Bagian Tiga Belas

3.4K 502 32
                                    

"Find the person who will love you because of your differences and not in spite of them; and you have found a lover for life"

-----


Miko akhirnya memilih untuk ijin lebih dulu dari acara arisan keluarga ini.

Sebagai anak yang baik, Miko harusnya mengantar mama arisan keluarga, yang dilaksanakan sebulan sekali. Lebih ke acara kumpul dan silaturahmi sebenarnya, tapi arisan dibuat untuk lebih seru. Sudah sekali sebulan pun, Miko kadang bisa tidak sempat mengantar, entah jadwalnya bentrok dengan kegiatan lain, atau dia harus ke luar kota atau ke luar negeri.

Tapi kali ini, dia harus. Dia sudah dua bulan absen mengantar mama. Dan juga, karena untungnya, akan ada Bella disana.

Alasan Miko malas, ya tentu saja, apalagi kalau bukan kegiatan mama yang tidak henti-hentinya menjodohkan Miko dengan orang yang hadir disana. Datang dari keluarga besar – mama itu 6 bersaudara – dan biasanya dari keluarganya juga akan membawa keluarga lagi, mama itu paling getol membagi-bagikan kartu nama Miko. Pertama kali Miko punya kartu namanya sendiri, setengahnya langsung diambil mama. Katanya, dia perlu membantu Miko.

Miko sudah 28 tahun, dan belum juga punya pacar. Kalau sampai tahun depan belum punya pacar, bagaimana bisa menikah sebelum 30?

Miko sudah capek berdebat dengan mama, jadi dia biarkan saja. Toh cuma sebulan sekali, dan biasanya, dia ngotot Bella harus ikut.

Tapi baru sejam disini, dan Miko sudah benar-benar harus pergi.

Ini hari Sabtu, dan dia sebenarnya ada jadwal hadir di acara yang diadakan idEA sekitar jam 7 nanti. Tapi karena acaranya malam, mama memaksanya tetap ikut arisan. Dan sekali lagi, karena sudah dua bulan tidak mengantar mama arisan, Miko mengiyakan kali ini.

Dan sejak tiba tadi, dia hanya menghabiskan waktu dengan Bella, hampir sejam penuh. Dia menghiraukan saja panggilan mama yang terus menyuruhnya untuk membaur dan mengobrol dengan yang lain.

"Mas Miko berantem lagi ya sama Kak Ella?"

Miko tadinya hanya ngobrol biasa sekitar 10 menitan, sampai kemudian, Bella brought it up.

"Aku gak ngerti Bel,"

"Kemaren itu berantem di ruangan?"

Miko akhirnya diam saja. Dia tidak menceritakan pertengkarannya dengan Ella di hari Kamis, tapi sepertinya, itu sudah menjadi pembicaraan di kantor. Ya beberapa karyawannya mencuri pandang ke ruangannya ketika Ella pergi. Dan, meskipun suara Ella mungkin tidak terdengar, tapi kan, ruangan mereka terbuat dari kaca. Jadi yaaah, semuanya terlihat.

"Kenapa lagi?"

Terpaksa Miko menceritakan ulang semuanya. Termasuk alasannya melakukan hal itu. After all, only Bella knows their story, dari dahulu kala. Dan, tidak mungkin menceritakannya ke Yefta.

Dan menceritakan itu saja, sudah hampir 20 menit.

"Inget gak yang kata Mas Miko nganter Kak Ella abis kita ketemu di cake shop yang aku suka?"

Miko menoleh, setelah sempat hening sebentar.

"Kenapa?"

"Aku cuma mau tanya, kalian berdua itu kenapa sih?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa saling sayang tapi ngedorong-dorong orang yang disayang ngejauh. Heran deh! Dulu Mas Miko ke Amerika, ini Kak Ella udah disini tapi kerjanya marah mulu. Kalian berdua kenapa?"

"Kamu pikir aku tau jawabannya Bel?"

Bella diam saja. Mungkin dia kasihan juga pada Miko, yang memang, sudah desperate.

Mauka & MakaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang