Maaf baru bisa Update sekarang. Soalnya aku lagi super duper sibuk.
🌊🌊🌊"Saya terima nikah dan kawinnya Tarissa Wijaya Putri binti Abraham Wijaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Andrian mengatakan itu dengan satu tarikan nafas. Tarissa bisa mendengar kegugupan Andrian walau dia masih berada didalam kamar menunggu Andrian menjemputnya.
Kata sah terucap oleh para saksi dan sanak saudara dari kedua bela pihak keluarga yang mesaksikan.
Hari ini Tarissa sudah sah menjadi istri dari Andrian. Akad memang dilaksanakan di kediaman Tarissa siang hari ini dan malamnya resepsi digelar di salah satu hotel berbintang lima.
TOK. .TOK. .TOK. .
Pintu kamar Tarissa diketuk berlahan. Tarissa melilitkan kebaya putihnya dengan gugup sambil menghela nafas berkali-kali untuk menetralkan jantung. Tarissa membuka pintu kamar menampilkan Andrian dengan balutan yang rapi.
Andrian tampan mungkin sangat tampan dan ketampanan Andrian itu membuat Tarrisa seperti tehipnotis Tarissa tidak menyadari bahwa dia sudah memperhatikan Andrian dengan waktu yang cukup lama.
"Terpesona Hm? " Tanya Andrian, membuyarkan lamunan Tarissa. Pipi Tarissa bersembu tanpa Tarissa ketahui sudut bibir Andrian tertarik.
Andrian mengulurkan tangannya membuat Tarissa menyerngit bingung.
"Nggak mau nemuin tamu?" Tanya Andrian.
Tarrisa menerima uluran tangan Andrian dengan senang hati mungkin didepan Andrian wajah Tarissa tanpak datar tapi sebenarnya hati Tarissa sudah berdebar sejak tadi.
🌊🌊🌊
Selesainya Akad dan menyambut para tamu yang datang akhirnya Tarissa bisa beristirahat sedikit. Dan mempersiapkan resepsi mereka nanti.
Jam sudah menunjukan pukul 17.00 para tamu sudah berangsur-angsur pulang sedangkan para keluarga masih ada yang dirumah Tarissa dan ada yang pulang duluan.
Sebentar lagi petugas untuk mempersiapkan Tarissa dan Andrian akan sampai. Tarissa duduk disalah satu kursi yang ada dirumahnya.
"Nggak mau makan" Andrian datang sambil duduk disebelah Tarissa. Tarissa menggeleng, Ketika sesi suap-suapan perut Tarissa sudah kenyang.
"Maaf kalo bikin kamu nyesel,"
"Maksut kamu?" Tanya Tarissa menyerngit bingung
"Hm, WO udah dateng" Jawab Andrian yang jauh dari obrolan tadi.
Tarissa sadar bahwa Andrian menghindari itu.Tarrisa menghela nafas panjang, sebelum meninggalkan Andrian Tarissa tersenyum manis.
Tanpa Tarissa ketahui efek senyuman Tarissa sangat berpengaruh besar dengan jantung Andrian.
Setelah bermake up dan sebagainya akhirnya perlengkapan sudah selesai. Resepsi akan dilaksanakan pukul 19.00 dan sekarang sudah pukul 18.30. Semoga nanti tidak ada kendala diperjalanan.
Mobil Lamborghini salah satu koleksi mobil Andrian sudah disulap menjadi mobil pernikahan yang penuh dengan bunga-bunga. Sekarang Tarissa menunggu Andrian yang entah dimana.
"Cantik" Suara yang cukup familiar memasuki Tarissa, Tarissa menoleh lagi-lagi pipinya bersembu merah.
"Seberapa besar pengaruh aku untuk kamu?" Setelah mengatakan itu Andrian segera memasuki mobil meninggalkan Tarissa dengan sejuta teka-teki yang dibuat Andrian.
Tarrisa masuk kedalam mobil dengan susah payah menghindari gaun yang dipakainya menjadi kotor. Otak Tarrisa masih mencerna perkataan Andrian, Andrian selalu membuat Tarissa bingung.
Mobil diisi dengan kesunyian malam baik Tarissa dan Andrian bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.
Untungnya jalan ibu kota segang setidaknya mereka sampai dihotel dengan waktu yang tepat. Tak terasa bangunan hotel sudah terlihat tak perlu waktu yang lama mobil Andrian sudah masuk perkatangan hotel. Tepat didepan pintu masuk Andrian menghentikan mobilnya.
Para keluarga yang sudah datang duluan menyambut mereka begitupun kedua orang tua mereka yang ternyata sudah datang lebih dulu. Tanpa Tarissa sangka Andrian membukakan pintu Tarissa. Gaun yang Tarissa gunakan membuat dia susah untuk bergerak.
Untungnya Melannie pengertian dengan cepat Melannie menolong Tarissa.
🌊🌊
Selesailah acara resepsi. Badan Tarissa sudah benar-benar capek. Malam ini Tarissa dan Andrian akan bermalam dihotel ini.
Terre dan Melannie mengantar kedua anak Mereka tepat didepan pintu kamar hotel. Queensyah anak itu masih belum tertidur masih setia digandengan Tarissa.
"Mommy Queensyah ikut nginap ya!" Rengek Queensyah
"Ayo!" Ajak Tarissa Excited , Karena jika ada Queensyah ditengah-tengah mereka keadaan tidak terlalu canggung.
Andrian dan Tarrisa memberikan salam untuk masuk terlebih dahulu kekamar hotel. tapi..
"Eits!!" Terre menghentikan pergerakan mereka bertiga yang akan masuk kamar. "Queensyah" Panggil Terre.
Queensyah yang berada digandengan Tarissa mendongak menatap neneknya yang ingin mengatakan sesuatu. Terre mendekati Queensyah membisikkan sesuatu kepada cucunya setelah itu senyum kepuasan terbit dibibirnya.
"Mommy daddy, Queensyah ndak jadi nginep"
"Lah kok gitu?" Helaan nafas terdengar dari Tarrisa. Jika tidak ada anak itu entah apa yang akan terjadi.
"Pokoknya Queensyah ndak jadi nginep" Setelah mengatakan itu Queensyah mengikuti Terre dan Melannie yang akan meninggalkan hotel.
Jangan tanyakan Melannie wanita paruh baya itu tidak merasa sedih seperti ibu yang lainnya ketika anaknya menikah. Malah Melannie sangat puas seperti Tarissa adalah bebannya yang sudah dilepas.
Dan entah bagaimana mereka berdua, walau Tarrisa yakin Andrian tidak akan melakukan apapun dengannya tetapi tetap saja hanya berdua dengan Andrian membuat dia terhipnotis. Sebuah pemikiran terlintas di otak cantik Tarissa bagaimana jika Andrian khilaf, Walau Tarissa mau mau saja tapi dia belum siap untuk melakukannya.
"Jangan mikir yang aneh-aneh" Andrian seolah olah dapat membaca pikiran Tarissa. Lelaki itu segera masuk kekamar hotel tanpa mempersilakan Tarissa terlebih dahulu. benar-benar.
Bantal melayang tepat didepan mata Tarissa kalau tadi dia tidak menghindar Tarissa tidak tau bagaimana nasib kepalanya.
"OH maaf sengaja" Ucap Andrian tanpa rasa bersalah, Tarissa melebarkan matanya kenapa Andrian jadi menyebalkan.
"Buruan tidur biar aku yang tidur disofa" Andrian melangkahkan kakinya menuju sofa yang berada disemping ranjang.
Lupakan tentang malam pertama yang panas. Itu tidak akan terjadi.
🌊🌊🌊
NGGAK GREGET HUHU SORRY YA GAIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
ChickLitTarissa Wijaya Putri seorang disigner yang memiliki paras cantik, mandiri dan bertalenta. Tapi siapa sangka diumurnya yang sudah hampir berkepala tiga, Tarissa belum mendapatkan sang pendamping hidup. Cerita cinta masa lalunya yang kelam masih sela...