20

13.2K 794 52
                                    

Prilly termenung di atas kasur, Ali sedari tadi juga diam menatap istrinya. Tumben sekali istrinya itu diam biasanya sangat cerewet dan kamar ini selalu saja ribut dengan omelan Prilly yang terkadang tidak jelas dan suka marah marah sendiri.

"Kenapa kamu sedari tadi hanya diam" tanya Ali

"Eh apa" Prilly tersadar

"Kamu kenapa?"

"Aku... Akuuu" Prilly menggantung kata katanya membuat Ali mengerutkan dahinya

"Aku apa?" tanya Ali

"Aku teringat ucapan Bunda"

"Bunda bilang apa"

Flashback on

"Sayang Bunda masuk ya" ucap Bunda mengetuk kamar Prilly dan Ali

"Iya Bunda masuk aja" Bunda tersenyum dan menghampiri Prilly yang sedang memasuki baju ke dalam koper

"Lagi packing ya"

"Iya Bun"

"Ali lagi gak ada di sini kan sayang" tanya Bunda menatap seisi kamar

"Gak ada Bun, lagi bawah Ali nya. Emang kenapa Bunda" Tanya Prilly dan menatap Bundanya

"Hmm sayang Bunda boleh dong minta oleh oleh dari Korea" Prilly terkekeh. Bundanya ini bagaimana sih tanpa di bilang juga niat Prilly emang ingin bawa oleh oleh untuk keluarganya

"Tanpa Bunda bilang juga, Prilly pasti belikan Bun"

"Tapi ini oleh olehnya beda Prilly"

"Beda gimana maksudnya" ucap Prilly tak mengerti

"Bunda mau oleh olehnya cucu hehe" bisik Bunda membuat Prilly kaget dan membelakan matanya

"Cu....cu?"

"Iya cucu, Bunda berharap sama kamu Prill" ucap Bunda seperti memohon dan memegang tangan Prilly.

"Berharap?"

"Iya cuma kamu harapan Bunda, kalau Bunda berharap sama Ali bakalan gak di respon ucapan Bunda" ucap Bunda sedikit kesal setelah menyebut nama Ali

"Kalau Ali tidak mau memulai duluan, kamu aja hehe" lagi lagi Prilly kaget

"Bunda keluar dulu ya, jangan lupa oleh oleh nya" ucap Bunda tertawa dan pergi. Sedangkan Prilly masih terdiam mencerna ucapan Bundanya.

Flashback off

Setelah Prilly bercerita pada Ali, Ali juga langsung diam ia bingung harus ngapain sekarang? Ali menatik nafasnya dan mendekati Prilly yang menunduk.

"Sudah jangan terlalu di pikirin" ucap Ali mengelus rambut Prilly

"Bunda kan emang gitu, kamu gak usah mikirin ucapan Bunda terus ya" Prilly mendongakan kepalanya, kenapa tadi Ali ngomongnya lembut banget membuat dirinya jadi tersenyum menatap suaminya itu

"Iya samyang" ucap Prilly memeluk pinggang Ali, Ali kaget setelah itu ia membalas juga pelukan Prilly dan mencium pucuk kepala Prilly.

"Kamu tidak mau jalan jalan lagi?" tanya Ali dengan melepas pelukannya

"Tumben nanyain, biasanya aku ajak jalan kamu suka nolak di paksa baru mau" ucap Prilly dengan cemberut

"Dari pada kamu diam di sini malah kepikiran ucapan Bunda" ucap Ali

"Hmm aku lagi malas mau jalan jalan takut"

"Takut?"

"Iya takut ketemu nenek lampir, nenek gayung, nenek payung, nenek tongkat, pokoknya nenek nenek" ucap Prilly dengan kesal

Pangeran PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang