Rumah kediaman keluarga Min dipenuhi dengan balon warna warni. Semua keluarga berkumpul.
Hari ini adalah perayaan ulang tahun anak kembar Yoongi dan Aira. Mereka merayakannya dirumah utama. Rumah neneknya. Atas permintaan nenek Yoongi.
Tak banyak yang diundang. Hanya keluarga besar dari keluarga Seo dan Min. Yoongi juga mengundang Jungkook dan Yena. Sedang Aira hanya mengundang sahabatnya Shanny.
Tepat ulang tahun pertama putra kembarnya, Aira sedang mengandung anak ketiga yang baru berusia tiga bulan. Tapi kehamilannya kali ini, bukan dirinyalah yang mengidam, melainkan sang suami.
Sejak kehamilan Aira, Yoongi menjadi sangat sensitif dan manja juga sering ngidam yang aneh-aneh. Terutama ditengah malam.
Aira yang hamil, dirinya yang repot. Sudah membawa beban melayani suami ngidam lagi. Gerutunya.
"Eomma! Eomma. Kapan kita niup lilinnya?" Sejeun menarik ujung baju ibunya dari bawah.
Aira yang sedang membuat air hangat, mematikan kompornya. Bersimpuh dihadapan Sejeun. Entah Gara dimana.
"Sejeun sudah mandi belum?" bocah itu menggeleng.
"Belum eomma."
"Nah kalau belum kita mandi dulu ya? Kalau yang ulang tahun bau nanti nggak ada yang dateng buat nyanyiin lagu ulang tahunnya hm?" tutur Aira lembut sembari mencolek hidung anaknya.
Sejeun mengangguk. "Gara dimana?" tanya Aira.
"Lagi main sama paman Tae."
"Kita panggil Gara dulu ya buat diajak mandi?"
Aira menggandeng tangan mungil anaknya. Sampai langkahnya terhenti mengingat sesuatu. "Oh iya. Eomma sampe lupa buatin appa coklat panas. Sayang, kamu duluan aja ya manggil Gara nya?" kata Aira. Sejeun mengangguk dan berlari meninggalkan dapur.
Aira akhirnya membuatkan Yoongi coklat panas. Aneh-aneh saja. Masa musim panas begini minta yang hangat-hangat. Gumamnya.
"Oppa. Ini coklat panasnya." kata Aira menghampiri Yoongi yang membelakanginya.
Yoongi membalikkan tubuhnya dari meja rias. Senyumnya mengembang. "Liat deh. Aku abis buat puisi baru lagi. Aku bacain ya?" tangannya bergoyang-goyang diudara menunjukkan secarik kertas putih.
Aira menghela napas. Sudah berapa kali Yoongi membacakan puisi untuknya, dan semua puisi hasil karya suaminya isinya menjijikan. Romantis yang over. Suaminya terlalu mendalami isi hatinya. Membuat Aira mual saat mendengar Yoongi saat membacanya.
Ini adalah salah satu efek ngidam Yoongi. Pria itu menjadi sangat dramatis, lembut, cerewet juga sensitif sekali. Aira menjadi curiga bahwa anak ketiganya ini perempuan.
"Nanti aja ya. Kamu minum dulu coklat panasnya." ujar Aira.
Yoongi melengkungkan bibirnya kebawah. "Kamu nggak suka ya aku bacain puisi?"
"Bukan gitu. Nanti coklat panasnya keburu dingin. Kalau dingin bukan coklat panas dong namanya? Iya nggak?"
Yoongi mengangguk polos, "iya juga sih." cengirnya.
"Aku mau kamu yang suapin, sayang." kata Yoongi saat Aira meyodorkan cangkir coklat panas pada dirinya.
Aira pun mendekatkan cangkir pada bibir suaminya, dibantu tuntunan tangan Yoongi.
"Eomma! Sejeun sama Gara mandi sama paman Tae, ya?" Gara masuk begitu saja kekamar ibu dan ayahnya.
"Paman Tae?" tanya Aira. Bocah itu mengangguk semangat.
"Boleh ya eomma?"
"Iya boleh." jawab Aira. Yang mendapat tatapan tajam suaminya. "Kenapa?" tanya Aira.
"Kok kamu bolehin sih Taehyung mandiin mereka? Jangan-jangan dia mau rebut kamu lagi dari aku terus kamu mau dan ninggalin ak-" Aira mencium cepat bibir Yoongi.
"Ngomong apaan sih? Nggak liat Taehyung ajak Vellyn kerumah? Masa iya dia mau ngerebut aku dari kamu lagi? Aku nggak mungkinlah ninggalin kamu. Kamu udah nggak percaya lagi sama aku?"
Tangan Yoongi memeluk pinggang dan menyenderkan kepalanya pada perut Aira yang berdiri dihadapannya. "Aku cemburu tau."
Tangan Aira mengelus rambut suaminya, "kamu tenang aja. Aku kan udah cinta banget sama kamu, masa kamu nggak tau?"
"Sensian banget sih suami aku ini." kemudian Yoongi melepas tangannya dari pinggang istrinya. "Aku percaya kok. Makasih ya udah cinta sama aku."
"Dan aku kayak gini juga karena baby yang masih diperut kamu." Yoongi mendekatkan wajahnya pada perut Aira. Mendaratkan kecupan singkat disana.
"Kok bisa aku sih yang ngidam? Tapi nggak apa deh. Kamu udah susah buat ngandung sembilan bulan bawa kemana-mana dan ngelahirinnya sakit. Biar aku yang ngidam nggak apa. Aku juga mau rasain gimana susahnya hamil." ucap Yoongi.
Aira tersenyum mendengar penuturan Suaminya. "Iya. Oppa, aku rasa anak kita perempuan deh diliat dari ngidamnya kamu."
"Bagus dong. Kita udah punya laki-laki dua, dan calon perempuan satu. Nanti kita USG ya biar tau jenis kelaminnya, juga siapa tau kembar lagi?"
Aira meninju dada suaminya, "pengen banget punya anak banyak."
- - -
Acara ulang tahun kedua anak Yoongi dan Aira telah berlangsung.
Yoongi, Aira, Taehyung, Vellyn, Jungkook, Shanny dan Yena tengah berkumpul diteras.
Yoongi sudah memperkenalkan Aira pada Yena. Dan Aira tak cemburu lagi melihat suami saat bersama Yena. Karena yang ia tau Yena sudah menikah.
"Hyung, temen hyung yang perempuan itu sama siapa sih tadi?" bisik Jungkook yang kebetulan duduk disebelah Yoongi.
"Itu suaminya, Kook. Jangan naksir lo." ketus Yoongi membuat semua yang mendengarnya tertawa. Lebih tepatnya menertawakan Jungkook. Pria itu menyengir tak berdosa. "Hehe."
Untung Yena sedang ketoilet.
Lalu mata Jungkook beralih pada gadis cantik yang duduk dihadapannya, disebelah Vellyn. Ia tak berani menyukai Vellyn, karena Taehyung sangat galak terhadapnya jika berani melirik Vellyn sedikit saja.
"Noona yang itu boleh juga." matanya menuju Shanny tersenyum nakal. Membuat Shanny memerah.
Semua menggelengkan kepala. Melihat si playboy Jungkook menggoda seorang noona.
"Ck! Dasar playboy!" umpat Aira.
Finish.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYG or KTH?✅
Fanfiction°Kau kembali saat aku sudah menjadi miliknya.° - Seo Ahira (OC) - Min Yoongi (BTS) - Kim Taehyung (BTS) - Jeon Jungkook (BTS) - Yoon Yena (OC) mariagelife, sad, hurt, loyal, promise, choice. yesterday, now and tomorrow.