10. Kau Pikir Ini Bohong?

2.7K 544 54
                                    

"Mingyu, percepat langkahmu!" Seokmin langsung mendorong tubuh jangkung Mingyu menaiki atap.

Mereka baru saja sampai di atap. Seokmin memposisikan dirinya berdiri di sebelah Mingyu yang hanya membelalakkan matanya ketika melihat Jisoo tersenyum padanya.

Ya, Jisoo tersenyum pada Mingyu.

Seokmin kesal, sedangkan Mingyu kaget. Si dingin Jisoo kini tersenyum padanya? Well, Mingyu sedikit merinding.

"H-halo."

Mingyu sudah memperhatikan Jisoo dari atas hingga ke bawah. Menatap dalam laki-laki manis di depannya dan menyadarkan dirinya bahwa itu memang Jisoo. Mingyu sedikit merasakan perbedaan dalam diri Jisoo disini. Bukan lagi hawa dingin dan cuek seorang Jisoo seperti saat di kelas.

"Kau berkepribadian ganda, ya?" celetuk Mingyu yang membuat Jisoo membelalakkan matanya. Apa-apaan dia?

Seokmin langsung memukul pelan kepala Mingyu. Sedikit kesal karena menurutnya sudah melukai hati Jisoo yang kini merubah raut wajahnya.

"Tolong, jaga ucapanmu!" Seokmin berbicara secara terang-terangan. Mingyu hanya menatap Seokmin datar dan mencibir.

Jisoo yang melihat pertengkaran kecil antara kedua sahabat ini hanya terkikik geli. Jisoo pikir, mereka sangat lucu. Apalagi, ketika Mingyu mulai melingkarkan tangannya di leher Seokmin seolah ingin mencekiknya. Jisoo pikir, mempunyai teman memang benar-benar menyenangkan.

"Sudah, ayo, kita makan! Kebetulan aku sudah membawakan sesuatu." Jisoo langsung menuju tas bekalnya dan membawa dua kotak bekal yang sudah ia siapkan sejak tadi pagi.

Seokmin langsung bersemangat, kemudian melepaskan tubuhnya dari Mingyu dan menghampiri Jisoo yang sibuk menata bekalnya.

"Apa yang kau bawa Soo-ya?" Seokmin benar-benar tidak sabar ketika Jisoo kini tersenyum usil seolah menyuruh Seokmin untuk menebaknya. Seokmin langsung saja menggeleng.

Jisoo membuka tutup bekalnya. Ada beberapa potong roti isi yang Jisoo panggang dan Seokmin bisa melihat jelas terdapat beberapa keju parut. Jisoo menggabungkan antara roti isi dengan roti keju yang pernah Seokmin makan. Namun, dia menggunakan roti panggang.

Seokmin merasa terharu. "Kau membuatkan ini untukku?"

Jisoo mengangguk kuat. "Ya, aku bahkan menghitung berapa suhu saat aku memanggangnya. Ah, silakan kau cicipi, Seokmin."

Seokmin langsung saja mengambil sebuah roti yang berada di sisi paling ujung dan memasukkannya ke dalam mulut. Kemudian, mengangguk-angguk seakan puas dengan hasil masakan Jisoo.

"Aku memanggang roti ini dengan suhu 200 derajat," kata Jisoo.

Seokmin kemudian mencoba beberapa potong roti yang lain, dan dia benar-benar menyukai roti keempat yang dia ambil.

"Woah, aku sangat menyukai roti ini, Jisoo. Inilah yang terbaik diantara yang terbaik," puji Seokmin. Kini, laki-laki mancung itu sudah melihat rona merah di pipi Jisoo.

"Roti itu dipanggang dengan suhu 250 derajat." Jisoo kemudian mengambil buku hariannya dan mencatat. "Seokmin menyukai roti yang dipanggang dengan suhu 250 derajat."

Seokmin benar-benar merasa diperhatikan. Dan momen manis mereka terjadi seolah melupakan Mingyu yang juga berada disini. Dia masih disini dan menyaksikan kejadian yang menurutnya menjijikkan seperti tadi.

Seokmin bahkan terkekeh lebar begitu menyadari bahwa Mingyu masih disini dan memperhatikan momen manis mereka sedari tadi.

"Kau mengajakku kesini dan sekarang mengabaikanku, Lee? Apa-apaan?" ucapnya datar.

One Week Memories | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang