"Because it hurt so much, we promise to let each other go. But whenever I'm not sure I can do it, please let me hear at least your breath".
**
Daegu, 2019
"Dia akan sampai jam delapan malam, Sayang. Kau mau datang ke rumahku jam berapa?" tanya Yoon Gi pada Ji Na yang dihubunginya saat ini.
"Hmm, kalau begitu aku akan datang setengah jam lagi, ya? Karena, aku harus mengirim e-mail dulu, Oppa."
"Baiklah. Hati-hati, hm?"
"Eung ~"
PIP
Yoon Gi meletakkan ponselnya di atas meja kerjanya. Dia terdiam sejenak sambil menatap lurus ke sebuah bingkai foto yang baru saja ditemuinya.
Terdapat tulisan; Busan, 2010.
Foto mereka saat pertama kali mendapat nama konyol untuk persahabatan mereka. Jika keadaan baik-baik saja, mungkin saja tahun ini menjadi tahun ke-9 persahabatan mereka. Tidak ada yang mengatakan persahabatan itu berakhir, namun tak bisa disebut juga jika ikatan itu berlangsung.
Memikirkan semua itu berhasil membuat Yoon Gi merasakan denyutan nyeri di kepalanya. Dia memejamkan matanya sejenak sambil memijat pelan pelipisnya. Mencoba menenangkan pikirannya atas kembali berputarnya kenangan masa lalu itu.
"Sudah lima tahun ternyata." gumamnya.
Yoon Gi meraih satu foto lagi dari sebuah album foto yang disimpannya di dalam sebuah kardus besar yang bertuliskan: Sampah yang tidak harus dibuang.
"Bahkan aku yang mengenalkannya padamu, Jimin-ah," ucap Yoon Gi lagi pada dirinya sendiri.
**
Years ago...
"Kau yakin jika dia akan memberikannya begitu saja, Hyung?" ragu Jimin.
"Ya! Percaya dirilah! Mereka itu, kan, kembar. Pasti sifatnya tidak jauh beda." yakin Yoon Gi.
"Benarkah?"
"Aish!" kesal Yoon Gi yang langsung mendorong tubuh Jimin begitu melihat seorang wanita, yang tak lain adalah saudara kembar Jungkook; Seul Hee, yang menjadi sasaran mereka itu mendekat.
BRUK!
"Aw! Eoh, Jimin Oppa?" pekik Seul Hee yang sengaja-tak-sengaja tertabrak Jimin.
Setelah melihat kedua orang itu saling melempar tatap, Yoon Gi menyengir kuda dan pergi melarikan diri, meninggalkan Jimin yang kikuk di hadapan Seul Hee.
"Ada apa, Oppa?" tanya Seul Hee yang tak kunjung mendapatkan jawaban dari Jimin.
"Euh, maaf... Maaf aku menabrakmu tadi. Jadi begini... Hmm..." Jimin terus saja kikuk dan tak bisa melanjutkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry...
Fanfiction[Re-Editing Process] Kesalahanku di masa lalu tentu saja tidak bisa dimaafkan. Begitu dalam aku menyakitinya, aku bahkan pantas mendapatkan balasan karena telah menyakitinya, tapi kali ini... Aku ingin sekali bisa kembali bertemu dengannya untuk men...