e.i.g.h.t

57 11 0
                                    

"Aira kamu lupa kunci mobilmu" seorang pria menghampiri Aira dari belakang.

____________

Pria itu Min Yoongi. Yoongilah pria yang datang bersama Aira. Seulas senyum tersungging dibibir ketiga wanita tua disana.

"Aira apa sekarang giliran kamu?" Tanya nenek. Membingungkan buat Aira.

"Giliran apa?"

"Liat deh nyonya Seo, anakmu sama aja kayak keponakanku itu. Mereka kompak banget." ucap nyonya Kim menyindir Aira.

"Ngenalin Yoongi sama ibu kamu dong sayang." lanjut nyonya Kim. Senyuman tak lepas dari wajahnya.

Apa? Memperkenalkan Yoongi pada ibu? Mengakui sebagai pacar seperti yang dilakukan Yoongi kemarin begitu? Itu gila.

"A-ah.." gugup Aira. Ia ingin menentang pernyataan itu tapi sudah didahului Yoongi.

"Iya nek." seraya merangkul Aira dengan sebelah lengannya mendekatkan Aira pada dirinya.

"Bibi kenalin saya pacarnya Aira, anak bibi." Yoongi membungkuk. Aira yang disebelahnya melotot. Ini kejadian yang sama kembali terulang setelah kemarin. Bedanya sekarang dihadapan ibunya.

Ia tak percaya dengan ucapan Yoongi. Baru kemarin Yoongi meminta maaf kepadanya atas kebohongan kemarin, sekarang Yoongi menyeretnya lagi kedalam masalah yang sama. Sebenarnya apa maunya pria ini?

"Akh...." Yoongi berteriak kesakitan kakinya diinjak Aira. Mereka saling melempar pandangan. Seolah bertengkar lewat tatapan itu.

"Kamu kenapa Yoongi?" Tanya nyonya Kim.

"Ahh engga bi, engga apa." cengirnya. Kembali menatap Aira yang masih memasang wajah kesal.

Terpaksa. Yoongi terpaksa bersandiwara lagi didepan nenek dan bibinya, sekarang ditambah lagi didepan ibu Aira. Yoongi tak sanggup membohongi neneknya seperti ini, sungguh.

Setelah kemarin dirumahnya sekarang dirumah Aira. Ini akan semakin rumit. Ia terpaksa. Mana ia tahu neneknya ada disini dan.. untuk apa? Dari mana neneknya tahu rumah Aira?

Tidak mungkin kan ia mengatakan bahwa hubungannya sudah berakhir dengan Aira setelah kemarin ia membawanya kerumah? Apalagi sekarang ia mengantar Aira kerumahnya. Sangat tidak mungkin. Apa alasan yang akan diberi Yoongi soal itu.

Penyesalannya, telah berani berbohong, bersandiwara. Mengatakan pada nenek tercintanya Aira kekasihnya. Sembarangan membawa gadis tak dikenal kerumahnya, menyeret gadis tak bersalah itu kedalam masalahnya.

Sementara Aira, semakin kesal. Ia harus mengikuti jalan skenario yang ditulis sendiri oleh Yoongi, terdapat dirinya didalamnya. Tidak hanya terlibat, tidak hanya sudah dipertemukan dengan pria gila seperti Yoongi, tidak hanya dengan kebodohannya telah tertipu oleh modus kecelakaan kemarin dan berakhir dirumah itu terjebak dengan nenek juga bibi Kim.

Tapi ia menyesal. Sangat menyesal serta marah. Kenapa kepalanya harus sakit saat dikantor tadi dan memilih untuk istirahat dirumah. Mengendarai mobil sendiri saat keadaan seperti itu, bukannya memilih diam dikantor meminum obat sakit kepala.

Yang menyebabkan dirinya bertemu dengan Yoongi dijalan dan berakhir mengantarnya pulang karena matanya tak sanggup lagi untuk dibuka sebelum Yoongi memberinya obat diperjalanan.

Awalnya Aira menolak, karena tak biasa minum obat. Biasanya ia akan tidur beberapa jam maka sakit kepalanya akan hilang.

Tapi Yoongi memaksanya. Jadi ia harus menerima.

Sekarang bukannya membaik, Aira malah tambah pusing.

Belum lagi yang utama. Ia melupakan kunci mobilnya yang membuat Yoongi harus menyusulnya kedalam rumah untuk menyerahkan benda itu. Mengakibatkan bertemunya mereka diruang tamu. Mana Aira tahu nenek dan bibi Yoongi dirumahnya. Lagipula apa yang dilakukan dua wanita itu dirumahnya.

"Nah mumpung kalian kebetulan ada disini, kita bicarain soal pernikahan kalian yang 15 hari lagi yuk." kata bibi Kim. Aira dan Yoongi menampakkan wajah terkejut mereka. Melihatkan raut tak setuju dan menentang dari ekspresi mereka.

"Apa bi?" Serempak. Yoongi menurunkan lengannya dari bahu Aira. Mereka saling melempar pandangan.

"Iya, kami baru aja bicarain soal pernikahan kalian. Dan udah disepakatin 15 hari mendatang. Kok kayaknya kalian gak suka gitu?" Bibi Kim memandang keduanya curiga.

"Tapi.. ini terlalu mendadak bi." seru Yoongi menatap Aira khawatir.

"Iya kami tau. Tapi nak Aira, nikah muda itu enak lho, apalagi kalian kan udah 5 tahun pacaran, emang gak mau sampe kepelaminan?" Keduanya hanya diam, tak bersuara.

Yoongi memikirkan jawaban yang tepat untuk soalan itu, dan Aira disampingnya hanya menunggu Yoongi bersuara. Ia ingin marah sebenarnya, tapi rasanya tidak mungkin melihat wajah bahagia nenek dihadapannya ini, merusak suasana dengan mengatakan yang sebenarnya.

Aira hanya sanggup diam. Semuanya adalah salah pria yang duduk disampingnya ini.

∆∆∆

"Gimana sekarang? Anda tau jalan keluarnya?" Aira menatap Yoongi yang duduk dikursi taman halaman rumahnya. Ia berdiri menyilangkan tangan didada. Yoongi hanya diam.

"Engga kan?" Sinis Aira. Kepala Yoongi terangkat menggumamkan kata maaf.

"Anda punya rencana sekarang?"

"Anda tau nggak anda sebenernya gila? Baru dua kali kita ketemu dan udah mau dinikahin gitu aja? Ini gila! Sumpah! Gila!" Aira meluapkan amarahnya didepan wajah Yoongi.

"Maaf. Tapi kayaknya saya engga bisa buat apa-apa." ujar Yoongi akhirnya.

"Maksud anda? Jangan bilang... kalo-"

"Kayaknya kita harus nikah." lirih Yoongi.

"Apa?" Pekik Aira.

"Engga! Saya engga mau!" Bantah Aira.

"Tapi itu kalo saya masih belum bisa gagalin pernikahan itu. Saya akan berusaha, kamu tenang aja."

"Saya harap anda dapet caranya sebelum 15 hari itu dateng. Karna orang didalem lagi nyusun persiapannya." suara Aira melemah tidak setegas tadi lagi. Aira pergi meninggalkan Yoongi termenung disana.

To be continue..

MYG or KTH?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang