Sebuah kaleng putih tergeletak asal di samping ranjang. Hyungseob sudah lama tidak minum setelah terakhir kali di menghabiskan satu botol soju di pesta ulang tahun ke 25 sahabat lamanya, Euiwoong, beberapa waktu lalu.
Sebenarnya ia sangat menghindari hal-hal seperti itu, merokok, minum soju dan bir hingga mabuk, pergi ke club malam, meski ia bukan orang yang munafik. Ia sering berciuman dengan Woojin bahkan tidur dalam satu ranjang. Ya, bukankah itu bisa saja dilakukan oleh sepasang kekasih? Toh, mereka sudah dewasa.
Perlu diketahui, Hyungseob dan Woojin masih sama-sama suci.
Bagaimana pun, mereka masih memiliki akal pikiran.
Ting tong
Hyungseob bangkit, merapikan sedikit rambut yang tadinya berantakan, kemudian pergi keluar untuk membuka pintu.
"Ya?"
Pelukan hangat menyapa. Aroma mint beradu dengan penciuman Hyungseob, aroma Woojin.
"Aku sangat merindukanmu."
Hyungseob tersenyum di sela pelukan Woojin. Tangannya mengusap lembut punggung yang masih berselimut jas rapi.
"Aku tahu, kau sudah mengatakannya tadi."
"Aku bahkan menyisakan makan malamku hanya untuk bertemu denganmu."
Hyungseob melepas sepihak pelukan erat itu, memandang sinis pada lelaki di hadapannya.
"Kenapa tidak menghabiskan makan malammu?"
"Sudah kubilang, aku ingin menemuimu."
"Tapi aku tidak suka kau meninggalkan makan malammu!" Hyungseob menunjukkan wajah cemberutnya, "baiklah, lanjutkan makanmu di sini. Aku akan memasakkannya untukmu."
{···}
"Kau benar bekerja bersama Park Woojin?"
Jihoon mengangguk bersemangat mendengar pertanyaan Shihyun, sepupunya.
"Awal yang bagus, bukan?"
"Kurasa kau tetap harus menimbang," Shihyun menyeruput jus mangganya, "kau tahu? Berpisah dengannya bertahun-tahun mungkin saja membuatnya telah memiliki kekasih."
"Tidak mungkin. Lebih lagi aku yakin Woojin membalas cintaku."
{···}
Jihoon menatap Woojin yang sedang berjalan masuk ke dalam kelas dengan sebatang coklat berpita merah muda di tangannya. Beberapa detik kemudian, Woojin berhenti dan bertanya.
"Siapa yang menaruh coklat di lokerku?"
Terdengar riuh teman-teman sekelas, beberapa di antara mereka bersiul dan menggoda. Kecuali Jihoon yang menampilkan senyum lembut seperti biasa.
"Mungkin Jihoon." perempuan di barisan depan berkomentar.
"Ya, siapa lagi yang terang-terangan menyukaimu kecuali dia?"
Kini tawa menggema di seluruh penjuru kelas. Woojin tidak memedulikannya dan berjalan mendekat ke arah Jihoon, duduk di kursi kosong sebelahnya.
"Benar kau yang menaruh coklat ini di lokerku?"
"Ah.. ak- aku tidak--"
"Jujurlah."
Jihoon menimbang keputusannya untuk berkata jujur atau tidak, hingga ia bercicit.
"Ya, aku yang menaruhnya."
Reaksi Woojin di luar dugaannya. Jihoon pikir, si ketua kelas itu akan marah dan mendiamkannya. Namun, tidak, Woojin justru tersenyum lebar dan mengusak surai legam milik Jihoon.
"Terima kasih banyak, aku akan memakannya ketika belajar."
Seketika Jihoon berpikir, bukan keputusan yang salah untuknya mencintai Woojin. Dan ia bertekad untuk mendapatkannya. Apapun yang terjadi.
{···}
Hyungseob membersihkan meja makan dan membawa piring kotor Woojin kembali ke dapur. Woojin yang duduk hanya diam menunggu Hyungseob selesai.
"Kau tadi sedang apa?" Woojin bertanya pada Hyungseob yang kini mulai berhenti dengan kerjanya.
"Minum sekaleng soju."
"Kau?"
Hyungseob hanya membalas pertanyaan Woojin dengan dehaman ringan.
"Ada apa? Apa sesuatu terjadi di kantor?"
"Tidak, hanya saja--" Hyungseob terhenti, ia teringat janji yang telah ia buat dengan Jihoon, "--tidak, bukan apa-apa."
"Kau merahasiakan sesuatu?"
"Untuk apa?"
Woojin menarik kursi yang digunakan Hyungseob untuk duduk, mendekat padanya. Lengan kirinya memeluk pinggang ramping Hyungseob, sedang satunya mengangkat dagu Hyungseob. Seringaian muncul sebelum bibir Woojin menyentuh bibir lelaki kecil itu, mencium dan melumat lembut hingga lenguhan kecil Hyungseob terdengar.
"Woojin-ah, aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku."
{···}
Author note :
Adegan dan sifat tokoh hanya fiktif belaka. Mohon jangan meniru hal-hal berkonten negatif dalam fanfic ini. Terima kasih pengertiannya! ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss? +jinseob
Fanfiction[COMPLETED] Ahn Hyungseob bekerja pada perusahaan yang sama dengan kekasihnya, Park Woojin, dengan segala rahasia yang tersimpan. Masalah banyak bermunculan, apakah mereka dapat melewati semuanya? #101 in Fanfiction [171109] 2017, jidatoppa