"The happiest couple never have the same character. They just have the best understanding of their differences"
---
Ella tidak bisa berhenti senyum-senyum mendengarkan rekaman suara yang dikirimkan Bella. Dia sampai ditegur oleh Epin, yang punya hajatan, dan akan menikah sebentar lagi."Cieee Ella, balik-balik udah ada monyetnya nih bentar lagi," kata Epin, membuat beberapa teman mereka yang lain, yang tadi sibuk mengambil gambar makanan mereka, atau wefie, mendadak menghentikan kegiatan mereka, dan menoleh ke Ella, yang duduk 2 kursi dari Epin, dan baru seleseai mendengarkan rekaman suara kiriman Bella. Dia baru mengirim pesan ke Bella di whatsapp, dan sekarang harus menghentikan kegiatannya, bahkan meletakkan ponselnya di atas meja dengan posisi layar menghadap meja, karena sekarang, fokus semua orang di meja itu, ada padanya.
Menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.
Yang ada di bridesmaid party Epin hari ini memang hanya 6 orang, termasuk Epin. Dia mengadakan 2 kali bridesmaid party, 1 dengan teman kampusnya yang juga berjumlah 5 orang kemarin, dan hari ini dengan teman-teman SMP nya, juga temannya setelah lulus. Selain Ella yang kenal Epin sejak masuk SMP, juga ada Anas, mereka bertiga dulu memang tidak terpisahkan, walaupun akhirnya kelas 9, Epin pindah ke Filipina. Ella dan Anas terus bersama sampai selesai SMA, dan sebenarnya, Anas jelas kenal dengan Miko. Walaupun sempat tidak terlalu intens berhubungan saat mereka SMA, tapi, ketika kuliah, Ella bertemu lagi dengan Epin ketika ada perlombaan pengadilan semu atau Moot Court di kampus Epin di Bandung. Dan mereka kembali berhubungan. Anas juga ternyata 1 kampus dengan Epin, walau beda jurusan; jadilah mereka akrab lagi sejak tahun kedua perkuliahan itu. Ketika akhirnya Ella akan melanjutkan S2 di Amerika, dia sempat sekantor dengan Anas dan Epin selama setahun, setelah sebelumnya sempat bekerja di lawfirm selama setahun. Anas dan Epin masih sekantor sampai sekarang.
Selain mereka, 2 teman Epin yang lain yang hadir, adalah juga teman kantornya sekarang, sedang 1 adalah temannya sejak kuliah, yang juga teman Anas, namun tidak bisa ikut di bridesmaid party sebelumnya. Epin baru kali ini bertemu Allo, – alias Alloina, teman kuliah Epin itu – tapi mereka juga lumayan cepat nyambung. Allo punya semacam perusahaan start-up juga, dan pembicaraan soal e-commerce, fintech dan tentu saja investor, yang merupakan makanan sehari-hari, membuat mereka cepat akrab. Kebetulan selama di Amerika, Ella memang beberapa kali mengurusi e-commerce law di lawfirm tempat dia bekerja.
Ella tersenyum kikuk, sementara Epin menaikkan alisnya, menunggu jawaban. Mengingat kemungkinan cuma Epin dan Anas yang kenal dengan Miko, Ella sedikit ragu harus menjelaskan hal ini. Tapi dia tahu, Epin tidak akan mau menerima jawaban sekedar "bukan apa-apa" atau alasan ngeles lainnya.
"Apaan sih, Pin? Enggak lah, yakali cepet amat berprogres," kata Ella asal.
"Lah, ya mana kita tahu. Mungkin di Amrik lo belajar kenal sama cowok cuma butuh 1 atau 2 minggu gitu kan," kata Epin lagi. Yang lain tertawa kecil, sedangkan Ella cemberut.
"Enggak lah! Enak aja, gue gak segitu juga kali," kata Ella. Tapi, semuanya masih belum mengalihkan pandangan dari Ella sama sekali.
"You see, I'm not the only one who's curious here," kata Epin. Ella berdecak kesal.
"This is your bridesmaid party lho, Pin, we should talk about you and stuff,"
"You all practically knew Andra for like ages, gue udah kasi seragam lo, dan well, sekarang gue udah gabisa fokus lagi karna lo,"
"Kok gue?"
"Iya, senyum-senyum geli lo itu, udah lama banget ga gue liat. Udah kayak orang jatuh cinta, tau!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mauka & Makai
RomanceMauka & Makai (adv.): Hawaiian language, have meaning for the context of direction. Mauka means "on the mountain side of the road" and Makai means "towards the ocean". - Seperti judulnya yang memiliki arti sangat bertolak belakang, Marcella dan Mik...