t.w.e.n.t.y.s.e.v.e.n

40 6 0
                                    

Yoongi pov

Pukul enam pagi aku terbangun. Masih dengan posisi seperti semalam saat aku memeluk pinggang istriku.

Lima menit aku habiskan untuk menggesekkan hidungku pada lehernya.

Jika kalian berpikir aku mengungkapkan perasaanku semalam karena pengaruh alkohol, kalian salah besar.

Aku telah sadar saat berada didalam taksi. Aku hanya tertidur. Hanya ingin melihat interaksi Taehyung dengan Aira secara langsung.

"Eungh." lenguhan Aira.

Ia membiaskan pengelihatannya, mengedip-ngedipkan matanya lucu. Lalu menatapku.

"Morning, baby." sapaku. Aku mendekatkan tubuhnya padaku.

Matanya membulat lucu, tangannya ia letakkan didepan dadaku.

"Yoongi.."

"Iya, aku. Kenapa sayang?"

"Kamu sakit? Pasti karena alkohol kemarin. Biar aku ambilin obat demam." punggung tangannya diletakkan didahiku. Hendak bangun, tapi aku menariknya berbaring lagi. Aku pindah keatasnya.

"Apa kamu ngerasain dahi aku panas?" tanyaku.

Dia menggeleng setelah memeriksa suhu tubuhku lagi.

"Aku serius, Aira. Kemarin malem aku sadar, aku nggak mabuk." lama ia merespon, hingga ia membulatkan matanya.

"Matanya nggak usah gitu. Biasain aja." Aku menurunkan kepalaku. Mencium kedua kelopak matanya.

"Aku akan berusaha ngebuat kamu cinta sama aku. Aku nggak akan diem lagi."

Aira pov

Apa maksudnya? Tidak tinggal diam? Mungkinkah dia tahu?

Aku sedikit aneh dan risih dengan tingkahnya. Membuatku takut saat berdekatan dengannya.

Ia kembali mendekatkan wajahnya. Spontan aku menutup mata dan merapatkan bibir.

Kurasakan leherku basah. Dia mengecup leherku.

"Mau aku kasih tahu sesuatu?"

"Apa?" tanyaku dengan suara khas baru bangun.

"Aku buat tanda kepemilikan disana." cengirnya dan menyingkir dari atasku.

Aku berlari kearah meja rias. Benar saja. Ada tanda kemerahan disana. Tak hanya satu. Diseluruh bagain leherku terdapat capnya.

"Yoongi!"

Hanya terdengar kekehan dari kamar mandi.

- - -

"Sayang!" Yoongi tak henti-hentinya berteriak dari waktu baru bangun pagi.

"Apa Yoongi." aku balas berteriak.

Oh Tuhan ini dihotel. Tidak sopan sekali berteriak-teriak dinegara orang lagi.

Kurasakan sesuatu melingkar diperutku.

"Besok kita sudah kembali ke Korea. Apa kita nggak menuhin tujuan kita kesini?" ia mengendus leherku.

"Memangnya tujuan kita apa?" sungguh aku tidak paham maksudnya. Kami hanya berliburan saja kan?

"Pikirkan lagi."

"Liburan?" kataku ragu.

"Lagi!" aku berpikir lagi.

"Menghabiskan waktu berdua?" tanyaku.

"Mendekati. Yang biasanya dilakukan pasangan menikah?"

Mataku membola.

"Permintaan nenek." lanjutnya.

Aku baru tahu arah pembicaraanya.

Aku mencubit lengannya. "Kok kamu jadi mesum gini sih?" kesalku.

"Ya namanya juga pria dewasa."

"Jadi gimana? Mau nggak?"

Aku melepas paksa pelukannya, dan membalikkan badanku menghadapnya.

"Nggak apa-apa. Aku ngerti kok. Aku bakal nunggu sampe kamu siap." ucapnya lembut.

Keberanian dari mana, aku mencium bibirnya singkat dan memeluknya. "Terima kasih." dan melepas pelukanku.

Dua detik selanjutnya aku menutup mulutku, menyadari apa yang kulakukan barusanan. Aku pasti sudah gila.

"Awal yang baik." ia tersenyum manis. Sangat manis.

Aku berlari kekamar mandi. Menutupi maluku.

- - -

Saat ini aku sedang mengemasi pakain kami karena besok pagi kami sudah kembali ke Korea.

Yoongi?

Pria itu sedang tidur diatas ranjang setelah makan siang tadi. Wajahnya terlihat damai saat tertidur sambil membuka mulut begitu. Tampak polos seperti bayi. Bayi dewasa.

Seharian ini kami benar-benar menghabiskan waktu hanya berdua. Tidak ada keluar kamar sejak bangun pagi tadi. Makanan diantarkan oleh pegawai hotel kekamar.

Sejak tadi Yoongi terus saja lengket padaku. Tak melepasku barang sedetik pun. Bahkan saat aku masuk kamar mandi dia ikut masuk kedalam, sampai aku meneriakinya dan mendorongnya keluar.

Tapi syukurlah sekarang dia tidur, jadi aku merasa bebas.

Setelah aku selesai dengan pakaian, aku naik keatas kasur tidur disamping Yoongi.

Tanganku naik keatas perutnya memeluknya. Menyamankan posisiku. Aku nyaman saat bersamanya.

- - -

21.09 p.m

Taehyung pov

Kemana Aira? Kenapa dari pagi ponselnya tidak pernah aktif? Apa dia baik-baik saja?

Tumben sekali dia seperti ini. Aku merasa diabaikan olehnya.

Tapi..

Yoongi hyung tidak mungkin tahu kan? Jangan-jangan dia memarahi Aira saat ini.

Bagaimana ini?

Disatu sisi aku menyayangi hyungku.

Disis lain aku tak mau melepas Aira lagi. Aku sudah berjuang dengan memenuhi keinginan ibunya dengan pergi keluar negeri.

Sekarang aku ingin memiliki gadisku seutuhnya.

"Arghh!"






To be continue..

MYG or KTH?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang