Empat tahun telah berlalu, kini Aira menjadi gadis super sibuk. Sebut saja dia gila kerja. Membantu ibunya diperusahaan mendiang ayahnya. Tiada hari tanpa masuk kantor untuk gadis muda berusia 23 tahun ini. Waktunya ia habiskan berkutat dengan laptop atau berkas-berkas yang menumpuk minta ditanda tangani.
Waktu tidur yang kurang menyebabkan kantong mata sangat tampak akibat kerja lembur kadang tertidur dimejanya hingga pagi baru pulang hanya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian lalu kembali lagi kekantor. Yang disebut hidupnya sekarang.
Hidupnya berubah drastis sekarang. Aira yang dulunya jarang sekali bermake up, sekarang tiada hari tanpa make up. Disapa oleh setiap karyawan kantor sudah seperti ibu presdir, membalas setiap sapaan dari pada karyawan kantor. Sangat berbeda dengan kehidupannya 4 tahun silam.
Aktif dengan segala kegiatan dikantornya, mulai dari meeting dikantor sampai keluar kota untuk menghadiri pertemuan mewakili ibunya.
∆∆∆
"Kalau aku engga maksa kamu, kamu pasti engga dateng." ucap seorang gadis dihadapan Aira sembari menunjuk wajah Aira dengan sumpit.
"Kamu tau aku sibuk." ketus Aira.
"Hei sibukmu kelewatan. Cobalah santai sedikit, nikmatin masa mudamu nona Seo."
"Engga bisa. Lagian kenapa sih maksa banget aku dateng?" Sembari menyuapi makanan kemulutnya.
"Aku kangen kamu kali Ra, gak boleh?"
"Ya engga gitu juga sih. Aku juga kangen sepupu aku yang super cerewet ini, yang katanya liburan di Jeju eh malah tinggal disana." sejak tadi, Jinsa baru melihat senyuman sepupunya yang sudah lama sekali tidak dilihatnya.
"Gitu dong santai dikit. Kan jadinya enak." Aira hanya tersenyum menanggapi.
Diliriknya jam yang melingkar dipergelangan tangannya dan bangkit hendak pergi.
"Eh mau kemana? Udah mau kabur aja?" Omel Jinsa melihat Aira bangkit dari duduknya menyambar tasnya.
"Aduh Jinsa aku harus buru-buru kekantor ini ada meeting. Maaf ya."
"Eh kok gitu sih?" Protes Jinsa tak terima ditinggal begitu saja.
"Kita ketemu lagi nanti ya, dateng aja kerumah. Aku jam 8 udah pulang kok. Bye." tanpa mendengar ocehan Jinsa lebih lanjut, Aira sudah berjalan menuju mobilnya dan berlalu.
Membuat orang yang ditinggal ngomel-ngomel sendiri.
∆∆∆
Mobil merah yang dikendarai Aira melaju dengan kecepatan diatas rata-rata membelah jalanan yang agak sepi sambil melirik jam tangannya sesekali.
Tanpa disadari Aira, ia hampir menabrak seseorang yang menyebrang jalan. Orang itu menoleh membeku tak dapat berpindah tempat walau sesentipun. Yang berakhir tertabrak.
Cit
Mobil direm mendadak menghasilkan bunyi gesekan antar ban mobil dengan aspal. Buru-buru Aira keluar melihat orang yang baru saja ditabraknya.
Gawat!
Orang yang ditabraknya itu seorang pria.
Segera dihampiri Aira untuk melihat keadaanya sekaligus meminta maaf.
"Tuan, anda baik-baik saja? Maafkan saya." katanya sudah bersimpuh dihadapan pria yang ditabraknya.
Pria itu menoleh kearah Aira. Pandangan mereka bertemu. Pria itu menatap lamat wajah Aira, meneliti.
Secerah ide melintas dikepalanya.
"Aduh...aduh kakiku...kakiku patah tolong." ia memegangi sebelah kakinya merengek kesakitan. Membuat Aira panik.
"Tuan, maafkan saya. Jangan buat saya panik. Saya akan mengantar anda kerumah sakit sekarang." demi apapun Aira benar-benar takut. Ia takut polisi datang dan menangkapnya. Oh itu buruk sekali.
"Aw kakiku... engga usah kerumah sakit, antar saya pulang aja nona." ringisnya. Tak tunggu lama Aira membopong pria itu, membawa lengan pria itu dibahunya untuk masuk mobil.
"Tapi saya engga tau rumah tuan." kata Aira menghidupkan mesin mobilnya.
"Saya akan nunjukin jalannya nona, tolong antar saya pulang."
Mobil Aira melaju mengantar pria ini kerumahnya sesuai arahan.
Sehingga sampailah mereka dipekarangan rumah cukup besar.
Aira keluar mobil dan memutar akan membopong pria itu membawanya masuk kedalam.
Sampai didalam rumah pria itu didudukkan Aira diatas sofa.
"Tuan apa anda punya kotak obat?" Pria itu tidak menjawab melainkan menunjuk sebuah laci dekat televisi.
"Biar saya obatin, tuan." lukanya tidak parah, hanya sedikit goresan pada lutut pria itu yang diberi obat merah dan kapas oleh Aira.
"Oh cucuku kamu kenapa?" Seorang nenek-nenek datang bersama wanita berusia 40 tahunan dibelakangnya.
"Sedikit kecelakaan nek." jawab pria yang ditabrak Aira.
"Siapa gadis ini sayang?" Tanya wanita tua yang merupakan bibi dari pria yang ditabrak Aira itu.
Jantung Aira sudah berpacu kencang didalam sana. Dia adalah orang yang menabrak pria ini."Apa dia pacarmu Yoongi?" Tanya neneknya.
Mata Aira langsung melotot mendengar jawaban pria yang diketahui namanya Yoongi ini.
"Iya nek dia pacar Yoongi." tersenyum. Menoleh ke Aira. Tanpa rasa bersalah sedikitpun. Hebat.
Next?
Voment juseyo.

KAMU SEDANG MEMBACA
MYG or KTH?✅
Fanfiction°Kau kembali saat aku sudah menjadi miliknya.° - Seo Ahira (OC) - Min Yoongi (BTS) - Kim Taehyung (BTS) - Jeon Jungkook (BTS) - Yoon Yena (OC) mariagelife, sad, hurt, loyal, promise, choice. yesterday, now and tomorrow.