t.w.e.n.t.y.n.i.n.e

55 6 1
                                    

Aira melangkahkah kakinya sedikikit berlari dengan perasaan menggebu. Rasanya ia sudah tak sabar ingin menemui pria yang sejak tadi terngiang-ngiang dipikirannya.

Begitu sampai dilobi sebuah perusahaan besar, ia menghampiri meja resepsionis. Tentu saja ia tak langsung pergi keruangan Yoongi, karena ini pertama kalinya ia mendatangi kantor Yoongi.

"Permisi, apa Min Yoongi ada?" tanyanya pada seorang wanita cantik dibalik meja resepsionis.

"Maaf nona, tapi bapak Yoongi sedang makan siang diluar." jawab si resepsionis ramah.

"Bukankah anda ini istri sajangnim?" lanjutnya.

Aira tersenyum malu kemudian mengangguk.

"Kalau nggak salah nama anda Min Ahira, bukan?" lagi Aira mengangguk.

"Terima kasih, aku pergi dulu." pamit Aira. Ia membalikkan badan keluar dari gedung besar itu.

Tak sengaja ia berpapasan dengan Jungkook yang diketahui sekertaris Yoongi. "Maaf, kamu sekertaris Yoongi kan?" tanya Aira berdiri dihadapan Jungkook.

Jungkook menaikkan alisnya sebelah, kemudian ia turunkan lagi, "lagi nyari Yoongi hyung ya?"

"Iya. Tahu nggak dia makan siang dimana?"

"Direstoran Sushi." jawab Jungkook seadanya.

"Oh kalau gitu terima kasih ya."

"Ne." singkat Jungkook. Ia memandangi Aira saat menjauh darinya sampai gadis itu memasuki mobilnya.

Kamu nggak sia-sia nunggu dia hyung. Aku bisa liat dari matanya kalau dia memang sudah jatuh padamu, hyung. Gumamnya. Memiringkan bibirnya tersenyum.

- - -

Sudut bibir Aira terangkat begitu mendapati Yoongi duduk sendiri disana. Ia berjalan santai menghampirinya. "Yoongi ya!" sapanya duduk dihadapan Yoongi.

"Kamu kok bisa disini? Kebetulan ya kita makan siang disini."

Aira menggelengkan kepalanya, "enggak kok. Aku sengaja nyari kamu. Tadi kekantor kamu, tapi kata orang kantor kamu makan disini. Yaudah aku susul."

Yoongi tersenyum, "Tumbenan nyusul aku."

"Pengen aja makan siang bareng suami. Kan belum pernah." hati Yoongi sudah mau meledak rasanya.

"Oh iya kamu nanti pulang jam berapa?" tanya Aira.

"Kayak biasanya, jam enam."

"Sama. Nanti aku masakin ya." Yoongi mengangkat kepalanya.

"Kamu kan nggak bisa masak. Kita beli aja ya?" ucapnya pelan takut menyinggung perasaan Aira.

"Kan dibantu sama kamu." ucap Aira polos.

Yoongi gemas, ia mengacak puncak kepala Aira.

- - -

Aira menatap Yoongi yang baru keluar dari kamar mandi. Detakan jantungnya sudah tak terkontrol. Sejak tadi ia sudah mengumpulkan keberaniannya. Tapi masih saja ia merasa takut. Takut akan Yoongi marah.

"Yoongi! Sini biar aku yang keringin." ucap Aira mengisyaratkan Yoongi duduk disebelahnya.

Yoongi datang dengan handuk kecil yang menggantung dipundaknya.

Ia duduk sesuai perintah Aira. "Pake handuk aja lho." ucapnya pada Aira.

Aira mengangguk mengambil handuk yang diberikan Yoongi. Tangannya mulai bermain dikepala suaminya dengan handuk ditangannya. Ia mengeringkan rambut basah Yoongi dengan handuk.

"Yoongi." panggilnya memulai percakapan.

"Hmm." Yoongi sudah memejamkan matanya. Rasanya ngantuk jika kepalanya disentuh.

"Aku mau ngomong sesuatu." gerakan tangan Aira mulai pelan.

"Ngomong aja, aku dengerin."

"Eumm.. Itu aku.. Aduh gimana mulainya ya?"

"Ngomong aja. Soal apa sih?"

"Aku takut kamu marah. Tapi kamu memang wajar sih marahnya."

"Ngomong apa sih. Bikin penasaran aja." sebenarnya Yoongi tahu apa yang akan Aira katakan. Tapi ia berpura-pura tidak tahu.

Aira berhenti dari kegiatannya. Ia duduk disamping Yoongi. Mata mereka saling bertemu. Yoongi menatapnya lembut penuh kasih sayang.

"Maaf." Aira menundukkan kepalanya. Matanya sudah panas.

"Maaf kenapa hemm?" Yoongi menyelipkan rambut Aira kebelakang telinga.

Aira mengangkat kepalanya, "aku menghianatin kamu." tangisnya pecah, ia memeluk Yoongi.

Yoongi tak berkomentar, ia menunggu lanjutan ucapan Aira dengan mengelus punggung istrinya.

"Aku pacaran sama Taehyung. Sepupu kamu itu. Aku balikan lagi sama dia, Yoongi. Maafin aku." isaknya semakin menjadi.

"Aku udah mengecewakan kamu, aku selingkuh dibelakang kamu, Yoongi. Kamu harus marah sama aku."

"Aku udah selingkuh."

"Aku udah tau." ucap Yoongi datar.

Aira seketika mengangkat kepalanya. Mengusap air matanya. "Kamu tau?" Yoongi hanya mengangguk.

"Tapi kenapa kamu diem aja?"

"Terus aku harus apa? Aku tau kamu cinta banget sama Taehyung. Kamu nggak cinta sama aku. Kita nikah nggak berdasarkan cinta kan? Jadi buat apa aku maksa kamu cinta sama aku? Aku nggak mau kamu tertekan cuma karena buat bales perasaan aku yang tumbuh baru- baru ini." air mata Yoongi menetes.

Air mata pria dihadapannya itu membuat hati Aira semakin ngilu. "Maaf. Kamu tampar aku nggak apa, aku pantes nerima itu." Yoongi menggeleng. Menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya. Mengusap air mata sang istri.

"Aku tau semuanya, sayang. Kalian pacaran sejak SMA kan? Kalian balikan karena ajakan Taehyung kan? Aku tau semuanya."

"Kamu tau darimana?"

"Jungkook. Sekertaris aku sekaligus sahabat aku."

Aira kembali memeluk Yoongi. "Maaf karena aku udah nyakitin kamu terlalu banyak."

"Nggak apa. Tapi kenapa kamu putusin Taehyung?"

"Aku merasa bersalah sama kamu yang stasusnya suami aku. Enggak seharusnya aku kayak gitu. Dan.. Aku.. Aku ragu sebenernya. Tapi aku nyaman deket sama kamu. Aku rasa aku mulai bisa bales perasaan kamu. Aku cinta kamu?" ragu Aira.

Yoongi tersenyum menarik hidung istrinya, "aku bakal buat kamu jatuh cinta sama aku melebihi cinta kamu sama Taehyung."

"Do mani saranghae." ucap Yoongi.

(Cintai aku lebih banyak.)

"Buat aku cinta setulusnya sama kamu, Yoongi." Aira mengeratkan pelukannya.

"Aku janji."

"Tapi kamu nggak marah sama Taehyung kan?"

"Heuh nae dongsaengi jinjja ssibalmomiya! Tapi.. Enggak akan. Dia itu adik aku, aku sayang sama dia walau dia nakal. Nanti aku bakal cariin dia pacar biar nggak ngerebut kamu lagi dari aku."

(Heuh adikku sungguh brengsek!)

"Aira." panggil Yoongi.

"Iya."

"Mulai sekarang kita tidur sekamar, eh seranjang ya?" Aira mengangguk dalam dekapan Yoongi, "iya." ucapnya.







To be continue..

MYG or KTH?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang