Bagian Sembilan Belas

3.3K 440 15
                                    

"And from their differences, come understanding"

---


Dan akhirnya, makan malam mereka – atau yang menurut Miko, 'nge-date' – berjalan dengan lancar. Mereka ngobrol soal banyak hal – mostly masa-masa jaman sekolah dulu. Ella juga gak inget gimana ceritanya sampe mereka malah kayak nostalgia gitu.

Dan, tentu saja, tidak usah ditanya berapa kali Miko menggodai Ella. Bener-bener bukan Miko yang suka awkward, yang malam ini entah kenapa, berbeda.

Dan, bisa membuat Ella jadi pusing sendiri saat memikirkannya.

Misalnya ketika dia sedang makan dan Miko membuatnya tertawa.

"Miko diem dulu! Aku lagi makan!" kata Ella, sambil menutup mulutnya. Sekarang dia bahkan sudah lupa apa yang sedemikian lucunya tadi, tapi yang jelas, dia benar-benar tertawa lepas.

Tapi bukannya diam, Miko malah semakin membuat Ella tertawa.

"Nanti aku keselek, Miko!" kata Ella, sambil kembali tertawa. Sambil juga masih mengunyah.

Dan akhirnya dia memang terbatuk.

Miko langsung berhenti bicara, sementara Ella menarik gelasnya mendekat, dan meminumnya sampai gelasnya hamper kosong.

"Mau tambah minumnya?"

Ella menggeleng, sambil memukul-mukul dadanya pelan, dan masih terbatuk kecil sekali-sekali.

"Kamu siiiih." Kata Ella akhirnya, setelah selesai dengan batuk-batuknya.

"Iya deh iya, gak digodain lagi." Kata Miko, sambil melanjutkan makan. Ella hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Miko.

Dan mereka melanjutkan makan, sambil ngobrol. Sambil ketawa. Sambil ledek-ledekan. Sampai akhirnya sudah selesai makan dan Ella diantar pulang.

Sampai kemudian Ella sudah berada di apartemen lagi. Sudah mengganti bajunya, mencuci wajahnya, menggosok giginya, naik ke atas kasurnya, dan bersiap untuk tidur. Tapi yang ada, dia malah terus mengingat acara makan malam mereka, dan bagaimana dia memang menikmati momen itu.

Jadi sekarang, mau tetap membiarkan begini, atau kembali lagi ngejutekin Miko mulai besok?

= MAUKA MAKAI =

Ella sih sebenernya gak pengen dengan sengaja ngejutekin Miko. Gak mau juga menunjukkan kalau dia cemburu atau apa. Tapi entah kenapa, selalu berakhir seperti itu.

Iya, Ella udah sadar kalau dia emang cemburu. Sadarnya pas, pagi itu, dia melihat bagaimana Nada memeluk Miko ketika wanita itu baru datang ke kantor.

Kebetulan Ella ada meeting dengan salah satu payment gateway yang mau bekerjasama dengan pAPPillon, untuk menawarkan bentuk pembelian beberapa hal dari beberapa games buatan pAPPillon – baik game yang sudah ada, maupun game yang masih digarap. Beberapa game pAPPilon memang ada yang premium basis, dimana untuk mendapatkan item-nya harus dengan pembelian, bisa lewat pulsa, atau simply transfer bank atau kartu kredit. Dan, selain bekerjasama dengan bank atau provider layanan, juga dengan payment gateway dan tentu saja, perusahaan fintech berbasis cashless payment.

Seminggu ini, Ella bahkan ada tiga jadwal meeting untuk itu. Dua nantinya dengan Yefta, sementara yang ini memang tinggal Ella saja yang bertemu.

Karena Yefta – dan juga Miko – akan meeting dengan Nada dan managernya.

Yang, ketika Ella berjalan ke arah ruang meeting kecil tadi, sedang memeluk Miko dengan sangat mesra.

Mauka & MakaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang