4. Kejadian di Atap

3.5K 638 58
                                    

Kalo kalian spam comment, aku bakal seneng dan rajin update╰(*´︶'*)╯
































































Jumat pagi, Seokmin memasuki ruang kelasnya. Senyumnya langsung merekah begitu melihat Jisoo sudah datang dan duduk di kursi mereka. Rupanya, dia tengah asyik membaca buku sastra yang bahkan Seokmin sendiri takjub melihatnya.

"Pagi, Jisoo!" Seokmin tersenyum lebar. Matanya menangkap wajah Jisoo yang memerah sekaligus menatapnya tajam.

Senyum memudar seketika. Apa Jisoo tidak mau berteman dengannya lagi?

Alis Seokmin langsung bertaut satu sama lain. Dia menggertakkan giginya. Yang disapanya hanya terdiam dan memandang wajahnya dengan dahi yang berkerut.

Jisoo sama sekali tidak membalas sapaan Seokmin. Kemudian, dia bangkit duduknya dan pergi meninggalkan Seokmin dengan tatapan bingung. Wajah Jisoo menegang.

Seokmin hanya mengusap tengkuknya. Padahal, kemarin Jisoo sudah mau berbicara panjang lebar tentang keadaannya dan setidaknya mau menganggapnya sebagai 'teman'. Seokmin sendiri masih bingung dengan 'status' mereka sekarang.

"Kenapa lagi dia?"

Suara tinggi dari Soonyoung tadi mengagetkan Seokmin. Laki-laki itu langsung berbalik dan menatap Soonyoung tidak mengerti.

"Entahlah, aku hanya menyapanya," jawab Seokmin.

Soonyoung hanya menganggukkan kepalanya. Di belakangnya ada Junhui yang merangkulnya. Ikut bergabung dengan pembicaraan singkat mereka.

"Kenapa kau masih bersikukuh mendekatinya? Dia saja lari ketika kau mulai menyapanya tadi." Argumen singkat Junhui tadi membuat Seokmin jadi berpikir. Apalagi, Soonyoung ikut mengompori.

"Benar, biarkan dia punya dunianya sendiri. Kau tidak perlu ikut campur pada masalahnya," tambah Soonyoung.

"Dia terlalu pemalu atau bagaimana, sih? Apa dia memiliki trauma pada seseorang?" Entah darimana Seungcheol muncul dengan Jeongjan disampingnya.

Jeonghan mengangguk mengiyakan. "Benar, lebih baik kau tidak usah mendekatinya lagi, Seok. Dia itu aneh."

Wajah Seokmin menegang begitu mendengar ucapan dari teman-temannya. Seolah tidak terima dengan apa yang barusan teman-temannya ucapkan. Tentu saja, Jisoo bukan tipe orang seperti itu. Seokmin hanya beranggapan, mereka belum tahu tentang ketakutan Jisoo selama ini.

Jisoo tidak mau berteman hanya karena dia takut akan melupakan mereka.

Seokmin juga tahu, Jisoo juga pasti akan melupakannya.

"Kalian berbicara seperti itu seolah kalian tahu seperti apa dia?" serang Seokmin sambil menaikkan sebelah alisnya.

Keempat dari mereka langsung terdiam. Saling melirik satu sama lain seolah mencari jawaban dari pertanyaan Seokmin.

"Kalau kalian tidak tahu Jisoo seperti apa, lebih baik hentikan omong kosong kalian. Karena jika Jisoo mendengarnya, mungkin itu bisa membuatnya sakit."

Mereka bubar begitu mendapati Miss Taeyeon memasuki kelas diikuti Jisoo di belakangnya dengan tatapan sendu.

-One Week Memories-

Jisoo buru-buru pergi ke atap untuk istirahat makan siang. Cuaca saat ini cukup berawan. Tidak panas dan cukup sejuk. Dan Jisoo suka itu. Udara sejuk menyambutnya begitu dia membuka pintu atap. Kemudian, menutupnya perlahan agar tidak menimbulkan suara.

One Week Memories | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang