part 1

3.3K 191 42
                                    

Seorang gadis sedang mengamuk di ruangan keluarga, dia melempari semua barang yang ada dihadapannya. bahkan, semua pelayannya hanya bisa menonton tanpa bisa menghentikan aksi gila nya itu.

"Lim yoona hentikan" teriakan seorang lelaki menghentikan kegiatan gadis itu.

"Wae? wae? wae! Bukan kah kau senang melihat ku menderita oppa?" Yoona melihat lelaki itu dengan tatapan tajam.

"Apa yang kalian liat? bubar sekarang" teriak lelaki itu dan seketika ruang keluarga menjadi sepi, semua pelayan yang tadinya melihat aksi Yoona menghilang begitu saja saat lelaki itu berteriak menyuruh mereka untuk bubar.

Lelaki yang dipanggil oppa oleh Yoona, berjalan mendekati dirinya yang sedang terduduk disofa dengan menutup wajahnya. ruang itu sungguh berantakkan, semua vas bunga ber pecahan dilantai, tv yang layarnya retak, bahkan salah satu sofa disitu ada yang terbalik akibat ulah adiknya, dan meja yang dulunya rapi di depan sofa yang sedang diduduki oleh yoona kini entah kemana perginya meja itu.

"Mianhe, lagi lagi oppa yang membuat mu menanggung semua yang harus oppa lakukan, kan?" Lelaki itu mengelus kepala Yoona yang masih enggan memperlihatkan wajahnya.

"Aigoo, lihatlah tangan mu berdarah" lelaki itu menarik tangan yoona yang berlumuran darah.

"Ahjumma, ambilkan kotak p3k" teriak lelaki itu dan seketika pelayan datang menyerahkan benda yang diminta oleh tuannya itu.

"Yoongie" yoona hanya diam dan memandang kosong kedepan.

"Aku senang jika aku mengambil ahli semua perkerjaan mu oppa dan tidak kuliah karena mengurus perkerjaan kantor dan pribadi ku. tapi tidak dengan keputusan ini" yoona masih enggan menatap lawan bicaranya itu.

"Sialnya, Demi menyelamati pernikahan mu ... aku dijodohkan dengan gadis yang sama sekali tidak aku kenal oppa, kau tau kan rasanya bagaimana? Apa yang akan aku katakan pada kekasih ku nanti jika besok aku sudah menjadi milik seseorang seutuhnya? ah bahkan appa menyuruh ku melakukan operasi transgen demi gadis itu, ini sungguh menjijikan" ujar Yoona meneteskan air matanya ketika mengingat dengan sadisnya sang appa menyuruhnya menikahi wanita yang tidak pernah dia ketahui wujudnya, dan yang paling mengerikan lagi pernikahan mereka dilaksanakan minggu depan tepat dihari anniversary nya dengan kekasihnya yang ke dua tahun lamanya dan bahkan yoona diperintahkan untuk mengoperasikan kelaminnya. Dunia sudah gila bahkan appa nya pun ketularan gila.

"Mianhe hanya itu yang bisa oppa katakan pada mu" 

"Oppa langsung kesini setelah mendapat kabar jika kau menghancurkan mansion mu" ujar lelaki itu setelah hening beberapa menit.

"Ck, apa ahjumma yang mengatakkannya?"

"kau harus berterima kasih pada ahjumma, karena dia menyelamati mu menghancurkan mansion ini dengan memanggil malaikat tampan seperti ku" canda lelaki itu menghibur adiknya sambil membalut tangan kanan Yoona dengan kain kasa.

"Berhenti memuji dirimu sendiri" sinis Yoona.

"Ck, bilang saja kau iri dengan ketampanan ku" 

"Leeteukie Hentikan omongan mu itu" yoona yang memukul bahu oppa nya.

"Aaww" ringis yoona karna dia memukul leeteuk menggunakan tangan kanannya.

"Hahaha kau kualat" leeteuk tertawa karena mendengar ringisan adiknya.

"Aku senang karna kau sudah tidak emosi lagi, dan aku ingin kau bersikap baik pada calon istri mu itu" ujar leeteuk memegang bahu yoona.

"Bagaimana dengan kekasih ku?"

"Ch, dia bahkan sudah membuang mu. kenapa kau masih menganggapnya kekasih mu eoh?" leeteuk sedikit emosi melihat adiknya itu.

"Yoong, sadarlah hubungan kalian sudah berakhir lima bulan yang lalu, tidakkah kau ingin melupakkanya? dia bahkan hanya menganggap mu teman tidak lebih"

when the wind blows (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang