"It still like a dream that come true for me, and I'm happy for it."
***
Seul Hee melebarkan kedua matanya saat Yoon Gi mengambil ponselnya, entah kenapa dia seperti tau apa yang akan Yoon Gi lakukan, "Oppa... Oppa, kau tidak akan menghubungi.."
"Yeoboseyo?"
Tepat sebelum Seul Hee mengakhiri perkataannya, suara seseorang pada sambungan telepon itu terdengar di ruangan ini, karena Yoon Gi mengaktifkan mode speaker di ponselnya.
"Ne, ini aku... Jae Bum-ah." Ucap Yoon Gi yang mellirik Jimin dan Seul Hee bergantian.
Yoon Gi berhasil menangkap wajah Jimin yang begitu terkejut dengan suara Jae Bum. Dia tidak percaya dia kembali mendengar suara namja brengsek itu, mata Jimin menatap Yoon Gi tajam.
"Oppa.." Lirih Seul Hee.
"Ah, ne. Yoon Gi hyung... Semuanya sudah ada?" jawab Jae Bum yang bahkan sudah memanggil Yoon Gi dengan panggilan "Hyung".
Tangan Seul Hee mulai bergetar hebat, perlahan dia menutup kedua telinganya, raut wajahnya berubah menjadi sangat ketakutan. Jungkook pun menarik Seul Hee ke dalam pelukannya. Dia memang sudah bersiap untuk ini, karena Yoon Gi sudah menjelaskan semuanya.
Yoon Gi akan menghubungi Jae Bum hari ini tanpa sepengetahuan Jimin dan Seul Hee. Hanya Jungkook, Yoon Gi, Ji Na dan Hoseok yang tau karena mereka bekerja sama untuk melakukan hal ini.
"Ne, kami semua sudah berkumpul." Jawab Yoon Gi.
Jimin sudah tidak kuat lagi menahan amarahnya, dengan kedua tangannya yang sudah mengepal kuat, bahkan dia menatap Yoon Gi dengan tatapan yang sangat menyeramkan bagi Ji Na.
"Hyung." geram Jimin.
"Park Jimin?" panggil Jae Bum.
"BERANINYA KAU MEMANGGIL NAMAKU LAGI, BRENGSEK!!!" teriak Jimin yang langsung ditahan oleh Hoseok. "Wae? Kenapa kau hanya berani menampilkan suaramu, huh?" Tanya Jimin dengan napas nya yang sudah tidak beraturan.
Seul Hee melihat dan mendengar semua itu, ketakutannya bertambah saat melihat wajah Jimin yang memerah karena emosinya itu. Untuk kedua kalinya Seul Hee melihat ekspresi wajah Jimin seperti itu.
"Aku ingin. Aku tau kau ingin menghabisiku saat aku bertemu denganmu, tapi Yoon Gi hyung melarangku." Jawab Jae Bum.
"Yoon Gi hyung?" lirih Jimin dan menatap Hoseok tidak percaya.
"Apa kau ingin berada di penjara karena membunuhnya? Aku sudah mempertimbangkan semuanya, Jimin-ah." Jawab Yoon Gi.
"Tenang, Oppa." Bisik Ji Na yang mulai mendekat pada Jimin.
Jimin berusaha untuk memulihkan emosinya, dia bahkan menatap Seul Hee, dia bingung kenapa Seul Hee begitu ketakutan saat pertama mendengar suara Jae Bum. Apa ini maksudnya dia tidak berani menceritakan semuanya pada Jimin?
"Aku minta maaf karena aku sudah merusak hidup kalian berdua, tapi asal kau tau Jimin. Aku melakukan itu bukan tanpa alasan. Aku punya alasan yang besar untuk merusak hidup kalian, termasuk hidupmu." Seru Jae Bum.
Jimin melirik ponsel Yoon Gi, dan menjawab perkataan Jae Bum dengan napasnya yang mulai teratur. "Merusak hidupku? Wae?" Tanya nya yang terdengar sedikit bingung.
"Kau ingat Im Bang Moon? Rekan kerja setia appa-mu?" Tanya Jae Bum. "Dia adalah Appa-ku!"
Jimin terdiam dengan apa yang dikatakan Jae Bum, karena dia masih belum menangkap maksud Jae Bum, "Wae? Ada apa dengan dia, huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry...
Fanfiction[Re-Editing Process] Kesalahanku di masa lalu tentu saja tidak bisa dimaafkan. Begitu dalam aku menyakitinya, aku bahkan pantas mendapatkan balasan karena telah menyakitinya, tapi kali ini... Aku ingin sekali bisa kembali bertemu dengannya untuk men...