Bagian Lima

4.2K 545 15
                                    

"What is the opposite of two? A lonely me, a lonely you"

----- 


"Sorry soal sebelumnya. Sampe dimana kita tadi?"

Miko mencoba menenangkan dirinya. Setelah mencuci mukanya dengan air beberapa kali, mengucapkan mantra yang dia harap manjur – she's just another old friend, c'mon now! – dan kembali mencuci mukanya, menarik napas panjang banyak-banyak, dan kembali mengucap mantra, Miko mulai bisa berpikir jernih.

Dan kembali ingat pesannya pada Bella tadi.

Ini konspirasi.

Jawaban Bella yang cuma 2 kata itu – dan apa pula maksudnya dengan "Good luck!" coba? – seperti mengkonfirmasi kecurigaan Miko.

Dan dia harus menanyakan ini pada wanita yang ada di ruang meeting.

Tapi begitu memasuki ruang meeting kecil, yang keluar dari mulutnya justru kalimat lain.

"Ehm, sampai pada insiden salah minum air?" kata Ella, dan Miko yang baru akan duduk, hampir jatuh karena tangannya tergelincir ketika akan menarik kursinya.

Holy crap, Mikola! Pull yourself together!

"Ini konspirasi dengan Bella, kan?" dan tiba-tiba kalimat itu meluncur begitu saja. Miko akhirnya melihat Ella ketika menanyakan hal itu, tapi, entah wanita itu memang sangat pandai berakting, atau dia benar-benar tidak tahu; dia hanya merespon dengan menaikkan alis dan mengerutkan kening.

"Maksudnya?"

"Iya, ini semua. Semua ini udah di-set kan? Kalian sudah lama berhubungan sebelumnya?"

"You mad?"

"Me? Mad? Because?"

"I don't know. Do you?"

Miko tidak menjawab. Dia sudah kembali menunduk, dan kembali diam. Sementara Ella melihat ke arah jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Sepertinya buru-buru.

"So, I'm hired or not?" katanya kemudian, karena Miko tidak juga bersuara.

Pria itu mengangkat wajahnya. Ada semburat kekesalannya sebenarnya disana, tapi dia tidak berkata apa-apa.

Dan mendadak pintu kembali terbuka.

"Hey there, ehm, Ella, right?"

Yefta berdiri di depan pintu yang baru membuka, membuat Ella menoleh ke belakang, dan tersenyum. Dia kemudian berdiri, dan memeluk Yefta.

What the hell is happening, here? Since when they become so close?

Mereka mengurai pelukan singkat itu, dan Yefta langsung berjalan ke arah Miko.

"Man, we should hire her. She's brilliant! Gue udah liat jawaban dia di test yang dikasi Bella. Gue juga udah sempet tanya-tanya beberapa hal, kayak masalah pajak trus payment dan lain-lain gitu dari segi hukum, and she nailed it! Gue udah bilang bokap, kalo kita ga pake Om Ferry lagi, dan bokap bilang gak pa-pa. After all, kita emang perlu orang legal sendiri, jadi bisa lebih sering di kantor dan paham urusan internal; juga biar biayanya gak terlalu banyak,"

Miko memandangi Yefta yang masih serius bercerita panjang lebar, dan sekarang sudah duduk di sebelahnya. Ella sendiri masih memandangi mereka berdua dengan tenang.

"You're hired, don't worry. Miko cuma perlu finalisasi aja, last touch istilahnya. Dia selalu gitu sama semua calon karyawan. Tapi, you're amazing, so you're hired, obviously. Ya kan, Ko?" kata Yefta sambil sedikit menyikut Miko. Yang dilihat, hanya memandang Yefta dengan tatapan yang sulit dideskripsikan.

Mauka & MakaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang