14. Karena Mi

138K 8.3K 49
                                    

Tarrisa merasa tenggorokan nya benar-benar kering apa karena jantungnya berdetak dua kali lebih cepat yang membuat tenggorokannya menjadi kering tapi itu kan tidak ada hubungannya.

Tarrisa menoleh kearah Andrian ternyata lelaki itu tidak ada. Tarissa cemas apa jangan-jangan lelaki itu pergi keclub seperti cerita novel yang sering Tarrisa baca.

Tarrisa segera keluar kamar menuju kedapur untuk mengambil minum tetapi suara bising membuat Tarissa menjadi sedikit diam-diam takut suara bising itu dikarenakan oleh maling dengan sedikit keberanian Tarissa mengintip lewat celah kulkas dan alangkah terkejutnya Tarissa.

Suasana dapur menjadi kapal pecah, benar-benar berantakan dan itu disebabkan oleh seorang lelaki yang sepertinya telah memandang mangkuk dengan pasrah.

"Astagfirullah, kamu ngapain An?" Tanya Tarissa kepada Andrian

"Kamu laper?" Lanjut Tarissa lagi.

Andrian mengangguk.

"Mau makan apa biar aku masakin"

"Mie instan, aku udah coba masak tapi jadinya kayak gini" Ucap Andrian menunjuk satu mangkok mie yang sudah benyek.

"Itu kamu kelamaan masaknya" Jelas Tarissa lalu wanita itu segera mengambil panci dan air lalu menunggunya mendidih diatas kompor.

"Bener cuma makan mie instan aja?"

"Aku udah makan dikantor tadi tapi sekarang kepengen makan mie instan"

Astaga demi tuhan melihat Andrian seperti manja-manja begitu membuat Tarissa menjadi benar-benar luluh.

setelah air mendidih Tarissa segera mengambil telur dan menceplokan telur dan memasukan mie.

Setelah menunggu akhirnya mie pun sudah siap disantap. Tarissa langsung menyodorkan kepada Andrian.

"Sini makan bareng sama aku" Ucap Andrian lalu memberikan salah satu sendok.

Entah kenapa perut Tarissa ikut-ikutan lapar juga akhirnya Tarissa segera mengambil sendok dan melahap sedikit mie.

Sendokan kedua membuat Andrian entah kenapa mendekat kearah nya ketika melihat kearah mie mata Tarissa membulat bagaimana tidak

Mie yang dimakan Tarissa dan Andrian sama. jantung Tarrisa berdetak lebih cepat lebih tepat jantung Tarrisa seperti ingin loncat dari tempatnya.

Jarak antara mereka semakin tipis. Tarrisa bisa merasakan hembusan nafas Andrian.

"Imutnya kalo lagi tegang" Ucap suara serak yang tak lain Andrian,

"Hah?" Hanya kata-kata itu yang bisa dia ucapkan.

Karena pipi yang memanas Tarissa segera membuang muka. Karena salting Tarissa segera berlari kekamar menetralkan detak jantungnya.

Pintu kamar terbuka terlihat Andrian yang sudah akan membaringkan badannya disamping Tarrisa.

"Kalo peluk boleh?" Ucap Andrian tepat ditelinga Tarissa rasanya seperti geli-geli.

belum diberi jawaban tangan Andrian sudah melingkar ini perut Tarrisa posesif.

Tarissa menahan nafas apa Andrian ditakdirkan membuat dia jantungan.

Kenapa rasanya nyaman banget sih? Ucap Tarissa dalam hati.

•••

My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang