Setelah sampai di perjalanan akhirnya merekapun sampai dirumah. Andrian menggendong Queensyah yang sedang tertidur lalu membawa Anak itu memasuki kamar
nya.Sedangkan Tarissa berjalan duluan kearah kamar mereka. Jujur entah kenapa Tarrisa menjadi canggung dengan Andrian, Hanya Tarissa yang merasakan sedangkan Andrian seolah biasa-biasa saja. Tarissa masih bisa mengingat Queensyah yang menginginkan Adik bayi. Bagaimana bisa Tarissa mengabulkannya dengan cepat.
Tarissa merebahkan badannya diatas ranjang, menarik selimut sampai kedada. Berbaring kearah kanan. Tarissa baru ingin memejamkan mata tetapi sebuah tangan melingkari perutnya. Tarissa menoleh mendapat Andrian yang sedang duduk menyender dikepala Ranjang.
Tarissa menatap manik Andrian begitu juga dengan Andrian mereka menatap lama tanpa sadar wajah Andrian sudah mendekat kearah Tarissa. Mengunci pergerakan Tarissa. Melumat bibir Tarrisa lembut tanpa nafsu. Tarissa terkejut dengan apa yang dilakukan Andrian menetralkan detak jantungnya terlebih dahulu. Tarissa menerima lumatan yang memabukan Andrian.
Lidah mereka saling menyatu. Tanpa mereka sadari posisi Andrian sudah berada diatas Tarissa. Posisi yang berbahaya, Lidah Andrian menyapu seluruh rongga mulut Tarissa. Tak tinggal diam satu tangan Andrian sudah bermain-main ditubuh Tarissa.
Desahan Tarissa membuat Andrian hilang kendali. Nafas mereka sama-sama memburu. Andrian melepaskan lumatan mereka. Merasa terkejut dengan posisinya sekarang yang sudah sangat berantakan Andrian mencium puncak kepala Tarissa lalu kembali keposisi semula.
"Maaf ak-" Ucap Andrian bersalah apalagi melihat tampilan Tarissa yang sangat berantakan karenanya.
"Kenapa nggak lanjut?" Tanya Tarissa malu-malu.
"Aku nggak bakal ngelakuin kalo kamu belum siap" Jawab Andrian dengan mantap. Lalu memeluknya Tarissa erat dari samping
"Aku udah siap An"
"Yakin?" Tanya Andrian memastikan
Tarissa mengangguk malu-malu sebagai jawaban. Andrian merubah posisinya berada diatas Tarissa. Mengunci pergerakan Tarissa. Melanjutkan lumatan yang tertunda tadi.
"aku akan membawa kamu terbang sampai kamu tidak tau caranya untuk jatuh" Ucap Andrian dengan nafas memburu.
"I want you" Bisik Andrian tepat di telinga Tarissa.
•••
Ini emg dikit sebenernya ini masuk di part 22 tapi gue kelupaan buatnya dan malah langsung publis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
ChickLitTarissa Wijaya Putri seorang disigner yang memiliki paras cantik, mandiri dan bertalenta. Tapi siapa sangka diumurnya yang sudah hampir berkepala tiga, Tarissa belum mendapatkan sang pendamping hidup. Cerita cinta masa lalunya yang kelam masih sela...