untuk hal itu pada Hoseok.
Hoseok menganggukkan kepalanya beberapa kali dan menepuk punggung Jimin. Dia memberi kemakluman pada Jimin.
"Baiklah, akan kukatakan pada mereka. Aku mengerti, Jimin-ah. Kalau begitu... Aku akan pergi sekarang ya? Jika kau mau pulang kunci saja galeri seperti biasa."
Jimin mengangguk dan Hoseok pun meninggalkan Jimin di ruangan ini sendirian. Jimin bangkit dari tempat duduknya dan mendekat kepada laci meja nya. Dibukanya laci meja itu dengan perlahan.
Terdapat sebuah liontin hati itu lagi di dalam lacinya. Pasti Hoseok yang menaruh liontin ini kembali pada tempatnya, pikir Jimin. Dengan perlahan dan tangan yang gemetar Jimin meraih liontin itu.
Dia mengusap inisial nama itu dengan lembut, dengan tangan yang gemetar Jimin mencoba untuk membuka liontin itu.
PUK!
Jimin membanting liontin hati itu pada mejanya. Dia menggelengkan kepalanya berulang kali. Dia tidak bisa membukanya.
Drrt.. Drrtt..
Jimin menaruh liontin itu asal ke dalam laci mejanya dan meraih ponselnya.
Yoon Gi Hyung calling...
Jimin menarik napasnya dalam-dalam sebelum mengangkat telepon itu.
"Ne, Hyung?"
"Jungkook sudah sampai."
DEG.
"Araseo. Besok jam 10 pagi aku ke rumahmu. Ingat. Tanpa Seul Hee."
"Hmm, araseo."
PIP.
Sambungan itu berakhir saja. Jimin kembali menghela napasnya yang berat. Dia bahkan tidak tau bagaimana reaksi dirinya sendiri saat bertemu dengan Jungkook.
**
Daegu, 2019
"Tenanglah, Kookie. Jimin Oppa tidak akan memukulmu."
Jungkook hanya tersenyum tipis saat Ji Na berbicara.
"Aku sudah mengatakan pada Jimin agar tidak sampai sore, karena Seul Hee sendirian di rumah." ucap Yoon Gi.
"Gomawo, Hyung.."
Yoon Gi tersenyum dan menepuk pundak Jungkook. Ji Na tersenyum melihat Yoon Gi, dia memang tidak mengatakan apapun, tapi Ji Na tau bahwa Yoon Gi sudah memaafkan Jungkook, dan mungkin juga Seul Hee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry...
Fanfiction[Re-Editing Process] Kesalahanku di masa lalu tentu saja tidak bisa dimaafkan. Begitu dalam aku menyakitinya, aku bahkan pantas mendapatkan balasan karena telah menyakitinya, tapi kali ini... Aku ingin sekali bisa kembali bertemu dengannya untuk men...