Tadi di Seaworld Tarissa, Andrian, dan Queensyah sangat banyak berfoto. Dan juga senang dengan senyuman diwajah Queensyah.
Tetapi disana Tarissa benar-benar hampir gila, Jantungnya beberapa kali ingin meloncat dari tempatnya itu semua karena Andrian yang kadang menggenggam tangannya. Oh tidak bisa dilupakan tentang Andrian mencium puncak kepala Tarissa setelah kejadian itu Tarrisa sangat canggung berbeda sekali dengan Andrian yang tampak biasa-biasa saja.
Tadi setelah makan direstoran Jepang. Tarrisa menyuruh Andrian untuk mampir ke super market karena bahan makanan dirumah mereka sudah banyak yang habis. Kali ini mereka masih di perjalanan. Seperti biasa Queensyah dipangkuan Tarissa kali ini anak itu sedang tertidur lelap karena kecapekan.
Keadaan di mobil hening sampai akhirnya terlihat gedung tinggi super market. Andrian segera memarkirkan mobilnya setelah selesai diapun keluar bersama dengan Queensyah.
"Sini Queensyah sama aku aja" Ucap Andrian tangannya siap menerima Queensyah yang sedang terlelap.
"Nggak apa-apa biar aku aja"
"Nanti kamu kesusahan mencari bahan makananya" Jawab Andrian masuk akal, akhirnya Tarissa memberikan Queensyah kepada Andrian.
Mereka pun masuk kesuper market, Tarissa segera mengambil troli dan mendorongnya. Andrian dan Tarrisa berjalan seiringan. Tarissa segera mengambil bahan-bahan yang akan diperlukan lalu memasukan nya kedalam troli.
Sampai akhirnya satu makanan berada di rak paling atas. Sejujurnya tinggi Tarissa bisa dikatakan lumayan tapi untuk mengambil dirak paling atas dia tidak bisa. Tarissa sudah mencobanya berulang kali menjijit dan sedikit melompat tetapi dia tidak bisa mendapatkannya sampai akhirnya.
Terdengar hembusan nafas. Tangan kekar orang belakangnya mengambil barang itu. Tarrisa lantas menoleh mendapatkan Andrian tangan kiri lelaki itu menahan tubuh Queen sedangkan tangan kanannya mengambil barang yang ingin Tarissa ambil.
"Nggak perlu malu buat minta bantuan aku" Andrian dan Tarrisa sangat dekat sampai Tarissa bisa merasakan hembusan nafas Andrian didepannya.
"makasih" Jawab Tarissa dengan pipi yang merona.
"Daddy kita dimana?" Tanya suara serak khas bangun tidur. Queensyah sangat imut dengan rambut kuncir duanya yang sedikit berantakan.
"Kita disuper market, mom mau beli bahan untuk masak" Jawab Andrian lalu mengecup pipi tembab Queensyah.
Queensyah mengangguk mengerti.
Setelah barang yang Andrian ambil dimasukan kedalam Troli Tarissa segera mendorong troli itu lagi.
"Andrian!!" Ucap suara cempreng membuat Tarissa, Andrian dan juga Queensyah refleks menoleh.
Disana seorang perempuan yang seumuran dengan Andrian tengah melambai-lambai. Dia sangat cantik dengan memakai dress hitam putih tapi untunglah Tarissa tak kalah jauh dengan wanita itu.
Tarrisa merasa pernah melihat wanita ini tetapi dia sangat lupa siapa.
"Wah kalian ngapain?" Tanya wanita itu dengan senyum menghiasi wajahnya berbeda sekali dengan Andrian yang mengetatkan rahang.
"Hy anak mama, mau belanja apa?" Tanya wanita itu lagi tapi ini ditunjukkan untuk Queensyah.
Tarissa baru ingat bahwa wanita ini mantan istri Andrian, Valeta. Mengapa sekarang Tarissa seperti seorang nyamuk diantara mereka. Dan Astaga mengapa wanita ini sangat serasi dengan Andrian.
"Mau beli bahan buat nasi goleng ma!" Huh..Apalagi Queensyah yang sangat terlihat Excited mengobrol dengan wanita ini.
Melihat mereka sangat serasi seperti itu membuat hati Tarissa agak sakit.
"Mau mama bantuin cari bahan-bahannya? Daddy kamu kan cowok mana ngerti" Tanya Valeta tanpa memudarkan senyumnya.
Rasanya Tarissa ingin memekik didepan wajah Valeta bahwa Andrian sudah ditemani oleh istrinya.
"Apa kamu buta? Disini saya bersama istri saya jadi kamu tidak perlu membantu" Ucap Andrian dengan rahang mengeras tidak hanya itu saja suaranya pun meninggi.
Terlihat raut kecewa Valeta. Lalu wanita itu menoleh kearah Tarissa dengan pandangan tak suka diapun seperti menilai penampilan Tarissa dari atas sampai bahwa dan senyum meremehkan berhasil terbit diwajah cantiknya.
"Ini udah selesai?" Tanya Andrian kepada Tarrisa.
Tarrisa mengangguk.
Lalu merekapun segera kekasir untuk membayar. Setelah Andrian membayar seluruh belanjaan Tarrisa lagi-lagi suara Valeta menghentikan pergerakan mereka.
"An boleh ya aku bareng kalian, soalnya mobil aku ada dibengkel" Ucap Valeta manja.
Andrian melihat tak suka.
"Andrian tolong kalo mobil aku nggak dibengkel aku nggak akan minta tolong seperti ini" Lanjut Valeta dengan muka yang dibuat semelas mungkin.
Akhirnya Andrian mengangguk terpaksa. Valeta menatap Tarrisa dengan senyum kemenangannya.
"An, Queensyah biar aku aja yang gendong" ucapnya lagi
"Tidak usah biar saya saja"
"Andrian kamu taukan aku udah lama tidak menggendong Queensyah. Apa kamu setega itu untuk memisahkan kami" Valeta mengucapkan dengan amarah yang berkobar-kobar Setelah mendapatkan banyak penolakan dari Andrian.
Akhirnya dengan tidak ikhlas Andrian memberikan Queensyah kepada Valeta.
Setelah sampai didepan mobil milik Andrian. Mata tajam Valeta menatap Tarrisa dengan tak suka seperti menyuruh Tarissa untuk duduk dibelakang saja.
Entah kebodohan dari mana Tarrisa pun mengikuti saja sedangkan wanita licik itu sudah membuka pintu mobil disamping pengendara.
Mata Andrian seketika membulat ketika melihat orang disampingnya bukan Tarrisa.
"Kenapa kamu duduk disitu? Kamu sekrg istri aku jadi kamu yang harus duduk disini" Ucap Andrian marah, Mata tajam Andrian beralih kearah Valeta.
"Saya mengizinkan kamu menumpang disini hanya menolong kamu sebagai partner kerja saya. Tolong jangan ngelunjak" Lanjut Andrian dingin dan rahang yang mengeras.
"Andrian" Jawab suara manja Valeta yang membuat Tarissa ingin memuntahkan isi perutnya.
"Jika kamu tidak ingin berpindah tempat sebaiknya kamu tidak menumpang disini. Ingat Valeta kamu cuma mantan istri saya kamu hanya masa lalu bagi saya dan sekarang saya sudah mempunyai istri seharusnya kamu tahu balasan itu!"
Seperti tersambar petir raut wajah Valeta seperti menahan emosi berbeda dengan Tarrisa yang berbunga-bunga karena Andrian masih memperdulikan statusnya sebagai istri.
"Baiklah - baiklah! kalo begitu Queensyah mau sama mama atau mommy" Ucap Valeta tersenyum.
"Mommy" Jawab Queensyah polos
Lagi-lagi raut wajah Valeta berubah menjadi masam atau semakin masam.
"Baiklah aku tidak akan menebeng kalian. Liat saja Andrian kamu akan menyesal!" Ucap Valeta dengan berapi-api lalu mendudukan Queensyah dikursi depan. Dan dia pergi menahan malu karena mendapat banyak penolakan.
"Pindah" Titah Andrian.
Setelah itu Tarrisa segera pindah dari duduknya.
Dengan posisi seperti biasa.
"Mommy mantan itu apa?"
•••
Yey Update yuhuuuuuuuuuu.... gue tunggu vote an kalian kalo bisa dikomen juga ya..
Pelakor harus dimusnahkan yes!!
Ada yang bisa jelasin ke Queensyah apa itu MANTAN.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
ChickLitTarissa Wijaya Putri seorang disigner yang memiliki paras cantik, mandiri dan bertalenta. Tapi siapa sangka diumurnya yang sudah hampir berkepala tiga, Tarissa belum mendapatkan sang pendamping hidup. Cerita cinta masa lalunya yang kelam masih sela...