26A

3.9K 281 0
                                    

“There are questions that I don’t know how to ask you for it.”

***

“Emmhh…” lenguh Jimin yang sepertinya akan terbangun dari tidurnya. Dengan susah payah dia membuka matanya yang terasa panas dan juga kepalanya yang masih pusing.

Setelah matanya benar-benar terbuka, Jimin menatap ke seluruh arah tempat di mana dia berada. Jimin sedikit tenang saat dia tau kalau ini adalah villa Yoon Gi. Kembali Jimin melihat Seul Hee yang tidur di sampingnya, tapi kali ini Seul Hee tertidur dengan menaruh kepalanya di atas lipatan tangannya dan di atas meja di samping sofa di mana dia membaringkan tubuhnya sekarang.

Perlahan Jimin mencoba untuk bangun, kegiatannya terhenti sejenak setelah dia menemukan kain basah yang berada di keningnya. Jimin mengambil kain itu dan menaruhnya di atas meja.

Jimin menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Mata Jimin menatap Seul Hee sesekali dan kembali mengingat apa yang terjadi tadi malam.

“Huh, apa yang ditakutinya?” gumam Jimin yang teringat perkataan Seul Hee semalam.

“Emmh, kau sudah bangun?”

Mata Jimin memutar untuk melihat ke sumber suara yang tidak lain adalah Seul Hee.

“Apa tubuhmu masih panas?” tanya nya.

Jimin menatap Seul Hee datar dan menggelengkan kepalanya.

“Baguslah. Hmm, Jimin-ah. Mulai sekarang aku tidak akan mengganggumu lagi, aku akan mengikuti permintaanmu.” Ucap Seul Hee tiba-tiba.

Jimin memilih diam untuk mendengarkan perkataan Seul Hee.

“Aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi, tapi bukan berarti aku tidak akan menjelaskan apa yang ingin kujelaskan padamu. Aku akan menjelaskan semuanya saat aku benar-benar siap.” Ucap Seul Hee lagi. “Aku minta maaf sudah membuang-buang waktumu dan juga merugikan pekerjaanmu selama kau berada di sini.”

“Kenapa tidak dari kemarin kau mengatakan ini?” tanya Jimin yang langsung pergi meninggalkan Seul Hee. Dia benar-benar tidak ingin peduli lagi dengan apapun yang Seul Hee katakan.

Tidak. Seul Hee tidak boleh menangis karena ini. Dia harusnya sudah terbiasa dengan apa yang dilakukan Jimin padanya.

**

“Ne, ketua Kim. Paling lama 2 minggu lagi aku kembali. Ne, aku benar-benar minta maaf untuk ini. Aku akan bertanggung jawab untuk itu.”

Hari ini kembali Jungkook menerima telepon dari rekan kerjanya. Pekerjaan mereka hancur selama Jungkook pergi, dan masalah inti mereka ada di bagian Jungkook.

Setelah mengakhiri hubungan telepon dengan ketua Kim, Jungkook menaruh ponselnya kasar dan mengusap wajahnya frustasi.

Dari jauh Seul Hee kembali mendengar percakapan Jungkook lagi, raut wajahnya terlihat sangat sedih melihat Jungkook seperti itu. Perlahan Seul Hee menghampiri Jungkook dan memeluk Jungkook dari belakang.

“Eoh? Seul Hee-ya.” Ucap Jungkook yang terkejut dengan kedatangan Seul Hee.

“Kau pasti ingin merahasiakannya lagi dariku.” Rengek Seul Hee.

Jungkook hanya tersenyum tipis dan mengusap lengan Seul Hee. Seul Hee melepas pelukannya dan duduk di samping Seul Hee.

“Pasti masalah nya tambah parah ya?” tanya Seul Hee.

“Hmm, begitulah.” Jawab Jungkook.

“Ayo kita pulang, Jungkook.”

Jungkook terdiam dan menatap Seul Hee.

Sorry...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang