11. Kau Percaya, Kan?

2.6K 564 45
                                    

Hubungan antara Seokmin dan Mingyu makin merenggang.

Jisoo bisa melihatnya ketika Seokmin kini hanya berbicara dengan Seungcheol dan teman-temannya di kelas. Tidak ada Mingyu lagi yang menjadi tempat Seokmin menyalurkan jokes murahannya dan tidak ada lagi Mingyu yang selalu mencibir Seokmin.

Jisoo jadi sedikit tidak enak hati. Karena bisa dibilang, kedua sahabat itu mulai bertengkar gara-gara dirinya.

Mingyu yang menuduhnya berbohong dan Seokmin yang membelanya.

Jisoo jadi ikut berpikir bagaimana caranya kembali menyatukan kedua sahabat itu. Karena jujur saja, hati Jisoo menjadi tidak tenang. Selalu dihantuin oleh kejadian-kejadian saat Seokmin dan Mingyu bertengkar kemarin.

Seokmin sendiri merasa baik-baik saja tanpa Mingyu. Dia juga bahkan bisa tertawa lebar begitu mendengar permintaan maaf dari Jisoo saat makan siang tadi. Tapi Jisoo tahu, Seokmin pasti menyembunyikan kesedihannya.

Maka dari itu, Jisoo berencana mengembalikan hubungan persahabatan mereka. Namun, dia tidak tahu caranya.

"Untuk siswa yang namanya aku sebutkan tadi, segera datang ke ruang remedial di lantai 3. Aku menunggu kalian disana." Miss Taeyeon keluar dari kelas dan disambut dengan suara ricuh dari siswa lainnya.

Miss Taeyeon memang cukup ketat masalah nilai. Dia mengajar matematika dan itu sedikit sulit bagi siswa kebanyakan. Termasuk Seokmin. Bahkan, namanya disebutkan paling awal saat pemberitahuan bagi siswa yang remedial.

Berbeda dengan Jisoo yang memang selalu memberikan banyak kejutan saat kepindahannya beberapa waktu yang lalu. Jisoo yang dingin dan yang ternyata adalah seorang jenius matematika itu membuatnya sekarang sedikit disegani.

Mingyu pun tergolong siswa yang lumayan cerdas dan dia juga terhindar dari remedial matematika ini.

Siswa yang remedial pun mulai keluar kelas termasuk Seokmin. Namun sebelum laki-laki mancung itu keluar, dia menyempatkan untuk melirik pujaan hatinya, yang sekaligus teman sebangkunya, sedang merenung di kursinya.

Jisoo tidak merasa kalau dia sedang diperhatikan oleh Seokmin. Laki-laki mancung itu segera keluar kelas tanpa mengucapkan kata sepatah pun.

Jisoo melirik ke arah meja Mingyu. Suasanya kelas yang sedikit sepi membuat Jisoo sedikit berani mengajak Mingyu untuk berbicara perihal masalahnya dengan Seokmin.

Jisoo segera menyambar tasnya dan menghampiri meja Mingyu yang kini laki-laki jangkung itu tengah asyik menulis catatan yang belum sempat ia catat.

"Mingyu."

Kepala Mingyu mendongak dan memperlihatkan wajah Jisoo yang lirih. Wajah kucingnya itu rupanya tidak membuat hati seorang Kim Mingyu luluh.

"Masalah kau dengan-"

"MINGYU, BISA BANTU AKU MENGANGKAT INI?" jerit Jeonghan dari pintu yang terlihat begitu kesusahan dengan mengangkat sebuah pot.

Mingyu langsung menghampiri Jeonghan dan mengacuhkan Jisoo yang masih berdiri di mejanya. Melihat itu, Jisoo langsung keluar kelas dan menuju atap untuk menenangkan diri.

Jisoo ingin mencurahkan semua isi hatinya di buku harian. Namun, dia tersadar jika buku tersebut tertinggal di laci mejanya. Terlalu lelah untuk mengambilnya kembali.

Hatinya begitu sakit. Dan dia butuh Seokmin di sisinya sekarang.

-One Week Memories-

Sudah dua jam Jisoo berdiam diri di atap sekolah. Langit mulai menenggelamkan matahari mengingat memang sudah cukup sore hari ini.

One Week Memories | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang