“I’m looking at you but I can’t reach you. So, I’m only drawing out my heart.”
**
Hari ini harusnya mereka mengadakan pesta barbeque kecil-kecilan, tapi sayangnya cuaca di luar merusak semuanya.
JEGER!!!
“Aish, padahal kita sudah mempersiapkan semuanya, tapi semuanya harus kita batalkan karena hujan turun.” Keluh Ji Na.
“Kita bisa menundanya sampai besok kan, sayang? Lagi pula bahan-bahan nya juga banyak yang kurang kan?” ucap Yoon Gi sambil mengusap kepala Ji Na.
Ji Na masih merengut kesal. Di samping mereka berdua ada Seul Hee yang juga mengintip keluar jendela. Melihat hujan yang membasahi kaca jendela ini, dan membiarkan air hujan itu mengalir di kaca itu.
Hujan. Semua tentang hujan. Seul Hee menyukainya. Dia memiliki alasan yang jelas untuk menyukai hujan. Perlahan Seul Hee mengangkat tangan nya, dan membiarkan telapak tangan nya menempel di kaca itu, dia membuang rasa dingin yang berada di telapak tangannya itu.
Beberapa kali napas berat itu terbuang. Semua memori-memori itu kembali masuk ke dalam pikirannya.
Jauh di belakang Seul Hee, Jimn melakukan hal yang sama. Jimin menatap ke arah luar, ke arah pintu balkon yang dibiarkan terbuka lebih tepatnya. Jimin menikmati aroma yang dibuat hujan, begitu nyaman di dalam indera penciumannya itu.
Pandangan Jimin bergeser kepada seorang yeoja yang menempelkan telapak tangannya di jendela dengan diam. Jimin menatap Seul Hee dalam diam.
“Jangan menyuruhku masuk dulu, Jimin-ah. Setelah ini. ya, setelah ini aku janji akan masuk dan membasuh kepalaku. Kalau aku demam kan ada kau yang menjagaku. Sebentar ya, aku hanya ingin bermain hujan sebentar saja.”
Suara itu. Suara dari masa lalu itu kembali didengar oleh Jimin. Jimin memejamkan matanya, mencoba membuang suara itu agar pergi.
“Aku sudah selesai. Air hangatmu juga sudahku tampung.”
Jimin membuka matanya dan menolehkan kepalanya. Hoseok.
“Wae, hyung?”
Hoseok terlihat menghembuskan napasnya, dia tau Jimin sedang melamun tadi.
“Air hangatmu sudah kutampung, kau bisa memakain kamar mandinya sekarang.” Ulang Hoseok.
“Ne. Gomawo, hyung.” Ucap Jimin yang langsung pergi meninggalkan Hoseok.
Setelah kepergian Jimin, Hoseok mencari tau apa yang membuat Jimin melamun. Hoseok menolehkan kepalanya tepat ke arah tempat Jimin berdiri tadi.
“Seul Hee.” Bisik Hoseok sambil tersenyum.
Hoseok tersenyum karena dia tau, semarah apapun Jimin pada Seul Hee. Diam-diam pasti dia masih memperhatikan Seul Hee. Hoseok pun berjalan menghampiri Seul Hee, jika diingat-ingat, setelah sampai dia belum pernah berbicara banyak dengan Seul Hee.
“Hai.”
Seul Hee menggerdikkan bahunya saat Hoseok menyapa nya, lamunan nya buyar saat Hoseok menyapanya dan juga dia terkejut.
“Eoh, aku mengejutkanmu? Maaf.”
“Gwenchana…. Euh?” Seul Hee menggantungkan kalimatnya, dia bingung memanggil Hoseok dengan panggilan apa, beruntung Hoseok mengerti.
“Aku berbeda 1 tahun lebih muda dari Yoon Gi hyung dan 1 tahun… hmm lebih tua dari Jimin, dan juga 3 tahun lebih tua darimu dan Jungkook. Jadi kau panggil aku oppa.” Ucap Hoseok lengkap dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry...
Fanfiction[Re-Editing Process] Kesalahanku di masa lalu tentu saja tidak bisa dimaafkan. Begitu dalam aku menyakitinya, aku bahkan pantas mendapatkan balasan karena telah menyakitinya, tapi kali ini... Aku ingin sekali bisa kembali bertemu dengannya untuk men...