Jisoo hanya menatap datar ke depannya. Menatap laki-laki yang masih setia membungkuk sambil menunggunya membuka suara. Hati Jisoo berdebar. Bukan karena dia salah tingkah, tetapi karena dia bingung apa yang harus dia lakukan.
Laki-laki itu menutup kotak bekalnya dan bangkit dari kursinya. Mengacuhkan Seokmin yang masih setia membungkuk dan mulai meninggalkan laki-laki berhidung mancung itu dengan langkah pelan.
Seokmin menegakkan tubuhnya dan matanya mengekori setiap langkah Jisoo yang mulai meninggalkan ruang olahraga.
"Kau tidak mau?" Seokmin menahan tangan Jisoo dengan dingin.
Jisoo menepisnya dengan kasar. "Sudah kubilang, aku tidak boleh mempunyai teman."
Seokmin mengusap wajahnya kasar. Harus berapa kali dia katakan, Seokmin bisa saja sabar menghadapi sikap Jisoo hingga laki-laki manis itu menerimanya untuk menjadi temannya.
"Apa aku tidak pantas menjadi temanmu?" tanya Seokmin. "Apa ada kriteria tertentu untuk menjadi temanmu? Oh ayolah, Hong Jisoo!"
Ucapan Seokmin menggantung. Manik matanya menatap dalam Jisoo yang masih saja terdiam. Jisoo menunduk, terlalu lelah menanggapi sifat Seokmin yang keras kepala.
"Aku benar-benar ingin menjadi temanmu. Sahabatmu. Orang yang selalu ada untukmu."
Jisoo hanya menatap Seokmin datar. "Kita baru saja kenal, dan kau tidak akan bisa menjadi apapun yang kau ucapkan tadi, paham?"
Jisoo meninggalkan Seokmin seorang diri di ruang olahraga. Wajah Seokmin kusut seketika. Rasa penasarannya pada Jisoo semakin besar. Benar, mereka baru saja kenal hari ini. Tapi, Seokmin sudah sekurang ajar ini hingga cukup mengusik Jisoo.
Seokmin hanya merasa tertarik dengan laki-laki Amerika itu. Ingin mengenalnya lebih jauh dan ingin tahu apa yang sudah terjadi walaupun mereka baru saja kenal.
"Apa aku salah?" gumamnya pelan.
Sedangkan Jisoo hanya menunduk lesu sambil menatap ke depan dengan wajah datar. Kenapa semua orang di sekolah ini bisa mengusik hari pertamanya?
-One Week Memories-
Seokmin kembali ke kelas dengan wajah tertunduk. Dia langsung menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya. Menghela napas berat. Jisoo belum memasuki kelasnya.
"Ada apa?" tanya Mingyu yang duduk di depannya. Laki-laki itu mengubah arah kursinya sehingga menghadap ke arah Seokmin.
Seokmin langsung menatap Mingyu dengan putus asa. "Aku baru saja ditolak!"
Mingyu menaikkan sebelah alisnya. "Oleh?"
"Jisoo."
Wajah Mingyu tampak berpikir. Seokmin langsung mencibir begitu Mingyu tidak tahu siapa itu Jisoo.
"Dia siswa baru, bodoh! Aku sebangku dengannya sekarang. Bagaimana kau bisa lupa semudah itu?"
Wajah Mingyu mengangguk paham. "Ah, yang menolak untuk berteman dengan Soonyoung dan lainnya?"
Seokmin mengiyakan.
"Apa yang dia tolak terhadapmu?" tanya Mingyu.
"Hatiku."
Mingyu langsung menyentil kening Seokmin dengan keras. Memberikan cibiran keras dan membuat Seokmin mengaduh kesakitan sambil mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Week Memories | Seoksoo [✔]
FanfictionSejak mengenal Hong Jisoo, Lee Seokmin jadi takut jika harus berhadapan dengan hari Senin. Jisoo mengalami hal yang tidak terduga dan membuat Seokmin terus menerus berusaha menjadi temannya. Melakukan hal apapun, merelakan waktunya, dan tetap bekerj...