12

13K 1.1K 37
                                    

"Prill bangun, kamu gapapa kan"

"Prill aku mohon bangun"

"Hey bangun"

Prilly mengerjapkan mata nya kemudian ia tersenyum mendapati Ali sedang menangkup wajahnya dan wajah Pria itu begitu panik

"Kamu gapapa kan?"

"Ak..u gapapa kok Li" jawab Prilly dengan sangat pelan

"Mana yang sakit"

"Aku cuma pusing aja, kamu jangan khawatir ya"

"Istirahat lah, aku di sini menjaga kamu"

Prilly tersenyum, kata kata Ali begitu manis.

"Ali" Kini gantian Prilly yang menangkup wajah Ali dengan kedua tangan nya

"Ali aku sayang kamu" ucap Prilly dengan lirih

Ali terdiam dan memejamkan matanya merasakan sengatan aneh dalam dirinya, Prilly mengelus kedua pipi nya begitu lembut.

"Iya aku sayang kamu juga" Ali membuka matanya dan tersenyum

Prilly menatap Ali tak percaya, ternyata Ali juga menyukainya. Rasa nya begitu bahagia mendengar ucapan itu dari mulut Ali

Ali mencium kedua tangan Prilly dan kemudian ia mendekatkan wajahnya pada Prilly, Prilly hanya bisa memejamkan matanya dan ia merasa hidung Ali sudah menyentuh hidungnya.

"KAKAK"

Prilly membuka matanya melihat ia sedang menangkup wajah Alif dan tersentak kaget lalu ia bangun dari tidur nya menjauh dari Alif.

"Isss kakak mau ngapain Alif" Alif menjauh dari Prilly dan membersihkan kedua pipinya dengan jijik karena Prilly hampir saja mencium nya. Uueekkk rasa nya ia ingin muntah

"Etdah si bocah, ngapain lo di sini" ucap Prilly frustasi

"Mau bangunin kakak"

Prilly mengusap wajahnya gusar ia melihat jam weker nya menunjukan pukul setengah sembilan pagi

"Kok gak sekolah?"

"Aishh ini hari minggu kelles" ucap Alif memutar bola matanya.

Prilly berdecak sebal dan mengacak rambutnya frustasi, tiba tiba saja otaknya ini tidak berfungsi dan mendadak buntu.

"Tadi kakak ngapain mau cium Alif, mimpi apaan hayoo?" Alif menyipitkan matanya menatap Prilly curiga

"Eh gak kok gak mimpi apaan" ucap Prilly dengan cepat

"Kakak pasti mimpi basah kan?"

"Anjir ni bocah mulutnya" gumam Prilly geram

"Oh Alif tau pasti kakak lagi mimpi ciuman sama bang Ali kan?"

"Haaa?" Prilly mengusap wajahnya gusar, kenapa tebakan bocah itu benar? Wah

"Aku bilangin bang Ali ah" Alif pun keluar dari kamar Prilly

WHAT?????

Prilly melongo kemudian ia berteriak tidak jelas dan mengacak rambutnya frustasi lalu kaki nya di goyang goyangkan seperti anak kecil yang menangis meminta sesuatu. Dan kini penampilan benar benar seperti orang stres dengan rambut yang acak acakan.

"ALIFFFF" teriak Prilly kemudian ia mengejar Alif sebelum bocah itu mengadu pada Ali.

"Alif jangan bilang A...."

Prilly langsung bungkam karena melihat Ali sudah berdiri di hadapan nya dengan tatapan susah di artikan. Prilly memejamkan matanya dan menghela nafasnya pasrah, pasti Alif sudah memberitahu Ali, mungkin saja ia akan di omeli pada laki laki tembok di depan nya ini?

Pangeran PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang