Tarrisa segera berlari menghampiri Rey. setelah tepat berada didepan Rey Tarissa segera menghela nafas panjang berusaha untuk mengatur emosinya.
"Rey aku cuma mau bilang sesuatu kekamu, Jangan sakiti anak dan istri kamu aku mohon! Aku cuma ingin kamu menjadi lelaki yang setia, Biar aku aja dulu pernah kamu sakiti tapi jangan mereka Rey!" Jelas Tarissa. Rey menatap manik Mata Tarissa
"Kalau itu yang buat kamu senang aku akan melakukannya Tar, Aku akan mencobanya!" Rey merasa hatinya sudah tertusuk banyak belati, sakit.
"Aku harap kamu menemukan lelaki yang terbaik jauh dari orang yang brengsek seperti ku"
"Ya, Aku sudah menemuinya lelaki tadi adalah calaon suamiku" Ucap Tarrisa denhan tersenyum senang.
"Kalo itu yang terbaik untuk mu aku ikut senang, Walau kamu tidak jadi milikku apa kita masih bisa berteman?" Tanya Rey, Mungkin Tuhan telah memberikan Rey sebuah karma dan Rey telah merasakan bagaimana rasanya dicampakkan.
Tarissa memberikan respon yang sama, Rey yang melihat itu tersenyum lalu segera meninggalkan Tarissa. Tarissa yang merasa masalahnya sudah selesai menoleh ke belakang mencari keberadaan Andrian tetapi nihil.
Lelaki itu tidak berada ditempat tadi, Tarissa segera mencari keberadaan Andrian tetapi ketika Tarissa sudah berada didekat meja yang tadi mereka tempati Andrian sudah tidak ada hanya ada makanan dan minuman yang sempat mereka pesan.
Tarissa masih berusaha mencari Andrian tetapi lagi-lagi harapan Tarissa sia-sia. Mobil Range rover Andrian sudah tidak ada diparkiran lagi. Tarissa menghela nafas berat mencari benda pipih didalam tas hitamnya.
Dan sialnya, handphone itu sedang kehabisan daya. Tarissa mencoba mencari taksi yang lewat. Setelah menunggu cukup lama tak ada taksi yang lewat.
"Pak!" Pekik Tarissa melihat keberadaan bapak-bapak yang tengah melewatinya.
"Kenapa neng?" Tanya bapak itu ramah.
"Kalau boleh tau kenapa dari tadi tidak ada taksi yang lewat?" Tanya Tarissa
"Oh kalau taksi lewat disini dikit neng kadang juga nggak ada," Jelas bapak itu.
Tarrisa menghela nafas panjang, ini semua karna Andrian bagaimana bisa lelaki itu meninggalkan Tarissa.
Awan tampak menggelap membuat Tarissa segera menepi disalah satu atap ruko disamping restoran. Sebenarnya bisa saja Tarissa masuk kedalam restoran lagi tapi Tarissa tidak mood masuk kedalam restoran itu.
Rintik-rintik hujan telah membasahi tanah yang Tarissa pijak. Untungnya jas Andrian masih Tarissa pakai kalau tidak Tarissa tidak tau lagi bagaimana. Tarissa menunggu mungkin saja ada taksi yang lewat tapi lagi-lagi nihil. mata Tarissa sudah berkaca-kaca katakan saja Tarissa cengeng tapi benar-benar dia tidak tau berbuat apa. Wilayah ini sepi.
Sebuah mobil Range rover hitam yang Tarissa kenali berhenti tepat dihadapan Tarissa. Kaca mobil itu terbuka menampakkan sosok lelaki tampan yang berada disana.
"Masuk!" Titah Andrian dalam mobil.
Karena kesal Tarissa masih diam tak bergeming hanya menatap Andrian dengan tatapan kesal."Masuk Tarissa!" Kali ini Andrian tampak lebih menakutkan dengan tatapan tajam nya seolah-olah tatapan itu bagaikan belati yang menusuk hati Tarissa.
"Kalo kamu nggak mau masuk, aku tidak akan memaksa" kaca mobil Andrian yang semula terbuka kembali tertutup sontak saja Tarissa membulatkan matanya tak percaya dengan cepat wanita itu membuka pintu mobil Andrian dan segera masuk kedalam sana.
Pupus sudah harapan Tarissa, Dia kira Andrian akan memperlakukannya dengan romantis layaknya adegan sepasang kekasih yang sering Tarrisa tonton di drama korea ketika hujan tiba. Tapi harapan tinggal harapan jangankan bersikap manis untuk berbicara baik-baik saja sepertinya Andrian tidak tau.
Tarissa sebenarnya bingung seharusnya dia yang marah karena Andrian sudah meninggalkannya tapi kenapa sekarang malah kebalikan, Aneh. Padahal baru saja Tarissa diterbangkan oleh Andrian tapi sekarang malah dijatuhkan lagi.
"Kalo mau ngerjain aku, Nggak usah pake ninggalin segala nggak lucu tau nggak!" Ucap Tarissa kesal. Tapi tak ada respon dari Andrian.
"Kamu kenapa sih?" Tanya Tarissa bingung. Ia masih ingat ketika Andrian sudah mulai baik kepadanya tapi kenapa sekarang sifat kaku semakin parah, dan parahnya lagi Andrian sekarang menatapnya dengan tatapan yang tajam.
Karena tak mendapatkan respon lagi Tarissa pun ikut diam tak ingin menganggu Andrian yang sepertinya tengah ada masalah yang entah apa itu. Tak terasa rumah Tarissa sudah terlihat dari kejauhan.
Mobil Andrian sudah berhenti tepat didepan rumah Tarissa. Tanpa mengucapkan terima kasih Tarissa segera membuka pintu mobil Andrian tetapi sebuah suara berat membuat pergerakan Tarissa terhenti.
"Tarissa," Ucap Andrian dengan suara beratnya lelaki itu masih fokus kedepan tanpa menoleh sedikitpun kearah Tarissa.
"Aku mohon jangan batali pernikahan kita," Ucap Andrian yang terdengar lirih.
"Hah?" hanya itu respon yang dikeluarkan Tarissa sejujurnya dia merasa bingung dengan Andrian.
"Aku tidak melarang kamu untuk menjalin hubungan tapi aku harap kamu tidak membatalkan pernikahan kita" Dengan rahang yang sedikit mengeras Andrian mengucapkan itu.
Sejujurnya Tarissa sangat bingung dengan ucapan Andrian bagaimana dia bisa menjalin hubungan dengan pria lain sedangkan hatinya sudah berlabuh kepada seorang disampingnya ini yang tak lain Andrian sendiri.
"Apa maksut kamu dengan hubungan?" Tanya Tarissa
"Aku harap kamu tidak bermain-main soal pernikahan kita karna aku tidak ingin melihat kekecewaan Queensyah. Dan aku takutkan ketika Queensyah tahu kamu menjalin hubungan dengan lelaki lain dia akan merasa sedih" Jelas Andrian panjang lebar.
Tarissa kira Andrian mengatakan tidak akan membatalkan pernikahan karena dia takut kehilangan Tarissa tapi ternyata itu untuk Queensyah.
"Bagaimana mau jalin kasih lagi, kalo hati aja udah ada yang ngambil" Setelah mengucapkan itu Tarrisa segera meninggalkan Andrian yang sedang mencerna perkataan Tarissa.
🌊🌊🌊
YEY aku balik lagi nih,, jangan lupa Sempetin vote ya...
Makasih lho yang udah baca cerita ku yang absurd ini dan nggak nyangka yang baca udah tembus 10 rb aku senang sekaliiii.
HU..HU..HU MENANGIS HARU GUYS.
btw genre cerita ini aku ganti yang awalnya romance jd ChickLit. Oh ya menurut kalian nih siapa sih yang cocok buat visual Andrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
ChickLitTarissa Wijaya Putri seorang disigner yang memiliki paras cantik, mandiri dan bertalenta. Tapi siapa sangka diumurnya yang sudah hampir berkepala tiga, Tarissa belum mendapatkan sang pendamping hidup. Cerita cinta masa lalunya yang kelam masih sela...