t.h.i.r.t.y

61 6 0
                                    

Aira datang lagi kekantor Yoongi. Ingin mengajak suaminya makan siang bersama. Tanpa bertanya kemeja resepsionis dulu ia berjalan begitu saja memasuki lift untuk sampai diruangan suaminya.

Begitu sampai ia membuka pintu besar pada sebuah ruangan. Saat pintu terbuka ia tak mendapati siapapun didalamnya. Ia berdecak memasuki ruangan Yoongi. Mengambil ponselnya didalam tas tangan dan menempelkan ponsel pintarnya pada telinga.

"Halo sayang?" suara dari sebrang sana.

"Yoongi ya, kamu dimana? Aku diruang kerja kamu nih."

"Aku makan siang diluar, sayang. Restoran Sushi."

"Mau kesini?" tanya Yoongi lagi.

"15 menit lagi aku nyampe." Ucapnya masih setengah kesal.

"Okay, aku tunggu. Hati-hati ya."

"He'em." dan panggilan pun diputus olehnya.

- - -

Yoongi sedang menikmati makanannya duduk sendiri disebuah bangku restoran.

Saat ia mendongak untuk memandang sekitar, ia tak sengaja melihat seorang gadis berpakaian feminim berdiri jauh dari mejanya. Ia menajamkan pengelihatannya kalau ia tak salah melihat. Ia merasa mengenali sosok itu.

Saat gadis feminim itu pun mengalihkan pandangannya ia pun tak sengaja melihat kearah Yoongi. Pria yang sedang memperhatikannya. Ia memiringkan sedikit kepalanya memastikan pria itu sedang menatapnya. Kakinya melangkah mendekati meja Yoongi memperjelas pengelihatannya. Ia merasa tak asing dengan wajah pria itu.

Saat jarak mereka sudah dua meter barulah Yoongi membesarkan matanya disusul pula oleh sigadis.

"Yoongi!"
"Yoon Yena!" pekik mereka berdua bersamaan.

Yoongi bangkit dari duduknya. Memegang bahu gadis yang ia sebut Yoon Yena itu, menangkup pipi Yena. "Ini beneran kamu, Yoon Yena?" ternyata Jungkook tak bohong soal Yena yang dilihatnya dibandara. Gadis ini sudah kembali dari Jepang rupanya.

Gadis itu mengangguk, "iya. Kamu Min Yoongi temen jaman aku SMA kan?"

"Iya, aku Yoongi sahabat yang suka sama sahabatnya sendiri." ucap Yoongi.

- - -

Aira memarkirkan mobilnya direstoran yang sering dikunjungi Yoongi kemarin.

Kakinya melangkah memasuki restoran kepalanya mengitari seisi restoran itu. Mencari seseorang yang tengah dicarinya. Sampai ia berhenti memandang kesebuah meja yang terdapat seorang pria dengan wanita. Pria dan wanita itu asik berbincang sampai tak menyadari Aira berdiri tak jauh dari meja mereka. Yoongilah sipria itu dan wanita yang diajaknya berbicara Aira tak mengenalinya tapi pernah melihatnya.

Wanita yang mengotori bajunya saat ia pergi Kejepang. Siapa wanita itu?

Aira menghentakkan kakinya pergi berdecak kesal.

Mungkinkah ia cemburu saat ini?

Yoongi selalu melempar pandangannya pada pintu masuk restoran bila Yena tak mengajaknya bicara.

Kenapa dia belum dateng juga? Ini udah 30 menit. Batinnya.

Ia menunggu Aira. Ia akan memperkenalkan istrinya pada Yena. Ia telah mengatakan dirinya telah menikah. Dan sudah melupakan perasaannya pada sahabatnya itu sejak dua tahun kepergian Yena dari hidupnya. Ia meyakinkan dirinya bahwa perasaannya pada Yena hanya karena mereka selalu bersama.

Tapi ia yakin perasaannya pada Aira bukan karena status ataupun karena mereka bersama, tapi perasaan tulus dan rasa tertariknya.

Ia melihat lagi jam tangannya, sebentar lagi ia harus kekantor. Jadi ia harus kembali.

"Maaf Yena. Jam istirahatku udah habis. Aku tinggal dulu ya." ucapnya.

"Oh iya. Silahkan. Lain kali aja kenalin aku sama istri kamu itu." kata Yena.

Dalam perjalanan Yoongi terus menghubungi Aira. Tapi tak satupun panggilannya diangkat dan pesannya dibaca oleh istrinya itu.

- - -

Aira duduk dibangku kemudi mobilnya. Memandang kesal lampu merah lalu lintas.

"Ish!" ia berdesis.

Karena bosan ia memandang keluar jendela. Sampai matanya menemukan sebuah gedung yang tak asing lagi baginya.

Sebuah club. Taehyung pernah mengajaknya keclub itu beberapa kali.

Udah lama nggak minum lagi, coba dikit nggak apa deh. Pikirnya. Ia tersenyum saat lampu hijau menyala.

Menjalankan mobilnya memutar arah ke club itu.

- - -

Aira sibuk dengan gelasnya. Mengisinya ulang setiap air bening didalamnya habis ia teguk.

"Aira!" seseorang menepuk bahunya. Saat ia menoleh ia mendapati Taehyunglah pelakunya.

"Tae ah. Kamu disini juga?"

"Kamu ngapain disini? Ada masalah?" tanya Taehyung khawatir.

"Aku stress, Taehyung ah. Kakakmu brengsek sekali. Aku benci." Aira memasang wajah konyol. Akibat terlalu banyak minum membuatnya mabuk berat.

"Yoongi hyung?"

"Dia ketemuan sama wanita lain direstoran. Aku nggak tau siapa dia. Apa mungkin dia selingkuhannya, Tae? Kenapa dia jahat sekali? Saat aku mulai cinta sama dia. Kenapa, Tae?" tangan Aira memukul dada Taehyung.

Taehyung sakit melihat Aira seperti ini. Ini adalah kesempatannya kembali pada Aira. Namun, ia berpikir ia sangatlah egois. Ia juga menyayangi kakak sepupunya itu. Jadi ia akan mengalah. Toh Aira mengatakan jika dirinya mulai mencintai Yoongi, suami gadis itu sendiri.

Orang mabuk tak pernah berbohong.

"Yoongi hyung tidak seperti itu. Aku kenal baik dia gimana. Jadi kamu jangan sedih ya?" Taehyung mengusap punggung Aira.

"Hyung pasti khawatir sama kamu, Aira. Aku anter pulang ya?" Aira langsung melepaskan diri dari Taehyung.

"Nggak mau. Aku mau disini aja. Aku mau liat dia nyariin aku apa enggak!"

"Tapi Aira.."  ucapan Taehyung terhenti karena suara telpon Aira yang terletak diatas meja.

Cepat-cepat ia mengangkat telpon itu yang ternyata dari Yoongi.

"Halo hyung!"

"Iya, Aira sama gue. Dia ada di club XX."

"Buruan kesini."

"Yoongi hyung bentar lagi nyampe. Diem sini ya, aku ketoilet sebentar."






To be continue..

MYG or KTH?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang