"There is a huge difference between loving someone and being in love with someone"
-----
Miko benar-benar tidak menyangka dia bisa bertemu Eve disini.Miko pertama kali bertemu Eve di tahun ketiga di kampusnya dulu. Eve setahun di atasnya, dan bahkan merupakan asistan dosen di salah satu mata kuliah. Hubungan mereka seperti teman, karena Eve memang senang belajar, dan Miko banyak belajar darinya. Dan saat itu Eve sudah punya pacar, walaupun di kampus yang berbeda dengan Eve, meski sama-sama di Amerika. Sampai kemudian, Miko tahu Eve putus dengan pacarnya, karena terlalu sibuk dengan kuliah dan semacamnya. Pacar Eve saat itu, setahun lebih tua darinya. Dan, Eve melewatkan acara wisuda pacarnya, karena urusan kampus.
Bersama Miko.
Meskipun kemudian malamnya Eve datang di acara makan malam perayaan kelulusan pacarnya, namun ternyata, pacarnya merasa Eve sudah berubah, dan mereka putus. Eve cerita ke Miko soal itu, karena memang mereka sudah dekat dalam satu semester itu. Bukan dekat dalam artian apa, hanya berteman.
Well, setidaknya, itu menurut Miko.
Sampai kemudian, saat liburan, Bella berkunjung ke Amerika dan main ke flat Miko, dan mengatakan bahwa dia melihat Eve menyukainya.
"Kamu mabok, Bel!" kata Miko waktu itu. Eve memang satu flat dengan Miko, meskipun itu baru Miko ketahui, setelah sekitar sebulan mengenal Eve. Berbeda lantai, karena Miko di lantai 3, dan Eve di lantai dasar. Itu mengapa dia tidak pernah melihat Eve, karena biasanya langsung naik ke atas, dari tangga di depan pintu masuk.
Dan, hari itu, saat Bella di flat Miko, Eve datang mengantarkan lasagna, yang dibuat sendiri.
"Mana ada cewek nganter-nganter makanan ke cowok, Mas."
"Aku sama dia cuma temenan, Bel."
"Dia suka sama Mas Miko, percaya sama aku."
"Kok percaya sama kamu, sih? Percaya sama Tuhan."
"Ih, bandel banget sih dibilangin! Dia punya pacar, gak?"
Miko sedang bermain playstation di ruang tamu, sementara Bella duduk di sebelahnya, dengan segelas air dingin.
"Udah putus, bulan lalu."
"Wah ya, udah bener."
"Apaan sih?" Miko akhirnya mengalihkan pandangannya dari TV.
"Pasti putusnya karna selingkuh sama Mas Miko."
"ASTAGA BEL! Udah dibilang aku sama dia cuma temenan."
"Mas Miko suka gak sama Eve?"
Miko bahkan sampai meletakkan stick PS yang dipegangnya, dan memutar tubuhnya di atas sofa, menghadap Bella.
"Bel, dia itu temen aku. Dia ga punya waktu buat pacarnya, buat pacaran, buat main bahkan ga punya waktu. Dia serius kuliah, dan sekarang lagi mau tugas akhir."
"Aku tanya, Mas suka gak sama Eve?"
"Enggak. Aku udah bilang, dia temen aku, udah."
"Semoga dia sadar Mas ga ada perasaan apa-apa sama dia."
"Ya dia tau lah! Karna dia juga ga punya perasaan sama aku."
"Kata siapa?"
"Kata dia. Kita temenan, Bel, temen doang."
"You should she her face when I walked in." kata Bella, dan Miko menaikkan alisnya. Tadi memang Miko yang membuka pintu. Tapi, ketika Miko masih mengobrol dengan Eve di pintu, Bella muncul dari balik tembok yang memisahkan ruang tamu dan bagian belakang, karena mereka memang akan pergi makan keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mauka & Makai
RomanceMauka & Makai (adv.): Hawaiian language, have meaning for the context of direction. Mauka means "on the mountain side of the road" and Makai means "towards the ocean". - Seperti judulnya yang memiliki arti sangat bertolak belakang, Marcella dan Mik...