Bagian Satu

7.8K 642 13
                                    

"Two people of similar nature can never get along. It takes two opposites to harmonize"

- Ram Mohan

-----

"Mas Miko, ayo dong, cuma buat interview standar aja kok,"

"Bella, aku ga ngerti sama sekali sama yang namanya interview-interview gitu. Kenapa kamu gak cancel atau re-schedule aja interview nya jadi besok atau lusa, sih?"

"Aku kayaknya ga bakal balik ke kantor hari ini. Ini seminarnya 2 hari ternyata, dan besok juga seharian. Dan masalahnya Mas, aku udah interview dia minggu lalu. Dia juga kan lagi ngejalanin proses penerimaan di perusahaan lain. Gimana kalau nanti dia udah keburu diterima di tempat lain?"

"Ya gapapa, bisa cari yang lain,"

"Mas, in case you forgot, we kinda in a rush untuk ini. Dan lagi, BangYefta udah setuju untuk ini," kata Bella, menyebutkan nama partner Miko di perusahaan ini.

Miko melepas ponselnya dari telinga kanan, dan menggesernya ke telinga kirinya. Bella, sepupunya – yang sekarang bekerja sebagai HR sambil merangkap finance di perusahaan kecilnya – memang kadang bisa sangat keras kepala.

Tangan Miko yang bebas, yang tidak memegang ponsel, memijat pangkal hidungnya pelan. Dia kemudian melepas kacamatanya. Dia sedang di pantry, mengangkat telpon dari Bella, yang menginformasikan bahwa dia sudah janji ada interview dengan seorang calon karyawan, tapi hari ini dia ada seminar, dari jam 10 tadi pagi. Dia ke kantor untuk absen, lalu langsung buru-buru pergi, ke daerah Slipi, untuk mengikuti seminar tentang Human Resource.

Miko – bersama dengan Yefta – adalah founder dari pAPPilon, sebuah perusahaan yang bergerak di bilang aplikasi. Awalnya, Miko dan seorang temannya, suka membuat permainan yang kemudian mereka daftarkan di google-play dan app store. Beberapa permainan dan aplikasi mini, yang sebenarnya bermula dari coba-coba. Miko waktu itu baru masuk menjadi karyawan di sebuah perusahaan teknologi cukup besar dan bergengsi, dan bertemu dengan temannya tersebut. Di waktu luang, keduanya suka membuat game dan aplikasi. Hingga kemudian, sebuah game mereka cukup sukses, bahkan didownload oleh lebih dari 500ribu kali, pencapaian yang sangat luar biasa. Lalu game mereka yang lainnya juga ikut meningkat. Mereka menghapus beberapa game awal, menyempurnakan beberapa aplikasi, dan kemudian menciptakan yang baru. Miko kemudian kembali bertemu Yefta, teman baiknya yang memang seorang businessman. Dia sudah menjadi head marketing di sebuah perusahaan e-commerce yang cukup ternama. Lalu mereka memikirkan untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Teman Miko, sayangnya tidak ikut membangun pAPPilon. Dia memilih melanjutkan s2 ke Jepang, tapi tetap mendukung mereka, dan memperbolehkan semua game yang dulunya merupakan hasil kerja keras mereka berdua – dirinya dan Miko – kini berada di bawah pAPPilon. Sementara Miko dan Yefta, mendirikan pAPPilon, dan mencari investor.

Tak disangka, dengan kemampuan Yefta dalam 'menjual diri' dan aplikasi mereka, banyak perusahaan venture capital yang tertarik pada mereka, dan kemudian, mau mengeluarkan dana. Maka Miko dan Yefta, yang sejak memutuskan akan serius dengan pAPPilon, juga mulai mengajukan pengunduran diri dari kantor masing-masing, juga harus mulai sibuk menjadi 'bos'.

Mendapatkan dana berarti perusahaan yang semakin besar, memiliki karyawan, gedung, dan tentu saja, struktur organisasi yang jelas. Dana yang masuk ternyata banyak, karena memang, pasar Indonesia yang besar, dan dunia digital yang sangat berkembang, membuat bisnis yang ditawarkan Miko dan Yefta, disambut dengan sangat baik oleh para pembesar dari beberapa venture capital yang mereka datangi. Mereka bahkan bisa menyewa setengah lantai untuk space kantor di sebuah gedung di daerah yang cukup prestisius di Jakarta.

Mauka & MakaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang