3. Keadaan Jisoo

3.9K 630 38
                                    

"Maafkan aku, Seokmin. Aku hanya tidak ingin kau terluka begitu kau dekat denganku."

Tubuh Seokmin langsung memundur. Menjauh dari Jisoo dan mencoba memikirkan apa yang Jisoo ucapkan.

Jisoo sudah tahu, Seokmin pasti akan terkejut dan menganggapnya berbohong. Seokmin pasti akan menertawakannya dan mengatakan bahwa Jisoo sudah gila.

Jisoo sudah bisa menebak dengan baik. Seakan itu adalah skenario yang dia buat sendiri. Laki-laki manis itu masih menatap Seokmin dengan datar. Seokmin pasti akan menjauh darinya.

Tunggu, untuk apa Jisoo mengkhawatirkan hal itu?

Mau Seokmin percaya atau tidak, Jisoo tidak akan pernah peduli akan hal itu. Tapi, kenapa hatinya berkata lain?

"Aku sudah yakin, kau pasti akan bereaksi seperti itu. Pergilah!" Jisoo mulai mengambil kotak bekalnya dan hendak meninggalkan Seokmin yang mematung sebelum Seokmin akhirnya menghentikan langkah Jisoo.

Ada sedikit wajah ragu pada diri Seokmin. Dan Jisoo bisa melihatnya.

"Kau akan kehilangan ingatanmu? Kenapa harus hari senin?" tanya Seokmin.

Jisoo mengangkat bahunya. "Aku tidak tahu."

Jisoo sudah menebak. Seokmin akan pergi meninggalkannya. Dan sampai kapan pun, Jisoo akan selalu sendirian. Dimana pun dia berada.

"Pergilah, kau akan kesulitan untuk bisa berteman denganku. Aku akan lupa segalanya, termasuk dirimu."

Jisoo terkejut begitu Seokmin menggenggam erat kedua tangannya. Mata ambisius Seokmin kini menatap tajam ke arah Jisoo. Dan Jisoo bisa melihat pantulan dirinya di mata Seokmin.

Matanya begitu cantik, batin Jisoo.

"A-a-apa-"

"Kalau aku mau menerima keadaanmu sekarang, apa yang kau bisa lakukan?"

Jisoo hanya mengerjap pelan begitu Seokmin terus menatap ke arah matanya.

"Ayo, kita saling mengenal lebih dekat!"

-One Week Memories-

"Sungguh, aku tidak peduli." Mingyu membuka lembar demi lembar buku sambil menghindari Seokmin yang masih asyik berceloteh tentang pertemanannya dengan Jisoo.

Pemuda bermarga Lee itu mengerucutkan bibirnya. "Kau ini dingin sekali. Tolong, perhatikan aku sekali saja!"

"Itu hanya membuang waktu dan tenaga."

Seokmin geram dengan kepura-puraan Mingyu di depannya. Dia menarik buku yang Mingyu baca dan langsung menatap tajam ke arah Mingyu begitu laki-laki tinggi itu melotot ke arahnya.

"Ayolah, Seokmin!"

"Kau harus memberikanku semangat." Seokmin meletakkan buku itu diatas meja.

Mingyu memutar bola matanya malas. Seokmin begitu kekanakan. Dan sialnya, Mingyu tidak bisa berbuat banyak begitu Seokmin bersifat seperti itu.

"Oke, baiklah. Kau harus terus melakukan apapun yang kau anggap benar."

Mata Seokmin berbinar. "Seperti apa?"

Mingyu menepuk keningnya. Temannya yang satu ini bahkan lebih bodoh dibanding Minghao soal ini. Mingyu menepuk kursi di sampingnya, memberi kode Seokmin untuk duduk di sebelahnya. Dan Seokmin pun menuruti.

One Week Memories | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang