"Mommy pulang aja" Ucap Queensyah, Sekarang Tarissa berada disekolah Queensyah. Anak itu sudah lengkap memakai peralatan sekolah.
"Nanti kamu kenapa-napa" Jawab Tarissa khawatir. Anak nya itu sekarang tengah menyuruh Tarissa pulang duluan padahal jelas-jelas masih banyak orang tua murid yang menunggu disana.
"Gerka tuh mom, ngejek Syah anak manja. Katanya udah besar tapi sekolah masih ditungguin" Jelas anak itu, Queensyah sekarang tidak berbicara cadel lagi. Karena waktu itu anak perempuan ini belajar untuk berbicara dengan jelas alasannya tidak mau diejek lagi karena berbicara cadel.
"Udah nggak apa-apa, Syah kan emang anak manjanya mommy" Tarissa begitu gemas melihat anaknya itu.
"Nggak mau manja mom!! Pulang ya disini ada Gerka sama kok!" Rengek Queensyah
"Yaudah-yaudah tapi mommy anter dulu Syah sama Gerka" Akhirnya Tarissa pun mengalah.
Perempuan itu mengantar Queensyah kepada kedua sahabatnya. Lalu memberi pesan agar hati-hati. Tadi Tarissa juga sudah berkenalan dengan wali kelas Queensyah dikantor guru. Tarissa langsung meminta nomor handphone nya agar bisa mengetahui info tentang Queensyah yang berada disekolah.
Tarissa menyetir mobilnya kembali kerumah. Setelah melawati jalan dengan kemacetan panjang Tarissa akhirnya sampai dirumah. Memarkirkan mobilnya di garasi rumah lalu segera masuk.
Hari ini sepertinya Tarissa akan kekantor Andrian membawa makan siang untuk suaminya itu. Tarrisa sering melakukan ini akhir akhir ini. Awalnya dia hanya ingin memberi kejutan ke Andrian tetapi ketika melihat Andrian masih berkutik pada pekerjaannya padahal waktu makan siang membuatnya jadi gemas sendiri.
Tarissa menyiapkan makanan kesukaan Andrian. Lalu segera menuju kantor Andrian mengemudi mobil sendiri. Akhirnya gedung perusahaan Andrian sudah terlihat, Tarissa memasukki dan langsung memarkirkan mobilnya.
Ketika masuk seperti sebelum-belumnya semua tersenyum kearah Tarissa dan dijawab Tarrisa dengan senyuman juga. Karyawan perusahaan Andrian memang sudah tau semua bahwa Tarissa adalah istri pemilik perusahaan ini.
Tarrisa segera masuk kedalam lift menuju lantai paling atas yang tak lain ruangan Andrian. Setelah menunggu cukup lama akhirnya Tarissa lantai yang dituju Tarissa pun sampai. Didepan ruangan Andrian sudah ada Sergio, sekretaris Andrian.
"Andrian ada?" Tanya Tarissa kepada Sergio yang masih sibuk berkutik dengan pekerjaannya.
Mata lelaki itu beralih dari laptop didepannya.
"Iya bu, masuk aja" Jawab Sergio sopan.
"Saya masuk dulu" Ucap Tarrisa, Lalu wanita itu langsung memasukki ruangan Andrian.
Disana sudah ada Andrian dan seorang wanita yang mungkin adalah salah satu karyawan Andrian. Andrian menoleh menatap Tarrisa. Tarrisa menunjukan bekal yang berada ditangannya.
"An ini aku siapin makanan spesial buat kamu!!" Ucap Tarrisa girang,
Perempuan yang berada disamping Tarrisa itu menatapnya dengan pandangan kesal, yang Tarissa tidak tahu i karena apa.
"Andriann,,Kita kan mau makan direstoran" Ucap manja perempuan itu. Tidak tanggung tanggung dia mendekati kursi Andrian lalu menarik tangan lelaki itu.
Tingkah yang bukan dengan seorang atasan dan bawahan. Tarissa menahan nafasnya entah kenapa melihat Andrian dekat dengan perempuan lain membuatnya kesal.
"Maaf Dan, aku nggak bisa temenin kamu" Jawab Andrian lalu mengambil satu suapan nasi yang memang sudah Tarissa siapkan diatas meja Andrian.
"Kamu jahat banget si An sama aku, masa kamu biarin aku sendirian"
"Nanti aku siapin sopir buat antar kamu"
"An,,, aku nggak kenal sama supirnya kalo aku diapa-apain gimana? aku maunya sama kamu!" Rengek wanita itu.
Tarrisa hanya diam bingung ingin melakukan apa. Sedangkan Andrian menghela nafas.
"Kamu biarin aku demi dia? Siapa sih dia?" Tanya nya. Tarissa menatap wanita itu ingin sekali dia men jambak rambut panjang wanita itu.
"Dia istri aku, Tarissa" Jelas Andrian, Wanita yang sekarang berada disamping Andrian ini menganga lebar tak percaya.
Menatap Tarrisa dari atas sampai bawah, Selalu begitu. Tarissa bingung apa dia seburuk itu sampai ditatap begitu detail.
"Tarrisa perkenalkan dia Dania, sahabat aku" Andrian pun memperkenalkan Tarissa. Baru saja Tarissa ingin mengulurkan tangannya. Dania langsung memegang lengan Andrian.
"Ayo An!!" Tarissa yang melihat itu langsung mengerucuti bibirnya.
"Oke, Aku akan temenin kamu. Aku akan membawa makanan yang dibuatkan Tarissa"
Mendengar nama Tarissa, Dania menatap Tarrisa kesal. Tarissa segera membereskan makanan yang dia bawa lalu memberikannya kepada Andrian.
Hati Tarissa sedikit tercubit melihat Andrian yang sangat peduli dengan Dania membuat Tarissa merasa bahwa Dania adalah orang spesial.
Tangan Andrian menggenggam tangan mungil Tarissa. Tarissa refleks menoleh. Tarissa yakin Andrian hanya untuknya.
"Ayo ikut" Ucap Andrian
"Aku pulang aja An" Rasanya Tarissa ingin teriak di depan wajah Andrian. Apa lelaki itu sama sekali tidak peka kalau Tarissa tidak senang melihat Andrian dengan Dania yang sepertinya sangat dekat.
"Kenapa? Pokoknya kamu ikut! nggak ada alasan lagi" Setelah mengucapkan itu Andrian menarik tangan Tarrisa digenggamannya.
"ANDRIAN!!!" Pekik suara cempreng dibelakang Andrian.
•••
MAAF kalo ada typo
SEMPETIN VOTE PLUS KOMEN YA BAIIII💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
ChickLitTarissa Wijaya Putri seorang disigner yang memiliki paras cantik, mandiri dan bertalenta. Tapi siapa sangka diumurnya yang sudah hampir berkepala tiga, Tarissa belum mendapatkan sang pendamping hidup. Cerita cinta masa lalunya yang kelam masih sela...