10. Hari pertama

191K 8.5K 160
                                    

Sinar matahari masuk ke cela-cela jendela kamar hotel yang ditempati Andrian dan Tarrisa. Tarissa yang merasa terusik dengan tidur nyenyak nya langsung terbangun.

Tarissa meregangkan ototnya. Melirik jam yang berada di dinding kamar. Tarissa melirik kearah sofa terlihat Andrian yang sedang tertidur Pemandangan yang tak akan Tarissa sia-siakan.

Fokusnya sekarang hanya kepada Andrian yang sedang terlelap dengan wajah polosnya bulu mata yang lentik alis yang tebal bibir seperti Cherry dan uh dada bidang Andrian yang begitu menggoda iman terekspos apalagi selimut yang Andrian gunakan itu sudah mencapai hampir keperutnya sayangnya Tarissa tak bisa melihat roti sobek milik Andrian Ya Andrian memang tidur dalam keadaan shirtless. Tarissa sangat yakin benar-benar yakin bahwa dibalik selimut tebal yang Andrian gunakan terdapat roti sobek yang tersembunyikan. Tarissa menelan ludah sesaat setelah itu dia hampir terkekeh karena tergoda dengan Andrian.

"Udah liatinnya?" Tanya suara serak, yang berhasil membuat Tarissa gelagapan. Tarissa segera memalingkan wajahnya berusaha tidak melihat Andrian yang tengah membetulkan posisi duduk.

Kaki Tarissa menginjak dinginnya lantai hotel. Berjalan melawati Andrian yang sedang menatapnya, Tarissa mengambil handuk yang berada didekat kamar mandi.

"Mau kemana?" Tanya Andrian menghentikan pergerakan Tarissa. Tarissa menoleh kearah Andrian lalu menunjukan handuk yang berada ditangannya.

"Udah ambil handuk pasti mau mandi lah! Masa mau ngepel" Jawab Tarissa cemberut

"Nggak mau mandi bareng, Sekalian kamu bisa grepe-grepe saya" Ucap Andrian kali ini membuat Tarissa melongo tidak percaya.

Benar-benar tidak bisa dipercaya Andrian yang Tarissa kenal adalah Andrian yang pendiam bukan Andrian berotak mesum seperti sekarang.

"Diem berati iya, Kuy!" Andrian mengubah posisinya menjadi tegap. Lagi-lagi mata Tarissa yang suci ternodai kali ini karena boxer hitam ketat yang dipakai Andrian. Bisa Tarissa lihat bahwa ada yang menonjol ditengah-tengah nya.

"Kamu liatin saya kayak mau nelanjangin saya. Nggak sabar mandi bareng yah, Oke - oke bakal aa' puasin kok"

Setan Umpat Tarissa dalam hati perempuan itu melotot tajam kearah Andrian yang sedang mendekatinya.

"Nggak ada mandi bareng-barengan! Mandi sono sama kecoa!" Ucap Tarissa kesal lalu segera meninggalkan Andrian yang berdiri didepan pintu kamar mandi.

Jantung Tarrisa berdegup kencang dia tidak tahu kalo Andrian sangat berefek besar untuknya apalagi ketika tau kalo Andrian mempunyai sifat mesum Tarissa takut khilaf walau dia tahu Andrian adalah suaminya yang sah dimata agama maupun hukum.

Setelah membersihkan tubuhnya Tarrisa segera mengambil handuk yang sudah dia sampirkan dibelakang kamar mandi setelah itu dia langsung memakai baju mandi.

Tarrisa membuka kenop pintu dengan hati-hati penampilan dia kali ini rawan dan dia harus was-wasan takut ada macan yang segera menerkamnya Untungnya Andrian tidak berada dikamar mungkin lelaki itu sedang sarapan diluar. walau Tarrisa tidak yakin juga kalau Andrian bisa nafsu dengannya setau Tarissa yang tergoda hanyalah dia.

Tarissa menghembuskan nafas lega segera membuka koper untuk mencari pakaiannya. Setelah mendapatkannya Tarissa memakainya dalam diam.

My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang