18

11.8K 900 63
                                    

Ali melirik Prilly yang duduk di sampingnya, ia menghela nafas pelan kemudian ia pun sedikit menyandarkan badannya mencari posisi yang enak dan ia pun memejamkan matanya.

"Sampai kapan kamu akan menatap foto pernikahan kita?" tanya Ali tanpa membuka matanya

Prilly menoleh dan tersenyum menatap suaminya itu

"Sampai aku bosan, tapi kayaknya gak mungkin bosan deh. Harusnya tadi aku bawa aja foto album pernikahan kita biar lebih puas melihatnya" Ali hanya diam tanpa membuka matanya.

Sedari tadi Prilly tak henti hentinya tersenyum menatap layar ponselnya, dari pesawat take off hingga sudah berada di atas tetap saja Prilly tersenyum menatap foto pernikahan mereka. Apa dia tidak bosan?

"Ekhemm kamu orang indonesia ya?" Wanita yang tak jauh duduk di samping Prilly menegur membuat Prilly menoleh

"Iya" balas Prilly tersenyum

"Dari Jakarta?" lagi lagi Prilly tersenyum dan mengangguk

"Kita sama dong, aku juga dari Jakarta mau berbulan madu bersama suami aku" Prilly menatap wanita itu dan suaminya bergantian

"Ohh gitu ya, aku juga lagi mau berbulan madu sama suami aku" ucap Prilly tersenyum

"Kita belum kenalan, nama aku Jasmin dan ini suami aku namanya Deni"

"Aku Prilly"

"Nama suami kamu Ali kan?" Prilly tersentak kaget bagaimana bisa Jasmin tau nama suaminya itu bahkan ia saja tidak memperkenalkan Ali.

"Kok kamu tau?" Jasmin malah tertawa

"Aku sering melihatnya di bandara, bukankah dia Pilot? Dia adalah Pilot terganteng yang aku tau" Prilly tersenyum kikuk ia merasa wanita itu tidak beres, kenapa dia begitu antusias menceritakan tentang Ali.

"Dulu aku sering sekali bolak balik ke bandara hanya ingin melihat Ali, aku gak menyangka kalau kamu adalah istrinya" Wanita itu tersenyum miring dan terkekeh.

Lagi lagi Prilly hanya tersenyum kikuk, banyak sekali fans Ali? Pikirnya. Dan apa apaan wanita ini? Memuji suaminya di depan istrinya langsung? Benar benar tidak tau malu. Bahkan dia sudah punya suami masih saja ganjen kepada suami orang. Mana suaminya hanya diam lagi, tidak bisa kah suaminya itu tegas pada istrinya?

"Jangan berbicara pada orang asing" ucap Ali yang mendengar semua percakapan mereka.

"Kamu gak tidur?" Ali membuka matanya dan menatap Prilly

"Tidurlah, kamu harus istrirahat perjalanan kita masih jauh" Prilly menganggukan kepalanya, kemudian ia menatap sinis wanita di sampingnya itu. Dan untung saja wanita itu tidak melihatnya

"Hmm Prill, Ali tidur ya" Baru saja Prilly ingin merebahkan badannya, wanita di sampingnya ini membuatnya berdecak sebal

"Iya" ucap Prilly penuh penekanan

Wanita itu malah tersenyum, entahlah apa maksud senyumananya itu dan dia malah melihat melihat Ali yang sedang tidur. Ck, dasar wanita genit.

"Sudah aku katakan jangan meladeni dia" ucap Ali lagi, walapun Ali memejamkan matanya Prilly tetap mengangguk.

"Iya samyang" ucap Prilly terkekeh kecil

***

"Aahhh akhirnya sampai juga, aaaaa korea" pekik Prilly merentangkan tangannya. Ali hanya menggelengkan kepalanya sembari menyeret koper mereka.

"Ali mobil jemputan kita mana" Ali pun menatap sekitar, seharusnya pas mereka turun tadi mobil jemputannya sudah standbay. Tak lama ada sebuah klakson mobil dan berhenti di hadapan mereka berdua.

Pangeran PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang