8. Hadiah Untuk Jisoo

3K 602 99
                                    

Mood ku adalah komen dari kalian (♡˙︶˙♡)





































Seokmin tersenyum lebar. Dia langsung mematikan lagu di ponselnya dan berjalan mendekat ke arah Jisoo. Kini, Seokmin hanya bisa bernapas lega saat Jisoo tiba-tiba membungkukkan badannya.

"Halo, namaku Hong Jisoo."

Canggung.

Itu yang Seokmin rasakan saat Jisoo membungkuk sambil memperkenalkan namanya. Seolah mereka baru saja mengenal hari ini. Namun, yang bisa Seokmin lakukan hanya menerimanya dan membalas perlakuannya sama.

Laki-laki itu berpikir, memang sudah seharusnya dia memperkenalkan dirinya tiap minggu seperti ini. Rutinitas bagi Seokmin kini bertambah. Yaitu, selalu memperkenalkan dirinya pada Jisoo.

"Aku Lee Seokmin. Ayo, kita berteman!"

-One Week Memories-

Rabu siang.

"Buku harian?" Jisoo menatap Seokmin dengan pipinya yang naik turun. "Untuk apa?"

Seokmin menggigit rotinya. "Dengan buku harian, kau bisa menulis apa yang kau lakukan dan kau rasakan pada hari ini. Kemudian, kau bisa membacanya lagi. Mungkin, itu akan mengembalikan sedikit ingatanmu."

Jisoo mengangguk-angguk. Kemudian, sedikit terdiam memikirkan ucapan Seokmin tadi. Buku harian, ya?

"Apa kau yakin akan semudah itu?" tanya Jisoo. Dia sedikit meragukan usul Seokmin itu. "Aku sedikit ragu, lagipula aku-"

"Kau tidak perlu khawatir, kau coba saja tulis dulu apa yang kau rasakan hari ini. Kita tidak akan tahu hasilnya kalau kita tidak mencoba, kan?" Ucapan Seokmin tadi membuat Jisoo menyunggingkan senyumnya.

Jisoo mengiyakan. "Baiklah, aku ambil pena dulu."

Jisoo mencari pena di dalam tas kecilnya, sambil mengeluarkan sebuah note kecil. Untuk saat ini dia menggunakan note sekolahnya. Dia mulai menggerakkan penanya sibuk menuliskan sesuatu.

"Hari ini, aku sedang makan siang bersama temanku, Lee Seokmin." Jisoo menoleh ke arah Seokmin. "Hm, apa yang kau makan?"

"Ah, ini adalah roti isi. Roti keju kesukaanku habis, jadi aku membeli roti isi," ucap Seokmin.

Jisoo mengangguk lagi. Dia sibuk menggerakkan penanya lagi.

"Seokmin memakan roti karena tidak ada roti keju. Roti isinya berisi daging, beberapa lembar selada dan tomat. Seokmin juga memakan makanannya dengan berantakan. Huh, harusnya dia selalu membawa tisu," tulis Jisoo.

Seokmin terkekeh. Dan benar saja, memang sedikit berantakan dan banyak terdapat sisa-sisa makanan di ujung bibirnya. Dia mulai membersihkan dirinya ketika mendengar sindiran halus Jisoo dengan seragamnya.

Jisoo yang melihatnya langsung menggeleng dan mengambil selembar tisu basah dari dalam tasnya dan mulai ikut membantu Seokmin membersihkan bekas makannya.

"Jangan seperti itu, Seokmin. Itu akan meninggalkan noda-noda di bajumu." Jisoo dengan rapih membersihkan telapak tangan Seokmin yang berminyak, kemudian mengambil selembar tisu basah lagi dan membasuh area wajah Seokmin.

Mata Seokmin bisa melihat jelas manik serius di wajah Jisoo yang sibuk membersihkan wajah laki-laki bangir itu. Jarak wajah mereka yang terlalu dekat rupanya membuat wajah Seokmin merona merah. Jisoo sendiri belum menyadari bahwa sikapnya itu sudah membuat Seokmin malu setengah mati.

One Week Memories | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang