"I still can't believe it. Everything feels like a dream. Don't try to disappear."
**
"Du-duduklah, Jimin-ah.."
Jimin melirik Seul Hee, lalu dia menuruti perkataan Seul Hee.Seul Hee pun duduk di hadapan Jimin. Semuanya sudah Seul Hee persiapkan, dia menaruh air mineral di depan Jimin.
"Aku menyiapkan itu untukmu karena aku tau kau tidak akan mau menunggu untuk mengambil minum, atau sekedar mendengar basa-basi dariku yang menawarkanmu minum.." ucap Seul Hee yang sudah tenang setelah dia mengatur napasnya.
"Bagus kalau kau tau. Sekarang apa yang kau inginkan dariku?" tanya Jimin pada Seul Hee tanpa menatap Seul Hee.
Jimin melemparkan pandangannya ke luar jendela rumah Seul Hee. Dia lebih tertarik dengan pemandangan taman rumah Seul Hee.
"Sebegitu benci nya kau padaku sampai kau tidak mau melihatku saat berbicara denganku?" lirih Seul Hee.
Jimin melirik sinis Seul Hee.
"Kalau aku menjawab pertanyaanmu itu dengan jawaban iya, apa yang kau lakukan?"
Seul Hee menarik napasnya dalam-dalam mencoba untuk tidak menangis. Dia bahkan tidak mengenal siapa namja ini sekarang.
"Aku sudah bilang padamu untuk to the point kan? Kenapa kau...."
"Baiklah... Jimin-ah... Aku minta maaf..." ucap Seul Hee dengan cepat.
Jimin terdiam sejenak menatap Seul Hee. Tidak lama setelah itu dia tertawa. Jimin tertawa remeh pada Seul Hee.
"Jadi kau membuang-buang waktuku hanya untuk ini, huh?"
"Jimin-ah.. Aku benar-benar menyesal. Aku minta maaf.. Dan aku ingin kita mencoba mengulang nya lagi, aku ingin mengulang semuanya seperti dulu, Jimin-ah..."
Jimin menatap tajam ke arah Seul Hee.
"Apa kau bilang? Maaf? Kau ingin mengulang semuanya?"
Seul Hee mengangguk. Jimin menatap Seul Hee remeh dan berdecak. Dengan satu tarikan Jimin mengambil gelas di hadapannya dan...
PRANG!!!
Seul Hee menutup matanya ketakutan setelah Jimin melemparkan gelas itu ke arah samping.
"Kau bilang mau minta maaf? Kau ingin mengulang semuanya? KAU PIKIR KAU SIAPA, SEUL HEE!!!"
Emosi Jimin benar-benar meledak kali ini. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran yeoja ini.
"LIHAT GELAS ITU!! Kau lihat kan? Apa kau bisa membuatnya kembali seperti semula, huh? Tidak, Seul Hee. Kau tidak bisa!!"
Jimin kembali membentak Seul Hee. Sedangkan, Seul Hee hanya bisa menangis ketakutan dengan Jimin yang seperti ini.
"Itu sama denganku. Dan itu menjadi jawabanku. Aku tidak akan memaafkanmu dan tidak akan kembali denganmu. Kau ingat itu, Seul Hee!!"
"Maafkan aku, Jimin..." lirih Seul Hee.
Jimin masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya sekarang. Dia tertawa sinis dengan mata nya yang mulai memerah.
"Apa kau itu lupa ingatan, huh? Apa kau lupa dengan apa yang kau lakukan padaku dulu, Jeon Seul Hee!!"
Seul Hee hanya menangis saat mendengar Jimin mengungkit itu lagi.
"Kau yang selalu bilang padaku untuk menuruti perkataanmu. Kau meminta aku untuk meninggalkanmu dan melupakan semuanya kan? Aku sudah melakukan itu, Seul Hee. Aku benar-benar akan melupakan segalanya.. Dan aku melupakan jika aku akan selalu menuruti semua permintaan bodohmu itu!!"
"Jimin-ah..."
"Dan aku tidak akan pernah ingin kembali mengulang semua hal bodoh yang pernah kulakukan dan kujanjikan padamu! Semua nya sudah ku buang!!"
"Aku bisa menjelaskan semuanya padamu, tapi tidak sekarang..." jawab Seul Hee lirih pada Jimin.
Jimin tertawa sinis dan menggelengkan kepalanya, Seul Hee aneh. Dia benar-benar sudah menjadi orang aneh sekarang.
"Yoon Gi hyung bilang aku datang kesini untuk menyelesaikan semuanya, dan kau bilang kau tidak bisa mengatakannya sekarang, huh? Kau itu hanya membuang waktuku!" jawab Jimin geram. "Oh! Apa kau ini sedang berpikir untuk mengarang cerita, hm? Kau mengarang cerita yang dapat membuatku merasa kasihan, tersentuh dan aku akan kembali padamu? Itu tidak akan pernah terjadi, Jeon Seul Hee.." tambah Jimin dengan perkataannya yang penuh penekanan dan berhasil membuatnya sakit.
"Sekarang aku memberimu kesempatan untuk menceritakan semua ceritamu itu. Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi untuk melihat air matamu itu!"
Seul Hee terdiam, tangannya bergetar, bahkan dia tidak bisa menjawab perkataan Jimin. Seul Hee masih takut untuk menceritakan semuanya pada Jimin, dia juga belum siap untuk mengingat kejadian buruk itu lagi.
"Ini sudah selesai untukku." ucap Jimin.
Jimin langsung bangkit dari posisi duduknya untuk meninggalkan tempat ini sekarang juga, tapi Seul Hee tidak tinggal diam. Dia tidak ingin kehilangan Jimin lagi. Dia mengejar Jimin dan menahan Jimin pergi, dia menggenggam lengan Jimin.
"Jangan pergi, Jimin-ah. Aku mohon..."
Jimin hanya menatap Seul Hee diam, tepatnya Jimin menatap tangan Seul Hee yang lagi menggenggam lengannya, Jimin bisa merasakan hangat nya suhu telapak tangan Seul Hee.
Jimin mencoba mengatur emosinya agar tidak bertindak kasar lagi pada Seul Hee. Dengan perlahan dia mencoba untuk melepaskan tangan Seul Hee yang menggenggam tangannya, lalu beralih meninggalkan rumah Seul Hee saat dia berhasil melepaskan tangan Seul Hee, tapi Seul Hee tidak tinggal diam saat ini, Seul Hee langsung menarik tangan Jimin dan meraih wajah Jimin.
Jimin melebarkan kedua matanya saat dia merasakan hangatnya bibir Seul Hee yang kini menempel di bibirnya, Jimin terdiam sejenak dan melihat wajah Seul Hee dari jarak yang sangat dekat itu.
Ciuman yang sebenarnya dia rindukan, sekaligus ciuman yang tidak ingin diharapkannya lagi. Jimin hanya bisa terdiam membiarkan Seul Hee menciumnya walaupun kedua tangan nya sudah mengepal kuat.
BRUG!
Tidak lama setelah itu Jimin mendorong tubuh Seul Hee lumayan keras sampai tubuh Seul Hee terbentur pada dinding rumahnya itu, Jimin pun berjalan mendekati Seul Hee dan menggenggam kedua lengan Seul Hee dengan kuat, bahkan dia mengabaikan ringisan Seul Hee yang merasakan sakit dengan perlakuannya itu.
"APA YANG KAU INGINKAN SEKARANG, JEON SEUL HEE!!"
Seul Hee menatap Jimin dengan tatapan takut, mata Jimin melebar dan memerah, dia benar-benar marah pada Seul Hee kali ini.
"Aku... Aku masih mencintaimu, Jimin. Aku.."
"AKU TIDAK MAU MENDENGAR SEMUA OMONG KOSONGMU!!" teriak Jimin.
"Tapi Jimin-ah..."
Seul Hee kembali menggenggam tangan Jimin, tapi dengan satu gerakan Jimin menepis tangan Seul Hee dan kembali menatapnya dengan tajam.
"Jangan pernah muncul lagi di hadapanku..." ucap Jimin geram dan mendorong Seul Hee pelan untuk menjauh dari hadapannya.
Jimin membuka pintu rumah Seul Hee dan membantingnya dengan keras. Seul Hee terdiam dengan perkataan Jimin, bahkan dia tidak kuat untuk menopang beban tubuhnya.
Seul Hee menjatuhkan tubuhnya bersamaan dengan Jungkook, Yoon Gi dan Ji Na yang keluar dari tempat persembunyian mereka. Jungkook menggenggam kedua bahu Seul Hee, menatap wajah noona-nya yang menangis dalam diam.
"Seul Hee-ya..." panggil Jungkook sambil mengguncang tubuh Seul Hee.
"Dia bilang dia tidak akan pernah memaafkanku, Jungkook-ah...." lirih Seul Hee yang langsung jatuh ke dalam pelukan Jungkook.
Seul Hee terus menangis tanpa suara, itu lebih menyakitkan untuk Jungkook. Mereka tidak tau lagi harus berbuat apa sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry...
Fanfiction[Re-Editing Process] Kesalahanku di masa lalu tentu saja tidak bisa dimaafkan. Begitu dalam aku menyakitinya, aku bahkan pantas mendapatkan balasan karena telah menyakitinya, tapi kali ini... Aku ingin sekali bisa kembali bertemu dengannya untuk men...