t.h.i.r.t.y.t.w.o

56 5 1
                                    

Pagi-pagi sekali bel apartemen Yoongi dan Aira ada yang membunyikan. Siapa yang bertamu sepagi ini? Gumam Yoongi sembari melilitkan handuk dipinggangnya. Ia memasuki kamar mandi untuk mengenakan pakaian. Lebih tepatnya hanya celana. Bertelanjang dada.

Saat membuka pintu, Yoongi disambut dengan senyuman kotak seorang pria. Pria yang disayanginya yang merupakan adik sepupunya. Ialah Kim Taehyung.

"Selamat pagi, hyung." sapa Taehyung kikuk. Ia menatap Yoongi dari bawah sampai atas.

Yoongi membalas senyum Taehyung tipis, kepalanya menggangguk, "Ada apa lo kesini pagi-pagi?" tanyanya.

"Mau pamit." ucap Taehyung setelah dipersilahkan masuk.

Yoongi menaikkan sebelah alisnya dan berbalik menghadap Taehyung, "pamit?"

Taehyung hanya tersenyum, "iya."

"Mau minum apa? Biar gue buatin."

"Terserah, hyung aja." Taehyung duduk kalem disofa.

Yoongi kembali membawa air putih dan diletakannya diatas meja hadapan Taehyung.

"Lo mau pamit kemana? Gue nggak ngerti."

"Sebelumnya. Gue mau ngomong ama kalian berdua. Ama istri lo hyung."

Yoongi menatap Taehyung lama sebelum ia mengangguk dan pergi kekamarnya.

"Aira." Yoongi mengguncang bahu Aira pelan.

Aira mengerjapkan matanya saat sinar matahari menembus kamarnya karena Yoongi yang menyibak tirai. "Eungh." lenguhnya merentangkan tangan keatas.

Pandangan yang pertama dilihatnya adalah senyum manis suaminya.

"Bangun dong. Ada tamu diluar." tangannya mengusak rambut Aira.

"Siapa?" tanya gadis itu mendudukkan dirinya, sembari menarik selimut menutupi dadanya.

"Nanti juga tau. Nih pake." Yoongi menyodorkan handuk baju pada istrinya.

Aira mengangguk dan mengucek matanya lucu sambil berjalan kelemari dan berakhir dikamar mandi.

Yoongi menungguinya sampai Aira keluar dengan pakaian santai. Menyisir sedikit rambutnya yang berantakan dengan tangan.

Kalian taulah mereka habis olahraga malam, semalam.

Taehyung mengangkat kepalanya saat mendengar langkah kaki. Sudut bibirnya terangkat. Ia melihat istri hyungnya menggumamkan namanya.

"Taehyung?" akhirnya Aira bersuara juga.

"Selamat pagi." seru Taehyung.

Aira masih belum sepenuhnya sadar. Badannya pegal-pegal membuatnya masih mengantuk.

"Lo sebenernya mau ngomong apa?" tanya Yoongi.

Taehyung kembali tersenyum, "gue sebenernya kesini mau pamit. Tapi sebelum itu, gue mau minta maaf dulu sama lo, hyung. Maafin gue udah berani khianatin lo dibelakang, padahal lo panutan gue. Tapi nggak tau kenapa gue berani buat ngerebut Aira dari tangan lo. Maafin gue, hyung. Gue nggak menduga banget lo yang nikahin Aira. Gue kembali ke Korea karena gue udah kangen banget sama dia yang udah jadi istri lo." Taehyung menarik napas dalam. Yoongi hanya diam mendengarkan seksama.

"Gue nggak sanggup buat ngelepasin dia gitu aja, gue udah nahan kangen gue bertahun-tahun. Dan baru sekarang gue bisa ketemu dia setelah gue sukses di Amerika. Dan saat gue kembali ternyata Aira udah nikah. Dan itu sama lo, Hyung gue sendiri. Gue kecewa banget, hyung. Sampe nggak sadar kalau gue udah nyakitin hyung gue sendiri demi keegoisan gue sendiri. Sumpah gue nyesel. Gue nggak bisa move on dari-"

"Tae. Ini nggak sepenuhnya salah kamu." potong Aira menatap Taehyung sendu. Matanya beralih melihat Yoongi, dan kembali pada Taehyung lagi. "Aku juga salah, karena posisi kita sama. Aku stress kamu ninggalin aku gitu aja. Aku juga salah karena nggak mau belajar buat mencintai suami aku sendiri dan malah kembali kekamu yang menyakiti perasaan suami aku sendiri. Andai aja aku tau Yoongi cinta sama aku dari dulu, mungkin-"

"Usst! Sayang. Kamu nggak sepenuhnya salah." jari telunjuk Yoongi membukam mulut Aira. "Aku kurang tegas dan nggak mau berjuang buat kamu cinta sama aku juga, aku cuma nunggu sabar kamu sadar akan kehadiran aku sebagai suami kamu. Tapi sekarang aku bahagia. Penantian aku nggak sia-sia karena akhirnya kamu bales perasaan aku. Walau aku agak sakit sih," tutur Yoongi. Aira menangis memeluk erat suaminya. Menumpahkan segalanya lewat air mata yang membasahi baju Yoongi. Setelah Yoongi memakai baju saat membangunkan Aira.

"Hyung, Aira. Intinya kita cuma salah milih jalan, ini takdir yang harus kita terima." Taehyung mengeluarkan suaranya. Aira melepas pelukannya.

"Taehyung kamu mau pamit kemana?" tanya Aira.

"Gue mau balik ke Amerika. Nerusin perusahaan yang ada disana."

"Balik? Lo nggak kasian sama bibi Kim?"

"Eomma nggak papa kok, hyung. Asal gue pulang tiap natal."

"Kamu balik ke Amerika nggak buat lupain aku kan?" tanya Aira.

"80% sih iya. Masa gue mau gagal move on terus. Mungkin gue bakal dapetin pengganti lo disana, Aira."

"Jam berapa keberangkatan lo, Tae?"

Taehyung melihat jam dipergelangannya, "30 menit lagi."

"Kalau gitu, gue pamit ya. Nggak usah anterin gue, kasian Aira. Gue bisa sendiri kok."

Perkataan Taehyung membuat Aira memerah.

Taehyung bangkit dari duduknya, "oh ya. Doain gue dapet jodoh ya." kata Taehyung.

"Iya, kita doain. Hati-hati ya Tae." ucap Aira.

Setelah kepergian Taehyung Yoongi mengikuti Aira dari belakang.

"Yoongi, kamu mau makan apa?" tanya Aira saat didapur begitu merasakan Yoongi memeluknya dari belakang.

"Mau makan kamu."

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Call me oppa."












To be continue..

MYG or KTH?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang