t.w.e.n.t.y.o.n.e

47 8 0
                                    

Sudah berjalan sebulan lebih hubungan Aira dan Taehyung dibelakang Yoongi dan keluarga mereka.

Sejak kembali dengan Taehyung Aira suka lupa waktu. Pernah sekali ia saking asiknya kencan dengan Taehyung sampai tak sadar sudah tengah malam. Jadi ia mengirim pesan pada Yoongi pukul satu dini hari untuk mengabarkan dirinya tak pulang karena alasan pekerjaan, yang tentu saja itu suatu kebohongan.

Walau sudah berjalan seminggu Aira masih merasa khawatir dengan Yoongi. Takut ia menyakiti perasaan pria yang berstatus suaminya itu.

"Hah! Cape banget." Aira menghela napasnya.

Taehyung yang ada dibangku kemudi menolehkan kepalanya, "kenapa, chiken?"

Aira memajukan bibirnya, "hhhh, Tae besok aku harus ke Jepang. Ada sedikit masalah sama cabang perusahaan disana." Aira menyenderkan kepalanya pada bahu Taehyung. Taehyung mengelus kepala Aira, "berapa hari?" tanyanya.

"Dua hari kalau masalahnya bisa cepat diatasin."

Taehyung mengangguk-anggukkan kepalanya paham, "aku mau nemenin kamu kalau begitu."

Aira mengangkat kepalanya cepat, "apa? Ikut?" tanyanya sedikit menaikkan nada suaranya.

Taehyung menganguk polos. "Ada yang salah?" sembari mengangkat alisnya.

Aira segera menggeleng, "bukan gitu. Cuma.."

"Yoongi ya? Kamu khawatir?"

"Gimana kalo dia tahu? Aku nggak mau dia sampe sakit hati cuma gara-gara aku." Aira menundukkan kepalanya.

Taehyung kembali mengelus kepala Aira, "dia nggak akan tahu. Percaya sama aku hm?"

Aira hanya menatap Taehyung diam. Taehyung kembali meyakinkannya. Dan akhirnya gadis itupun mengangguk.

"Mau kemana sekarang?" Taehyung bersiap menjalankan mobilnya.

"Anter aku pulang aja ya? Aku mau ngomongin soal ini sama Yoongi juga aku mau masakin dia. Aku nggak enakan, Tae sama Yoongi takut juga dia malah curiga. Nggak apa kan?"

"Okey deh. Yang penting besok aku bisa seharian bareng kamu terus tanpa khawatir sama Yoongi hyung."

"Aku kesana buat kerja, Tae."

- - -

"Aku pulang." teriak Aira diambang pintu apartemennya dan Yoongi.

"Huh? Sepi? Dia belum pulang?"

"Nggak biasanya. Biasanya juga jam enam udah dirumah." katanya mengedikkan bahu cuek.

"Mumpung dia belum pulang, mending aku buatin makan malam aja." monolognya.

Dan Aira pun memulai aksinya didapur. Hanya masakkan sederhana dengan bahan yang ada didalam kulkas yang dimasaknya. Sampai ia selesai memasak pun Yoongi belum pulang juga.

"Udah jam tujuh aja. Kok dia belum pulang ya?" tak mau membuang waktu akhirnya ia memutuskan membersihkan diri dulu agar bisa makan malam bersama sang suami nanti.

Saat Aira baru memasuki kamar mandi saat itulah suara mobil terdengar. Itu mobil Yoongi.

Yoongi memasuki apartemennya. Ia tak heran lampu ruangan menyala, karena ia memang tak pernah mematikannya. Jadi ia langsung berjalan kearah dapur. Menghampiri kulkas dan mengambil botol air dingin disana, lalu diteguknya.

Sampai ia melewati meja makan, duduk disana sambil memainkan ponselnya. Sampai ia melihat tudung saji disana, yang tak disadarinya sejak tadi. Segera dibukanya karena tudung saji selalu setia tergantung didapur.

Ia membulatkan matanya melihat makanan yang tertata rapi, dan semuanya terlihat lezat.

Hanya satu nama terlintas dibenaknya.

Aira.

Ia berlari kearah rak sepatu yang terletak didekat pintu apartemennya. Tadi ia tak sempat memperhatikan kearah sana.

Dan benar saja. Ia mendapati high hells merah favorit Aira disana.

Ia berlari kearah pintu kamar Aira dan membuka pintunya begitu saja tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Didalam kamar itu ia mendapati Aira yang membelakanginya sedang mengeringkan rambutnya.

Entah setan apa merasukinya ia memeluk gadis yang menjabat sebagai istrinya itu erat. Memeluknya dari belakang. Menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher gadis itu. Menghirup aroma favoritnya.

Aira tersentak merasakan seseorang memeluknya. Ia hanya dapat melihat tangan putih pucat yang melingkari perutnya.

Ini tangan Yoongi. Kulit Taehyung tak seputih ini. Pikirnya.

Segitu rindu kah Yoongi pada dirinya? Apa pria ini mulai mencintainya? Tapi dirinya?

Aira hanya diam, tak memberontak ataupun melepas pelukan itu. Ia hanya diam entah kenapa, sampai Yoongi melepas pelukannya baru ia membalikkan badannya.

Tangan Yoongi terangkat untuk menangkup pipi istrinya. "Kenapa selama ini kamu pulang malem terus?" terdengar nada sedih dari ucapan pria itu. Sungguh Aira semakin merasa bersalah menghianati pria selembut Yoongi.

"Maaf.." hanya kata itu yang lolos dari bibir tipisnya.

"Biarin aku sedikit egois buat kali ini, Aira. Tapi aku bener-bener kangen sama kamu."


To be continue..

MYG or KTH?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang