"Apa masih ada sesuatu yang mengganjal hati kamu?" Tanya Andrian ketika mereka berada di dalam mobil yang sedang menuju kerumah Terre.
Andrian cemas melihat Tarissa sekarang, setelah Dania menjelaskan semuanya wanita-nya itu menjadi diam dan langsung meminta mereka segera pulang. Tentu saja, Andrian mengiyakan kemauan istri tersayangnya.
Sedangkan Tarissa, dia senang mungkin sangat senang sampai tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata. Dia diam, bukan berati tak terima. Tapi Tarissa bingung sangking kesenangnya.
"Sayang, bilang sama aku apa lagi yang masih mengganjal hati kamu?. Sampai istriku ini menjadi diam" Tanya Andrian lembut, bukan membuat Tarissa luluh. Tetapi malah membuat wanita itu menjadi geli, mendengar Andrian mengatakan yangg bukan mencerminkan Andrian banget.
"An berhenti menggobal, aku udah bilang kamu nggak ada bakat menggombal wanita. Nyetir aja sana!" Jawab Tarissa ketus, dalam hati perempuan itu, dia ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat raut wajah Andrian yang cemas.
Kamu sudah milikku Andrian, selamanya akan begitu. Aku nggak akan biarin ada seseorang seperti Dania lagi yang akan menghancurkan kita. Tidak akan ada. Batin Tarissa, dia bukan wanita baik-baik ala sinetron yang sangat mudah memaafkan wanita jahat yang hampir menghancurkan pernikahan mereka. Tarissa tidak menyimpan dendam untuk Dania tetapi bukan berati Tarissa bisa memaafkan Dania semudah itu. Tarissa wanita biasa yang masih menyimpan sakit hati pada seseorang yang sudah menyakitinya.
Tak terasa mereka sudah berada didepan rumah Terre, Andrian memarkirkan mobilnya didepan garasi rumah Terre.
"Tunggu sini, biar aku bantu kamu turun. Bagaimanapun mobil ini tinggi aku takut kamu nanti kenapa-napa" Ucap Andrian langsung berlari membukakan Tarissa pintu. Tarissa tersipu melihat perlakuan Andrian tetapi dia gengsi untuk menunjukan langsung bahwa dia suka ini. Dia suka Andrian memperlakukannya manja.
"Lebay ih kamu! An, kamu pakek parfum apa sih? Baunya nggak enak banget, kepalaku jadi pusing bawaannya pengen muntah" Jawab Tarissa entah kenapa bau badan Andrian membuatnya tidak ingin dekat-dekat.
"Kamu mau muntah? Pusing banget? Sini aku gendong aja" Ucap Andrian sangat khwatir, dia takut terjadi apa-apa pada Tarissa dan calon bayi mereka.
"An udah stop! Turunin aku" protes Tarissa ketika Andrian sudah duluan menggedongnya ala bridal style. Tapi bukannya mual dan pusing Tarissa hilang, tapi semakin menjadi-jadi bau badan Andrian hampir membuat Tarissa kehabisan nafas dan sangat mual.
"ANDRIAN TURUNIN KALO NGGAK AKU BAKAL MARAH, TURUNIN BURUAN" Pekik Tarissa marah, Andrian segera melepaskan gendongannya dengan hati-hati.
"Kamu itu pusing Tarissa, mana mungkin aku biarin kamu jalan"
"Udah ah An aku udah mual banget" kata Tarissa lalu berlari menuju pintu rumah Terre, bertepatan pintu rumah terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang masih sangat cantik. Tarissa melewatinya sekilas bukan tidak tau bahwa ada Terre tapi Tarissa ingin cepat-cepat memuntahkannya diwastafel yang berada di dalam toilet bawah tangga rumah Terre. Tarissa hanya ingin disitu.
Setelah cukup lega, Tarissa pergi ke ruang keluarga Terre. Suara Andrian yang sedang meringis menjadi penyabut Tarissa, Tarissa menyerbgitkan dahinya melihat Andrian yang sudah dijewer oleh Terre. Bukannya membantu Tarissa hanya cekikikan melihat wajah Andrian yang begitu pasrah.
"Masih mau berantem hah? Udah mama bilangin ngalahh sama istri Andrian.. udah mau punya anak dua masih aja kelakuan kayak bocah" Ucap Terre geram, wanita itu tidak mengetahui keberadaan Tarissa yang sedang memperhatikan mereka.
"Andrian enggak-" jawab Andrian yang cepat dipotong oleh Terre
"Masih mau jawab, mau jadi anak durhaka ngejawab omongan mama. Udah lupa surga dibawah telapak kaki ibu? Andrian dengeri mama! Kalo orang tua kasih nasehat itu didenger bukan malah membantah!" Lanjut Terre sambil menambahkan pelototan yang semakin membuat Andrian menderita. Tawa Tarissa tak bisa ditahan, cekikikan itu berubah menjadi tawa girang membuat kedua orang itu menolehkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
ChickLitTarissa Wijaya Putri seorang disigner yang memiliki paras cantik, mandiri dan bertalenta. Tapi siapa sangka diumurnya yang sudah hampir berkepala tiga, Tarissa belum mendapatkan sang pendamping hidup. Cerita cinta masa lalunya yang kelam masih sela...