Prilly terbangun dari tidurnya dan membelakan matanya melihat jam sudah menunjukan jam 7 kurang. Ia merutuki dirinya sendiri kenapa ia harus telat bangun begini? Kalau Ali udah berangkat bagaimana? Dengan cepat Prilly berlari keluar dari kamarnya dan ia mencari ke seluruh ruangan rumah ini. Sepi? Kemana mereka? Apa Ali sudah berangkat? Oh tidak jangan! Ia belum pamit pada Ali.
Samar samar Prilly mendengar suara dari luar rumah dan dengan cepat ia berlari keluar rumah. Alhamdullilah mereka masih ada dan Ali juga belum berangkat. Dan akhirnya ia pun sedikit lega.
"Ali" panggil Prilly dengan ngos ngosan
Ali menghela nafasnya pelan, akhirnya gadis itu sudah bangun.
"Untung kamu cepat bangun Prill, bentar lagi Ali berangkat loh" ucap Bunda
"Maaf Bun Prilly kesiangan, Bunda sih gak bangunin Prilly"
"Tadi Bunda mau bangunin kamu, tapi kata Ali jangan" ucap Bunda melirik Ali
"Iss Ali kok gitu" ucap Prilly cemberut
"Ali mau kamu bangun sendiri katanya" ucap Bunda
"Hmm maaf ya Li bangun nya lama kamu mau berangkat sekarang ya" Ali hanya berdehem dan bersandar di pintu mobil
"Nanti Bunda bilangin kamu sesuatu" bisik Bunda dan Prilly pun mengangguk kan kepalanya.
"Ali tunggu bentar ya, bentar aja" Prilly berlari masuk kedalam rumah
Lagi lagi Ali menghela nafasnya pelan melihat tingkah gadis itu. Dan tak lama Prilly kembali membawakan bungkus tas kecil.
"Nih untuk kamu" Prilly memberikan pada Ali
"Ini apa" tanya Ali
"Hmm nanti kamu juga tau, buka nya jangan di sini ya tunggu kamu sampai aja buka nya" ucap Prilly cengir kuda
"Iya" ucap Ali singkat dan datar
"Bunda, Ali berangkat ya" Ali bersalim pada Bunda nya
Kemudian Ali menatap Prilly lama. Prilly tersenyum dengan merentangkan tangan nya, karena Ali tidak peka Ali mengerutkan dahinya bingung.
"Aku berangkat dulu" ucap Ali tangan nya terulur mengacak rambut Prilly pelan
Entahlah sudah jadi kebiasaan Ali mengacak rambut gadis itu. Ia saja tidak tau kenapa tiba tiba mendadak berubah lebih sering mengacak rambut Prilly
"Kenapa?" tanya Ali melihat ekspresi yang cemberut.
"Gak" jawab Prilly ketus. Masa Ali gak peka sih ia mrentangkan tangannya kan agar Ali memeluknya.
"Yaudah aku berangkat"
"Kamu hati hati ya jangan lupa doa, kalau udah sampai telpon aku" ucap Prilly tersenyum dan Ali hanya berdehem
"Ayah hati hati ngantarin Ali kebandara nya ya" ucap Bunda juga
"Siap Bunda" ucap Ayah hormat
Ali dan Ayah pun akhirnya meninggalkan rumah. Melihat Ali sudah pergi Prilly jadi sedih rumah jadi sepi lagi dong, tidak ada yang membuatnya kesal lagi.
"Bun, Alif mana" tanya Prilly
"Alif udah berangkat sekolah sayang" ucap Bunda dan Prilly pun menganggukan kepalanya berkali kali.
"Oh iya tadi Bunda mau bilang Prilly apaan" tanya Prilly penasaran
Bunda tersenyum namun senyuman Bunda ini senyum menggoda. Nah lo?
"Kamu tau gak, Ali tuh nungguin kamu dari tadi" ucap Bunda
"Nungguin Prilly?"
"Iya sayang, pas kita lagi sarapan Ali kayak gelisah gitu terus dia selalu liat ke arah tangga. Pasti dia nungguin kamu tapi pas Bunda tanya dia gak mau ngaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Pilot
FanfictionPria itu terlalu sempurna dan aku mulai jatuh cinta pada pandangan pertama pada pangeran pilot itu dia adalah pria yang tidak tertandingi dia adalah pangeran pilot yang sangat tampan bahkan sangat tampan di mata aku, walapun dia dingin dan cuek tapi...